Pelanggaran dan tindakan menyimpang (sepak bola)

Revisi sejak 22 September 2015 11.54 oleh MusenInvincible (bicara | kontrib) (perbaikan)

Pelanggaran dan tindakan menyimpang dalam sepak bola adalah tingkah laku pemain yang dianggap tidak etis dalam sepak bola dan dapat dikenai hukuman. Pelanggaran termasuk dalam tindakan menyimpang apabila dilakukan secara berlebihan. Pelanggaran dan tindakan menyimpang dibahas pada hukum ke-12 LOTG.[1]

Sebuah Pelanggaran adalah tindakan tidak adil/tidak pantas oleh seorang pemain yang diketahui oleh wasit karena perbuatan tersebut bertentangan Laws of the Game, serta dapat mengganggu atau merusak permainan yang sedang berlangsung. Pelanggaran oleh seorang pemain dihukum dengan tendangan bebas langsung atau tidak langsung atau tendangan penalti bagi tim lawan. Selain itu, pelanggaran hanya dapat dilakukan oleh pemain di lapangan (bukan pemain cadangan). Pelanggaran dibatasi untuk tindakan salah yang dilakukan terhadap lawan.

Tindakan menyimpang adalah setiap perilaku indisipliner atau di luar aturan dasar sepak bola oleh pemain yang dianggap oleh wasit layak mendapat sanksi disiplin (peringatan atau pengusiran dari lapangan). Tindakan menyimpang termasuk tindakan selain pelanggaran. Tindakan menyimpang dapat terjadi setiap saat, termasuk saat bola tidak dalam permainan, di sekitar lapangan, sebelum dan setelah pertandingan. Baik pemain dan regu cadangan dapat terkena sanksi untuk tindakan menyimpang.

Pelanggaran

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas langsung

Sebuah tendangan bebas langsung dapat diberikan ketika seorang pemain melakukan salah satu pelanggaran berikut dengan cara yang dianggap oleh wasit karena ceroboh, tidak sengaja atau menggunakan kekuatan yang berlebihan:[2]

  1. Menjegal (tackling) lawan tanpa mengalami sentuhan (kontak) dengan bola
  2. Membenturkan diri atau anggota badan dalam merebut bola
  3. Menarik anggota tubuh lawan yang menguasai bola
  4. Mendorong lawan
  5. Melompati lawan
  6. Menghambat kaki lawan saat berlari
  7. Mengangkat kaki terlalu tinggi yang membahayakan pemain lawan
  8. Menyentuh secara aktif menuju bola (kecuali untuk kiper dalam area penalti sendiri)

Dalam menentukan pelanggaran pemain yang menyentuh bola, wasit harus jeli dalam beberapa pertimbangan:

  1. Gerakan tangan secara aktif ke arah bola (bukan gerakan bola ke arah tangan)
  2. Posisi tangan (posisi 'pasif/diam' atau posisi 'menghalangi bola')
  3. Menyentuh bola secara sengaja dengan baju (pakaian) dianggap sebagai pelanggaran
  4. Memukul bola dengan benda dilempar pada lapangan dianggap sebagai pelanggaran

Jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang dihukum tendangan bebas langsung di area penalti sendiri, maka tendangan penalti diberikan untuk kubu lawan.

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung

Perlakuan yang diakibatkan kelengahan dan pengabaian dapat menghasilkan tendangan bebas tidak langsung. Tendangan jenis ini tidak boleh dipergunakan tendangan secara langsung ke arah gawang untuk peluang mencetak gol. Jenis-jenis pelanggaran dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung adalah:

Ketika seorang kiper, di dalam area penalti sendiri:

  1. menangkap bola yang sengaja ditendang secara keras oleh rekan (aturan back-pass)
  2. menangkap bola saat menerima langsung lemparan ke dalam

Ketika seorang pemain:

  1. menghadapi serangan lawan secara pasif untuk menghentikan laju pemain lawan
  2. menghalangi kiper ketika hendak menendang bola dari tangan

Ketika offside terjadi, maka dihasilkan tendangan bebas tidak langsung, akan tetapi offside tidak termasuk pelanggaran.

Tindakan menyimpang

Setiap pelanggaran serius atau tindakan menyimpang dihukum dengan tendangan bebas langsung. berikut ini jenis-jenis perlakuan bisa dikenai hukuman kartu kuning:

  1. Tendangan atau upaya untuk menendang anggota tubuh lawan
  2. Menjatuhkan lawan secara kasar untuk menghentikan penguasaan bola
  3. Berselisih dengan kata-kata atau tindakan yang wajar
  4. Menjegal kaki lawan dengan cara kasar
  5. Mengulur waktu untuk membuang waktu bermain
  6. Meninggalkan dan kembali memasuki lapangan bermain tanpa izin wasit
  7. Pelanggaran yang tetap diulangi
  8. Mengkritik keputusan wasit secara berlebihan

Tindakan yang merusak permainan sepak bola dan pemain yang melakukan bisa mendapat hukuman kartu merah:

  1. Menjegal yang beresiko cedera serius
  2. Melakukan kekerasan fisik fatal
  3. Melecehkan atau merendahkan pihak lawan secara terang-terangan
  4. Menghalangi tim lawan mencetak gol ke gawang, secara sengaja memegang bola (tidak belaku bagi penjaga gawang dalam area penalti sendiri)
  5. Menghalangi kesempatan lawan bergerak saat menyerang yang secara jelas dapat menghasilkan gol apabila tanpa gangguan
  6. Menyulut provokasi kepada pemain lain, memaki atau mengucap kata kasar / gestur berlebihan terhadap lawan
  7. Melakukan pelanggaran lainnya, yang belum tidak disebutkan, yang dapat menimbulkan permainan dihentikan sementara waktu
  8. Telah menerima peringatan kedua (hukuman kartu kuning) dan tetap mengulangi kesalahan yang sejenis[3]


Referensi

  1. ^ International Football Association Board. Laws of the Game (PDF) (edisi ke-2014/2015). Zurich: FIFA. Diakses tanggal 20 November 2014. 
  2. ^ United States Soccer Federation Inc.,; Michael Lewis (2000). Soccer for dummies. Foster City, CA: IDG Books Worldwide. ISBN 1118053575. Diakses tanggal 5 June 2014. 
  3. ^ Ask A Referee Q&A moderated and approved by United_States_Soccer_Federation