Stadion Mulawarman

stadion di Indonesia

Stadion Mulawarman terletak di Kota Bontang, Indonesia dan berada di area kompleks perumahan PC VI PT Pupuk Kaltim. Stadion ini memiliki kapasitas penonton 12.000 orang. Stadion Mulawarman diresmikan oleh Menpora pada tanggal 18 Juli 1992 dan memiliki kualitas rumput terbaik ke-2 di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung Karno dan dianggap sebagai salah satu stadion terbaik yang dipakai di Liga Indonesia.

Stadion Mulawarman
Informasi stadion
PemilikPT Pupuk Kaltim
OperatorPT Pupuk Kaltim
Lokasi
LokasiBontang, Kalimantan Timur, Indonesia
Konstruksi
Dibuka18 Juli 1992
ArsitekN/A
Data teknis
PermukaanRumput
Kapasitas12.000 orang
Pemakai
PS Bontang FC
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stadion Mulawarman didirikan oleh PT Pupuk Kaltim ini juga merupakan markas dari sebuah tim sepak bola, yaitu Bontang PKT (sekarang menjadi Bontang FC) dan kadang-kadang digunakan pula dalam berbagai macam acara yang diadakan oleh perusahaan PT Pupuk Kaltim, seperti Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) setiap dua tahun sekali.

Renovasi Stadion

sunting

Menjelang PON 2008, Stadion Mulawarman mulai direnovasi demi memenuhi syarat yang diamanatkan oleh PB PON, karena stadion ini merupakan salah satu venues untuk cabang sepak bola di Bontang. Selain itu, alasan dilakukannya renovasi adalah untuk menyambut kompetisi Liga Super Indonesia 2008. Pembenahan stadion meliputi penomoran pada tempat duduk di tribun tertutup dan terbuka, ruang pemeriksaan doping, ruang ganti pemain, ruang pers, ruang wasit, loker pemain, dan toilet pada ruang pemain.[1]

Pengrusakan Stadion

sunting

Laga Persela Lamongan dijamu Bontang PKT resminya digelar pada tanggal 7 Maret 2008. Tapi sehari sebelumnya (6 Maret), skuat Persela asuhan M Basri membuat ulah dengan menyerang suporter tuan rumah dan memecahkan pintu kaca Stadion Mulawarman, Bontang. Penyerangan ini bermula ketika Persela menggelar latihan pagi. Bermaksud membersihkan sepatunya dari kotoran yang menempel, pemain Persela asal Papua, Jhon Scarlet mengentak keras sepatunya di lantai keramik di ruang tunggu. Dua dedengkot Bontangmania, Rafli dan Ancha (ketua harian) yang kebetulan berada dekat situ kaget dan langsung menegur Jhon. Teguran itu justru membuat Jhon Scarlet dan sejumlah pemain emosi, lantas menyerang Rafli dan Ancha. Karena Rafli dan Ancha keburu diamankan suporter lainnya, pemain asing Persela Marcio Souza melampiaskan kekesalan dengan membanting pintu stadion hingga pecah. Pelatih Persela M Basri juga justru ikut-ikutan mengambil sandal dan berniat melempar suporter.[2]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting