Total E&P Indonesie

Revisi sejak 4 September 2015 07.20 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun))

Total E&P Indonesie adalah

Total E&P Indonesie
PMA
IndustriMinyak dan Gas bumi
Kantor pusatBalikpapan Head Office, Jakarta, Indonesia
IndukTotal S.A.
Situs webhttp://www.total.com/

Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKKMIGAS, Total E&P Indonesie memproduksi migas dari lapangan Bekapai, Handil, Tunu dan Peciko yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Total E&P Indonesie didirikan di Jakarta, 14 Agustus 1968, dengan lapangan awal saat itu diseputar delta mahakam. Lapangan awal mereka di bekapai dan Handil kala itu, diperkuat dengan ditemukannya lapangan Tambora pada tahun 1974 dan Tunu pada tahun 1977. Lapangan Tunu yang dikembangkan pada tahun 90-an menjadi penyumbang utama supply gas bagi Total E&P Indonesie hingga kini.

Peciko, Selain TOTAL E&P Indonesie, TOTAL SA sebagai perusahaan induk dari TEPI, TOTAL, SA juga memiliki affiliasi downstream di Indonesia, yaitu PT TOTAL Oil Indonesia (TOI)

Sejarah

Total adalah perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang operasi energi dan manufaktur kimia, terutama dalam bidang industri minyak dan gas. Total yang dulunya dikenal dengan nama Campaigne Francaise du Petrole (CFP) telar beroperasi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1968 dibawah Production Sharing Contract (PSC) dengan perusahaan minyak dan gas milik pemerintah, Pertamina. Eksplorasi pertama pada tahun yang sama adalah eksplorasi lapangan minyak Muara Tebo di Jambi tetapi eksplorasi ini tidak membuahkan hasil.

Di tahun 1971, Total berkolaborasi dengan Inpex untuk memulai ekplorasi di blok Mahakam di Kalimantan timur, yang nantinya akan menjadi produsen minyak dan gas paling produktif di Indonesia yang membawa Total menjadi produsen gas terbesar di Indonesia. Di Kalimantan timur sendiri, Total memproduksi sekitar 80% dari seluruh produksi gas yang akan dikirim ke Bontang. Karena telah beroperasi di Indonesia selama hampir 45 tahun, Total telah menjadi salah satu bagian dari eksplorasi dan produksi migas Indonesia. Total telah menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia dengan berdasarkan kepentingan bersama untuk menyediakan energi fosil bagi masyarakat Indonesia.

Selama operasinya, khususnya di delta Mahakam, Total telah menemukan beberapa lapangan minyak dan gas. Dimulai dari lapangan minyak lepas pantai Bekapai pada tahun 1972, diikuti dengan penemuan lapangan minyak Handil dan Tambora tahun 1983, dan penemuan lapangan gas Sisi/Nubi]] di akhir 1986. Di tahun 1976, didirikan terminal loading area dan penyimpanan minyak di Senipah. Selanjutnya pada tahun 1982, Total membuat perjanjian dengan Pertamina untuk mendistribusikan gas alam dan melakukan pengiriman gas pertama ke Bontang pada tahun yang sama. Sampai dengan tahun 2008 lapangan minyak dan gas yang telah ditemukan telah memproduksi minyak dan gas.

Tiga Pilar Total

Di dalam setiap kegiatan operasinya, Total selalu berprinsip pada operasi yang berkembang dengan berkesinambungan yang mana semua aspek perusahaan harus patuh kepada peraturan yang menjamin tentang kepentingan ekonomi, komunitas, dan aspek lingkungan hidup. Hal ini tercantum pada tiga pilar dari prioritas Total dalam setiap kegiatan operasinya yang berbunyi:

  • Mengontrol dan mengurangi dampak dari kegiatan operasi pada manusia dan lingkungan.
  • Berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial dari para stakeholder.
  • Menjaga kepentingan generasi mendatang.


