Pelanggaran dan tindakan menyimpang (sepak bola)

Revisi sejak 22 September 2015 11.12 oleh MusenInvincible (bicara | kontrib) (halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pelanggaran dan tindakan menyimpang dalam sepak bola adalah tindakan yang dilakukan oleh pemain yang dianggap oleh wasit tidak etis dan dapat dikenai hukuman. Pelanggaran bisa termasuk dalam tindakan menyimpang apabila dilakukan secara berlebihan. Pelanggaran dan tindakan menyimpang dibahas pada hukum ke-12 LOTG.[1]

Sebuah Pelanggaran adalah tindakan tidak adil oleh seorang pemain yang diketahui oleh wasit karena perbuatan itu bertentangan Laws of the Game, yang mengganggu atau merusak permainan yang sedang berlangsung. Pelanggaran dihukum dengan tendangan bebas langsung atau tidak langsung atau tendangan penalti untuk tim lawan. Selain itu, pelanggaran hanya dapat dilakukan oleh pemain di lapangan (bukan pemain cadangan). Pelanggaran dibatasi untuk tindakan salah yang dilakukan terhadap lawan.

Tindakan menyimpang adalah setiap perilaku indisipliner atau di luar aturan dasar sepak bola oleh pemain yang dianggap oleh wasit layak mendapat sanksi disiplin (peringatan atau pengusiran dari lapangan). Tindakan menyimpang mungkin termasuk tindakan yang selain pelanggaran. Tindakan menyimpang dapat terjadi setiap saat, termasuk saat bola tidak dalam permainan, di sekitar lapangan, sebelum dan setelah pertandingan. Baik pemain dan regu cadangan dapat terkena sanksi untuk tindakan menyimpang.

Pelanggaran

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas langsung

Sebuah tendangan bebas langsung dapat diberikan ketika seorang pemain melakukan salah satu berikut dengan cara yang dianggap oleh wasit untuk menjadi ceroboh, tidak sengaja atau menggunakan kekuatan yang berlebihan:[2]

  1. Membenturkan diri atau anggota badan dalam merebut bola
  2. Melompati lawan
  3. Menghambat kaki lawan saat berlari
  4. Mendorong lawan
  5. Menjegal (tackling) lawan tanpa mengalami sentuhan (kontak) dengan bola
  6. Menarik anggota tubuh lawan yang menguasai bola
  7. Menyentuh secara aktif menuju bola (kecuali untuk kiper dalam area penalti sendiri)

Dalam menentukan pemain sengaja menyentuh bola, wasit harus jeli dalam beberapa pertimbangan:

  1. Gerakan tangan secara aktif ke arah bola (bukan gerakan bola ke arah tangan)
  2. Posisi tangan (posisi 'pasif/diam' atau posisi 'menghalangi bola')
  3. Menyentuh bola secara sengaja dengan baju (pakaian) dianggap sebagai pelanggaran
  4. Memukul bola dengan benda dilempar pada lapangan dianggap sebagai pelanggaran

Jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang dihukum tendangan bebas di area penalti sendiri, tendangan penalti diberikan untuk kubu lawan.

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung

Pelanggaran dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung adalah:

Ketika seorang kiper, di dalam area penalti sendiri:

  1. menangkap bola dengan tangan setelah yang sengaja ditendang secara keras kepadanya oleh rekan (aturan back-pass)
  2. menyentuh bola dengan tangannya setelah ia menerima langsung dari lemparan ke dalam yang diambil oleh rekan

Ketika setiap pemain:

  1. menghadapi serangan lawan secara pasif untuk menghentikan laju pemain
  2. menghalangi kiper ketika melepaskan bola dari tangan

Pelanggaran offside, hasilnya dalam bermain dengan tendangan bebas tidak langsung, meskipun ini tidak dianggap sebagai pelanggaran.

Tindakan menyimpang

Setiap tindakan menyimpang dihukum dengan tendangan bebas langsung. berikut ini jenis-jenis perlakuan bisa dikenai hukuman kartu kuning:

  1. Tendangan atau upaya untuk menendang anggota tubuh lawan
  2. Menjatuhkan lawan untuk menghentikan penguasaan bola
  3. Berselisih dengan kata-kata atau tindakan
  4. Menjegal kaki lawan dengan cara kasar
  5. Mengulur waktu untuk membuang waktu bermain
  6. Meninggalkan dan kembali memasuki lapangan bermain tanpa izin wasit
  7. Pelanggaran yang tetap diulangi
  8. Mengkritik keputusan wasit secara berlebihan

Tindakan yang termasuk merusak secara luas dalam permainan sepak bola dan bisa mendapat hukuman kartu merah:

  1. Menjegal dengan resiko cedera serius
  2. Melakukan kekerasan fisik fatal
  3. Melecehkan atau merendahkan pihak lawan secara terang-terangan
  4. Menghalangi tim lawan mencetak gol ke gawang, secara sengaja memegang bola (bukan untuk penjaga gawang dalam area penalti sendiri)
  5. Menghalangi kesempatan lawan bergerak saat menyerang yang secara jelas dapat menghasilkan gol apabila tanpa gangguan
  6. Menampakkan provokasi kepada pemain lain, memaki atau mengucap kata kasar / gestur berlebihan terhadap lawan
  7. Melakukan pelanggaran lainnya, yang belum tidak disebutkan, yang dapat menimbulkan permainan dihentikan sementara waktu
  8. Telah menerima peringatan kedua (hukuman kartu kuning) dan tetap mengulangi kesalahan yang sejenis[3]


Referensi

  1. ^ International Football Association Board. Laws of the Game (PDF) (edisi ke-2014/2015). Zurich: FIFA. Diakses tanggal 20 November 2014. 
  2. ^ United States Soccer Federation Inc.,; Michael Lewis (2000). Soccer for dummies. Foster City, CA: IDG Books Worldwide. ISBN 1118053575. Diakses tanggal 5 June 2014. 
  3. ^ Ask A Referee Q&A moderated and approved by United_States_Soccer_Federation