Persiba Bantul

klub sepak bola di Indonesia
Revisi sejak 4 September 2015 00.54 oleh 202.43.95.33 (bicara) (Yang saya ubah adalah julukan Persiba bantul karena julukan sebenarnya bukan Gajah Jawa tetapi laskar sultan agung atau LASULTA)

Persatuan Sepak bola Indonesia Bantul (biasa disingkat Persiba) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim yang bermarkas di Stadion Sultan Agung ini memiliki kelompok suporter bernama Paserbumi (Pasukan Suporter Bantul Militan).

Persiba Bantul
Logo persiba
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Bantul
JulukanLaskar Sultan Agung
LASULTA
Berdiri1967
StadionStadion Sultan Agung,
Bantul, Indonesia
(Kapasitas: 35,000)
Ketua UmumDrs. H.M. Abraham
PelatihSajuri Syahid
LigaLiga Super Indonesia
2014ke-11, Wilayah Timur
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

Sejarah

Persiba Bantul berdiri pada tanggal 21 September 1967, dengan tujuan pokok sesuai dengan AD/ART adalah proses kelanjutan gerakan sepak bola nasional yang diawali dengan berdirinya PSSI 19 April 1930 di Yogyakarta. Sepak bola merupakan olahraga yang sangat dikenal, digemari dan telah merakyat di Indonesia, yang berupakan sarana untuk menunjang pembangunan Bangsa Indonesia khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki jasmani yang sehat dan kuat dalam rangka membawa nama baik nama bangsa Indonesia dalam percaturan bidang olaharaga nasional.

Tahun 2004 merupakan tonggak sejarah persepakbolaan di Kabupaten Bantul, setelah menunggu selama 37 tahun akhir dapat juga masuk ke Divisi Satu Liga Indonesia. Sosok Drs. H.M. Idham Samawi berperan besar dalam keberhasilan ini.

Tahun 2005 Persiba mendapat kepercayaan dari PSSI untuk melanjutkan pembinaan pemain masa depan Indonesia, Tim Nas U-20 dititipkan di Bantul untuk dibina dan diikutsertakan dalam Kompetisi PSSI Liga Indonesia Tahun 2005, padahal ada beberapa klub yang telah meminangnya.

Tahun 2006 yang lalu kembali Persiba berlaga di tingkat Divisi Satu Liga Indonesia dengan materi dan persiapan yang lebih matang. Namun di tengah mengikuti kompetisi, pada tanggal 27 Mei 2006 Yogyakarta diguncang bencana alam gempa tektonik sehingga dengan dengan terpaksa Persiba mengundurkan diri. Begitupun dengan roda kompetisi Pengcab PSSI Kabupaten Bantul dengan terpaksa juga dihentikan.

Promosi ke Divisi Utama

Tahun 2007, Persiba mempersiapkan diri untuk kembali berlaga di Kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Sejumlah pemain telah direkrut dengan target Promosi. Akhirnya, dengan dukungan rakyat Bantul Persiba Bantul mampu lolos ke Divisi Utama.

Promosi ke Liga Prima Indonesia

Setelah mencapai final Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011 dan mengalahkan Persiraja dengan skor 1-0,Persiba lolos ke Liga Super Indonesia bersama Persiraja dan Mitra Kutai Kartanegara. sementara peringkat 4 divisi utama yaitu Persidafon Dafonsoro play off melawan peringkat terakhir ISL yaitu Bontang FC.Persidafon Dafonsoro menang dengan skortipis 3-2.

Awal 2011, Liga Super Indonesia (LSI) dirombak total oleh PSSI akibat liga ini tidak profesional sesuai standar AFC. Tahun 2008, LSI telah diberi kesempatan oleh AFC selama 3 tahun untuk menjadi Liga Profesional namun hal ini tidak berjalan dengan baik sehingga AFC perlu memberi deadline kepada PSSI untuk membuat Liga profesional yang baru. Jika tidak, dipastikan Indonesia akan dibanned dikompetisi ASIA selama minimal 3 tahun. Dan kemudian, lahirlah liga profesional pertama di Indonesia yang bernama Indonesian Premier League atau Liga Prima Indonesia.

Sebagai tim promosi yang berhak naik kasta ke kompetisi tertinggi, akhirnya Persiba Bantul dapat dan lolos seleksi dari AFC untuk berkompetisi di Indonesian Premier League.

Akuisisi Bandung FC

Tepat tanggal 17 Agustus 2011, Persiba Bantul menandatangani MoU atau Nota kesepahaman dengan Bandung FC di Mess Persiba Bantul. Alasan aspek legal dan finansial yang harus dipenuhi sebelum tanggal 22 Agustus 2011, menjadi faktor utama akuisisi. [1]

Promosi ISL 2014

Di penghujung IPL musim 2013 Persiba Bantul didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Play Off peserta ISL 2014 dan alhasil menjadi Peserta ke 22 di ISL 2014. Namun perjalanan di ISL kurang mulus dan hanya finish sebagai juru Kunci Grub timur dan terpaksa terdegradasi kembali Ke Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 2015

Stadion

Stadion Sultan Agung, merupakan kebanggaan warga kabupaten Bantul pada umumnya dan khususnya penggemar olahraga sepakbola. Stadion megah ini dilengkapi dengan sistem dehinrase modern dan rumput standar eropa yang dilengkapi dengan 4 tiang lampu 1200 lux yang terpasang di sudut lapangan sebagai alat penerangan pertandingan di malam hari. Stadion ini memiliki kapasitas hingga 35.000 penonton.

Skuat

No. Posisi Pemain Negara
1 Kiper Andi Setiawan       Indonesia
3 Bek Anwarudin       Indonesia
4 Bek Eduardo Bizarro (captain)      Brasil
5 Bek Ramadhan Saputra       Indonesia
6 Bek Yohan Ibo       Indonesia
7 Gelandang Javad Moradi       Iran
8 Gelandang Johan Manaji       Indonesia
9 Penyerang Alberto Paredes       Paraguay
10 Penyerang Muhammad Isnaini       Indonesia
11 Gelandang Mochammad Solechudin       Indonesia
12 Gelandang Jejen Zainal Abidin       Indonesia
13 Gelandang Bayu Pradana       Indonesia
15 Gelandang Muhammad Aulia Ardli       Indonesia
17 Bek Saralim       Indonesia
18 Bek Hery Prasetyo       Indonesia
19 Bek Slamet Widodo       Indonesia
20 Kiper Andi Setiawan       Indonesia
21 Kiper Muhammad Yasir       Indonesia
22 Gelandang Rian Wahyu       Indonesia
24 Bek Didik Ariyanto       Indonesia
26 Bek Aidin Elmi       Indonesia
27 Penyerang Ugik Sugiyanto       Indonesia
28 Gelandang Majid Mony       Indonesia
31 Gelandang Yosep Marudof       Indonesia

Susunan Perangkat Tim Persiba Bantul

Jabatan Nama
Pelatih Kepala   Didik Listyantara
Asisten Pelatih   Sajuri Syahid
Pelatih Kiper   Benyamin Van Brauklen
Pelatih Fisik   Purwo Wasono
Dokter Tim   dr. Agus Tri Widiyantara
Masseur   Jamat
  Gimin

Prestasi

Liga Indonesia

Piala

Referensi

  1. ^ Budiana, Oris Riswan. 2011. Bandung FC Tinggalkan Jawa Barat. Diakses pada: 7 September 2011.

Pranala luar