Delvi Yandra

Revisi sejak 15 September 2015 10.01 oleh Malidun (bicara | kontrib) (eyd)

Delvi Yandra atau dikenal pula dengan nama Kudil (lahir 10 Desember 1986) adalah seorang cerpenis, pewarta dan penggiat teater.[1] Karyanya berupa cerpen, puisi dan esai dimuat disejumlah media lokal dan media nasional.[2] Beberapa puisi dan cerpennya terhimpun dalam antologi Kembang Gean (2007), Jalan Menikung ke Bukit Timah : Antologi Cerpen Temu Sastrawan Indonesia II (2009),[3] Sisi Gelap Warisan Budaya (Jurnal Kreativa: 2009), Berjalan ke Utara (2010), Narasi Tembuni : kumpulan puisi terbaik KSI Award 2012 Komunitas Sastra Indonesia (Magma: 2012),[4] Akar Anak Tebu (Pusakata Publising: 2012),[5] Lelaki Tua dengan Tato di Dadanya: antologi kisah para penyandang disabilitas dari Anjangsana Komunitas Serambi Sastra (Leutikaprio:2013).[6]

Delvi Yandra

Delvi mendirikan sanggar menulis kreatif untuk remaja Layarbirustudio, juga aktif di Teater Rumah Teduh dan Teater Studio Merah. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Hukum di Universitas Andalas pada tahun 2012. Naskah teaternya, "Bakal" dipentaskan kelompok Teater Rumah Teduh dalam ajang Festamasio V Palembang 2013.[7][8]Adapun beberapa pertunjukan yang telah ia pentaskan:

Penghargaan

Penghargaan yang pernah diterima oleh Delvi Yandra adalah:

  • Tahun 2007, cerpennya, "Garis Penghabisan; Stalingrad" yang terhimpun dalam antologi "Kembang Gean (2007)" mendapatkan penghargaan Balai Bahasa Padang pada sayembara penulisan cerpen remaja tingkat Sumatera Barat.
  • Juara I lomba menulis puisi pada Pekan Anti Korupsi Mahasiswa Universitas Andalas tahun 2011.
  • Anugerah Adiwarta 2011, memberikan dua penghargaan sebagai Jurnalis Muda Berbakat dan Pemenang Kategori Liputan Bidang Seni-Budaya atas karyanya, Menarilah Mun, Tegakkan Kepalamu.[12][13][14]

Referensi

Pautan Luar