Tanpa Partai Komunis, Tak Akan Ada Tiongkok Baru
"Tanpa Partai Komunis, Tak Akan Ada Tiongkok Baru" (Hanzi sederhana: 没有共产党就没有新中国; Hanzi tradisional: 沒有共產黨就沒有新中國; Pinyin: Méiyǒu Gòngchǎndǎng Jiù Méiyǒu Xīn Zhōngguó) adalah lagu propaganda komunis populer di Republik Rakyat Tiongkok. Lagu ini dibuat pada tahun 1943 sebagai balasan terhadap frasa "tanpa Kuomintang, tak akan ada Tiongkok".
Latar belakang
Selama Perang Dunia II, saat Tiongkok sedang melawan invasi Jepang, Chiang Kai-shek menerbitkan buku yang berjudul Takdir Tiongkok (Hanzi sederhana: 中国之命运; Hanzi tradisional: 中國之命運) pada 10 Maret 1943, dengan slogan "Tanpa Kuomintang tak akan ada Tiongkok." Partai Komunis Tiongkok lalu menerbitkan sebuah editorial yang berjudul "Tanpa Partai Komunis tak akan ada Tiongkok" di Jiefang Daily (Hanzi: 解放日报) pada tanggal 25 Agustus 1943 untuk mengkritik buku tersebut dengan menyimpulkan bahwa "Jika hari ini Tiongkok tidak punya Partai Komunis Tiongkok, tidak akan ada Tiongkok." Pada bulan Oktober 1943, Cao Huoxing (zh:曹火星), seorang anggota Partai Komunis Tiongkok yang berumur 19 tahun, menciptakan lirik untuk lagu "Tanpa Partai Komunis Tak Akan Ada Tiongkok".
Pada tahun 1950, tak lama setelah pendirian Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong mengganti judulnya menjadi "Tanpa Partai Komunis, Tak Akan Ada Tiongkok Baru," dengan menambahkan kata "baru."
Lagu tersebut dimasukkan ke dalam drama musikal tahun 1965 berjudul The East is Red (Timur itu Merah)
Pada tanggal 26 Juni 2006, sebuah peringatan sebagai penghormatan terhadap lagu "Tanpa Partai Komunis, Tidak Akan Ada Tiongkok Baru" dibuka di Distrik Fangshan, Beijing, Tiongkok dengan wilayah seluas 6000 m2.
Lirik
Tionghoa Tradisional | Tionghoa Sederhana | Hanyu Pinyin | Terjemahan bebas |
---|---|---|---|
沒有共產黨就沒有新中國 |
没有共产党就没有新中国 |
Méiyǒu Gòngchǎndǎng jiù méiyǒu xīn Zhōngguó. |
Tanpa Partai Komunis, Tak Akan Ada Tiongkok Baru. |
Catatan: Cao Huoxing membuat Partai Komunis maskulin dalam lirik resminya dengan menggunakan kata 他 (tā) yang secara harfiah berarti "dia (laki-laki), walaupun biasanya akan dianggap sebagai netral. Tetapi, jantina tidak bisa tidak dibedakan dalam bahasa Tionghoa lisan dan "dia (laki-laki)", "dia (perempuan)", dan "itu" berbagi bentuk lisan yang sama.