Daerah Operasi

Berkas:SPS Map jpeg.jpg
peta area operasi Total E&P Indonesie

Wilayah operasi dari Total E&P Indonesie terbagi menjadi tiga area utama, yaitu:

  • MNA (Mahakam North Asset)
  • MMA (Mahakam Middle Asset)
  • MSA (Mahakam South Asset)

MNA (Mahakam North Asset)

MNA mencakup daerah eksporasi dan ekspliotasi di daerah delta Mahakam dan daerah barat laut Mahakam. Lapangan yang ada di area ini yaitu Tambora, Tunu, dan Sisi Nubi. Sedangkan area proses yang terdapat di area MNA mencakup NPU (North Processing Unit), CPU (Central Processing Unit), dan SPU (South Processing Unit). MNA merupakan area yang paling dekat dengan downstream dan tempat pengumpul gas BEM (Badak Export Manifold). Maka dari itu daerah ini memiliki koordinasi dengan produsen gas lainnya seperti VICO Indonesia dan Chevron Indonesia, dan juga koordinasi dengan konsumer yaitu Badak NGL dan Domestik.

MMA (Mahakam Middle Asset)

MMA merupakan area operasi yang terletak antara MNA dan MSA. Sama seperti MNA, MMA dipimpin oleh kepala divisi dari MMA. Area ini mempunyai cakupan yang lebih kecil tetapi area ini merupakan area utama dan tertua yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie. Cakupannya diantaranya adalah sumur Handil dan sumur Bekapai. Untuk area proses mencakup CPA (Central Processing Area) untuk Handil dan platform Bekapai untuk sumur Bekapai. MMA juga memiliki daerah pendukung proses yaitu [[Handil Base Dua yang memiliki Laboratorium utama, Bengkel, Gudang, dan Pelabuhan untuk akses menuju MNA.

MSA (Mahakam South Asset)

MSA merupakan daerah operasi paling selatan. Area ini mencakup sumur Peciko dan South Mahakam. Di daerah ini terdapat satu area proses dan terminal pengumpul produk minyak bumi yaitu SPS (Senipah – Peciko – South Mahakam) yang bertugas mengoperasikan sumur Peciko dan South Mahakam dan mengirimkan produk gas ke utara, serta mengolah, menyimpan dan mengirimkan produk minyak bumi ke tanker.

Organisasi dan Tanggung Jawab

Total merupakan perusahaan minyak dan gas terbesar nomor empat di dunia yang mana cakupan operasinya tersebar di seluruh dunia. Aktifitasnya dapat dikategorikan menjadi dua kategori, upstream dan downstream. Yang termasuk dalam kategori upstream adalah kegiatan eksplorasi dan produksi dari lapangan gas dan minyak, sedangkan yang termasuk dalam kegiatan downstream adalah pengilangan dan penjualan. Operasi Total di Indonesia didominasi dengan kegiatan upstream, karena sebagian besar kegiatan downstream dilakukan oleh perusahaan minyak dan gas milik pemerintah, Pertamina. CEO dan jajaran eksekutif berada di kantor utama di Prancis, dimana di setiap negara tempat Total beroperasi dipimpin oleh general manager di kantor pusat di ibukota Negara tersebut. Kantor pusat dari [[Total E&P Indonesie berada di DKI Jakarta, World Trade Center II, Metropolitan Complex, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31. dimana general manager dan beberapa vice president yang memimpin divisi non-operasional berada. Di [[Kalimantan timur, seluruh aktifitas berada di bawah tanggung jawab district manager atau biasa juga disebut executive vice president (EVP) yang bertanggung jawab lansung terhadap operasional dan produksi dari distriknya. Kantor EVP berlokasi di Balikpapan Jl. Yos Sudarso. dengan 8 divisi operasional yang terdiri dari:

  • Drilling, well services and logistics (DWL)
  • Field Operation (FO)
  • Information system and telecommunication (IST)
  • ISupply Chain (SC)
  • Engineering (ENG)
  • Health, Safety and Environment (HSE)
  • Geosciences and Reservoir (GSR)
  • Security (SEC)

Lihat pula

Pranala luar