Masa keemasan
Istilah masa keemasan adalah metafora yang digunakan untuk suatu masa dimana karya-karya besar banyak dihasilkan.[butuh rujukan] Istilah ini berasal dari istilah para penulis puisi Yunano dan Romawi Kuno dimana manusia hidup pada utopia (negara yang sempurna), murni, dan abadi.
Masa keemasan dalam sejarah
Berbagai kebudayaan di dunia pernah mencapai masa keemasan, yang ditandai dengan tingginya hasil karya seni, ilmu pengetahuan, sastra, dan filosofi. Contohnya antara lain
- Masa keemasan Athena, Yunani Kuno, dibawah pimpinan Pericles,
- masa keemasan Romawi,
- masa keemasan India, abad ke-3 hingga abad ke-6 M, dimana bangsa India mencapai keemasan di bidang matematika, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, filosofi, dan astronomi pada masa Kemaharajaan Gupta,
- masa keemasan Islam, dari permulaan Islam (622) hingga serangan terhadap Bagdad (1258),
- masa keemasan Cina, sekitar 1000 M dibawah Dinasti Tang,
- masa keemasan Yahudi di Iberia, 900-1100,
- siglo de oro (dari bahasa Spanyol yang artinya "zaman keemasan"):
- Imperium Spanyol yang menjadi adidaya dunia pada abad ke-16 hingga abad ke-17,
- masa keemaan Spanyol di bidang seni, abad ke-17,
- masa keemasan Inggris, pada pemerintahan Ratu Elizabeth I (1558–1603),
- masa keemasan Belanda, abad ke-17,
- masa keemasan Polandia, abad ke-16 hingga awal abad ke-17,
- grand siècle (dari bahasa Perancis yang berarti "abad yang besar"), pada masa pemerintahan Louis XIII dan Louis XIV,
- era genroku, dianggap sebagai masa keemasan sastra, drama dan kesenian Jepang (1688-1704), dan
- masa keemasan Britania (1837-1901), pada masa Ratu Victoria.
Selain itu, istilah "masa keemasan" sering dipakai untuk munculnya trend tertentu di bidang musik, seni, budaya, ilmu pengetahuan, sastra dan lain-lain. Contohnya adalah masa keemasan hip hop (1986-1993) di bidang musik, dan masa keemasan relativitas umum (1960-75) di bidang fisika.