Stasiun Pyongyang

stasiun kereta api di Korea Utara

Stasiun Pyongyang (dalam Bahasa Korea: 평양역) adalah stasiun kereta pusat kota Pyongyang, Korea Utara.[1]

Infotaula de geografia políticaStasiun Pyongyang
stasiun kereta api Edit nilai pada Wikidata

Tempat
Negara berdaulatKorea Utara
KotaPyongyang
Guyok of North Korea (en) TerjemahkanChung-guyok (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
NegaraKorea Utara Edit nilai pada Wikidata
Sejarah
Pembuatan1906 Edit nilai pada Wikidata
Informasi tambahan
Zona waktu

Informasi umum

sunting

Stasiun Pyongyang adalah awal mula Jalur P'yongbu dan P'yongui. Kedua jalur tersebut diambil dari Jalur Kyongbu dan Kyongui yang diatur ulang untuk mengakomodasi perubahan ibu kota dari Seoul ke Pyongyang. Jalur P'yongui berjalan dari Pyongyang hingga Sinuiju, sementara Jalur P'yongbu seharusnya berjalan melalui Seoul hingga Busan, tetapi jalur ini berakhir di Kaesong. Stasiun ini juga melayani Jalur P'yongnam, yang berjalan dari Pyongyang hingga Namp'o, serta Jalur P'yongdok, dari Pyongyang ke Kujang.[butuh rujukan]

Hubungan

sunting
 
Kereta Beijing-Pyongyang, bergambar emblem Tiongkok

Stasiun Pyongyang adalah stasiun utama di Korea Utara dan stasiun ini terhubung dengan kebanyakan kota di Korea Utara, di antaranya Chongju, Sinuiju, Namp'o, Sariwon, Kaesong, Wonsan, Hamhung, dan Rason. Selain rute domestik, stasiun ini pun melayani rute internasional, seperti Beijing dan Moskwa, yang tersedia melalui kereta malam. Setiap hari ada kereta penumpang menuju kota perbatasan Tiongkok, Dandong. Sekarang ini tidak ada kereta yang dijadwalkan menuju Seoul (yang berjarak sekitar 250 km) karena pemisahan Korea.[butuh rujukan]

Koneksi transit lokal dapat dibuat di stasiun ini melalui Stasiun Ryongwang milik Pyongyang Metro (di Jalur Ch'ollima), dan melalui Jalur 1 dalam sistem tram Pyongyang.[butuh rujukan]

Struktur

sunting

Stasiun ini awalnya dibangun pada tahun 1920-an. Saat Perang Korea, struktur asli stasiun ini dihancurkan dan kemudian dibangun ulang pada tahun 1958[2] dalam gaya arsitektur sosialis. Stasiun yang kini ada memiliki tiga lantai di atas lantai ground dan bawah tanah.[2] Pada lantai ground terdapat meja pembelian tiket khusus untuk karyawan pemerintah. Di lantai satu terdapat sebuah ruang tunggu, toilet, meja pembelian tiket dan akses kereta. Di lantai dua terdapat kantor untuk staf, dan lantai tiga berisi kantor pimpinan stasiun. Terdapat lima peron, dan peron 1 adalah yang paling luas.[butuh rujukan]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting