Simon LeVay adalah seorang ilmuwan saraf asal Britania Raya. LeVay dikenal atas penelitiannya mengenai struktur otak dan orientasi seksual manusia.

Simon LeVay
Simon LeVay, 2010
Lahir28 Agustus 1943 (umur 81)
Oxford, Britania Raya
AlmamaterUniversity of Cambridge (B.A.)
Georg-August-Universität Göttingen (PhD)
Karier ilmiah
BidangIlmu saraf, neurobiologi, seksualitas manusia
InstitusiHarvard Medical School
Salk Institute
University of California, San Diego
Stanford University

Kehidupan pribadi

sunting

LeVay lahir pada tanggal 28 Agustus 1943 di Oxford, Britania Raya dari pasangan seorang dokter dan psikiater. LeVay adalah seorang pria gay.[1] Ia berhubungan selama 21 tahun bersama kekasihnya, Richard Hersey, seorang dokter IGD yang meninggal pada tahun 1990.[2][3]

Pendidikan dan karier

sunting

LeVay memperoleh gelar B.A. ilmu alam dari University of Cambridge pada tahun 1966 sebelum melanjutkan studinya di Georg-August-Universität Göttingen, Jerman untuk memperoleh gelar PhD neuroanatomi yang ia selesaikan pada tahun 1971. Ia sempat menjadi Postdoctoral Research Fellow di Harvard Medical School pada tahun 1972-1974.[4] Ia kemudian menduduki beberapa jabatan neurobiologi dan ilmu saraf di Harvard sebelum pindah ke California untuk bekerja di Salk Institute for Biological Studies pada tahun 1984. Pada kala itu, LeVay berfokus pada penelitian terkait saraf dan indra penglihatan.[3] Kemaitan kekasihnya dan penemuan baru mengenai bagian hipotalamus yang berukuran lebih besar pada pria dibandingkan wanita[5] memotivasi LeVay untuk melakukan penelitian serupa terkait orientasi seksual.[2]

Penelitian INAH3

sunting

LeVay kemudian menerbitkan penelitiannya yang berjudul A difference in hypothalamic structure between heterosexual and homosexual men di jurnal Science pada tahun 1991. Ia menemukan perbedaan ukuran rata-rata bagian hipotalamus yang disebut Interstitial Nucleus of the Anterior Hypothalamus 3 (INAH3) pada pria heteroseksual dan homoseksual. Ukuran INAH3 pria heteroseksual dua kali lebih besar dibandingkan dengan ukuran INAH3 pria homoseksual yang serupa dengan ukuran INAH3 wanita. Penemuan LeVay menurutnya menunjukkan wujud biologis dari orientasi seksual. LeVay menambahkan pula bahwa INAH3 dapat bukan menjadi satu-satunya penentu orientasi seksual dengan keberadaan beberapa pengecualian pada subjek sampelnya seperti pria heteroseksual dengan INAH3 lebih kecil atau pria homoseksual dengan INAH3 lebih besar. Pengecualian tersebut namun juga bisa terjadi karena kesalahan teknis ataupun pengkategorian subjek (seperti pria heteroseksual yang bisa jadi sebenarnya homoseksual).[6]

Penemuan LeVay diberitakan luas oleh media.[3][7] LeVay secara terbuka menyebutkan kaitan antara penelitian yang ia lakukan dengan orientasi seksualnya sendiri serta terkait kematian kekasihnya akibat AIDS.[8] Pada sebuah wawancara tahun 1994, LeVay memperingatkan mengenai penafsiran penelitannya, bahwa yang ia temukan bukanlah soal gen homoseksual, atau orientasi seksual sebagai kondisi bawaan lahir, ataupun INAH3 sebagai organ pusat orientasi seksual.[3] Beberapa orang mengkritik LeVay terkait ketepatan dan kesesuaian penelitiannya. Satu kritik menyebutkan bahwa pengamatan terhadap struktur otak yang ia gunakan terbilang sulit untuk dilakukan melalui lembaran jaringan, serta bahwa yang ia ukur seharusnya adalah jumlah sel bukan volume.[9] Kritik lainnya menyebutkan ukuran sampelnya yang kecil dan kurangnya pengumpulan riwayat seksual para subjek.[10]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Allen, Garland E. "The Double-Edged Sword of Genetic Determinism: Social and Political Agendas in Genetic Studies of Homosexuality, 1940–1994." In Science and Homosexualities. Ed. Vernon A. Rosario. New York: Routledge, 1997. 243–270". Gendersex.net. 2011-05-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-14. Diakses tanggal 2013-12-05. 
  2. ^ a b "Homosexuality: Born Or Bred?". Newsweek. 1993-02-23. Diakses tanggal 2019-07-12. 
  3. ^ a b c d Nimmons, David (1994-03-01). "Sex and the Brain". DiscoverMagazine.com. Diakses tanggal 2019-07-12. 
  4. ^ "Curriculum Vitae". Simon LeVay's Website. Diakses tanggal 2019-07-12. 
  5. ^ Allen, LS; Hines, M; Shryne, JE; Gorski, RA (1989). "Two sexually dimorphic cell groups in the human brain". The Journal of Neuroscience. 9 (2): 497–506. doi:10.1523/JNEUROSCI.09-02-00497.1989. 
  6. ^ LeVay, S. (1991). "A difference in hypothalamic structure between heterosexual and homosexual men". Science. 253 (5023): 1034–1037. doi:10.1126/science.1887219. 
  7. ^ Angier, Natalie (1991-08-30). "Zone of Brain Linked to Men's Sexual Orientation". The New York Times. 
  8. ^ Rosario, Vernon (1997). Science and Homosexualities. Routledge, ISBN 0-415-91502-3
  9. ^ Barinaga, M. (1991). "Is homosexuality biological?". Science. 253 (5023): 956–957. doi:10.1126/science.1887225. 
  10. ^ Ordover, Nancy (2003). American Eugenics: Race, Queer Anatomy, and the Science of Nationalism. University of Minnesota Press, ISBN 0-8166-3559-5

Pranala luar

sunting