Suku Pamona

kelompok etnik dari Sulawesi Tengah, Indonesia

Suku Pamona, atau sering juga disebut suku Poso atau orang poso , mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten Poso, sebagian wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, sebagian wilayah Kabupaten Morowali,bahkan provinsi Sulawesi Selatan yakni di wilayah Luwu Timur, sedangkan sebagian kecil hidup merantau di berbagai daerah di Indonesia. Nenek Moyang Suku Pamona Itu sendiri berasal dari dataran SaluMoge (luwu Timur) yang karena berada di atas gunung yang jauh dari pusat pemerintahan sehingga mereka di turunkan oleh Macoa Bawalipu mendekati pusat pemerintahan yaitu di sekitaran wilayah Mangkutana (luwu Timur). hingga terjadinya pemberontakan DI/TII mereka menyebar smapai ke sulawesi tengah dan daerah lainnya. Jika di suatu daerah terdapat suku Pamona, biasanya selalu ada Rukun Poso, yaitu wadah perkumpulan orang-orang sesuku untuk melakukan sesuatu kegiatan di daerah tersebut. Agama yang dianut hampir seluruh anggota suku ini adalah Kristen. Agama Kristen masuk daerah sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang diterima sebagai agama rakyat. Sekarang semua gereja-gereja yang sealiran dengan gereja ini bernaung dibawah naungan organisasi Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang berpusat di Tentena, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebagian besar masyarakat sehari-hari menggunakan bahasa Pamona (Bare'e) dan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa setempat. Mereka berprofesi sebagai petani, pegawai negeri, pendeta, wiraswasta, dan lain-lain.

Suku Pamona
Bahasa
Bahasa Pamona (Bare'e)
Agama
Kristen Protestan & Katolik Roma

Antara Pamona & Poso

Sesungguhnya suku Pamona tidak identik dengan suku Poso, Karena pada prinsipnya suku Poso tidak ada, yang ada adalah daerah yang bernama Poso, didiami oleh suku Pamona. ada yang berpendapat bahwa poso berasal dari Kata "maPoso" sendiri dalam bahasa Pamona berarti "pecah". sedangkan menurut beberapa tokoh poso kata poso sebenarnya berasal dari kata poso'o yang artinya pengikat, dinamakan sebagai kota poso karena bertujuan sebagai pengikat atau pemersatu antara orang pamona yang berasal dari gunung (pinggir danau, dan juga dengan suku pamona yang berasal dari pinggir pantai) sedangkan Asal nama Poso yang berarti pecah, konon dimulai dari terbentuknya Danau Poso. Konon, danau Poso terbentuk dari sebuah lempengan tanah berbukit, dimana dibawah lempengan bukit tersebut terdapat mata air. Disekeliling bukit merupakan dataran rendah, sehingga aliran air dari pegunungan terkumpul disekeliling bukit tersebut. Genangan air tersebut menggerus tanah disekeliling bukit sehingga makin lama air yang menyisip kedalam tanah, bertemu dengan air yang di dalam perut bumi. Akibatnya terjadi abrasi yang menjadi penyebab labilnya struktur tanah yang memang agak berpasir. Lambat laun pinggiran bukit tidak kuat lagi menahan beban bukit yang diatasnya, sehingga mengakibatkan pecahnya bukit yang terbawah masuk, jatuh kedalam kubangan mata air di bawah bukit, sehingga membentuk danau kecil. Bagi masyarakat suku Pamona zaman tersebut kejadian tersebut dituturkan sebagai pecahnya gunung yang membentuk danau tersebut, sehingga dinamai "Danau Poso" Danau yang baru terbentuk tersebut, kian lama kian membesar, karena sumber mata air di pegunungan sekelilingnya mengalir kearah danau baru tersebut. Akibatnya debit air danau dari waktu ke waktu terus naik, sehingga luas permukaannya menjadi demikian lebar. sesuai dengan sifat air yang selalu mencari dataran rendah, maka pada ketinggian permukaan tertentu, tebentuklah sebuah sungai yang mengarah ke pantai laut akibat danau tidak mampu lagi menampung debit air. Karena sungai tersebut berasal dari danau Poso, maka sungai baru tersebut, dinamai dengan nama yang sama, yakni Poso (sungai Poso). Muara sungai baru yang terbentuk itu kemudian didiami oleh sejumlah penduduk, karena di sungai baru tersebut ternyata terdapat banyak ikan. Kata poso sendKumpulan penduduk pemukim baru itu kemudian menamai kampung tersebut dengan sebutan yang sama, yakni Poso.

Adapun beberapa suku yang mendiami tanah poso adalah sebagai berikut :

1. Suku Pamona

2. Suku Mori

3. Suku Bada atau Badar

4. Suku Napu

5. Suku Tojo

6. Suku Kaili

7. Suku Padoe

8. Suku Lore

9. Suku Taa

LEGENDA TERJADINYA DANAU POSO.

Konon menurut cerita orang tua, dizaman dahulu, tepat ditengah2 pulau Sulawesi ada sebuah gunung yang menjulang tinggi (tidak disebutkan namanya), dimana didalam perut gunung itu ada genangan air membentuk kolam kecil. Didalam perut gunung ditepi kolam itu, hiduplah seorang sakti mandra guna yang memelihara kolam didalam perut gunung itu bersama seorang anak dan isterinya. Keluarga itu mempunyai tiga buah batu ajaib yang cukup besar, yang dipeliharanya sebagai teman bagi anaknya. Karena oleh kesaktiannya, ia dapat menyuruh batu itu untuk melakukan banyak hal.  Setiap hari sang orang sakti itu mengajak anaknya  bermain-main disekitar kolam itu, karena didalam kolam hidup dua jenis ikan yang sangat lezat rasanya. Ikan itu di pelihara keluarga tersebut, sebagai bahan lauk pauknya setiap hari. Karena kedua macam ikan itu mempunyai rasa kelezatan tersendiri, maka agar lebih muda  membedakannya, mereka memberi nama pada jenis ikan itu. Yang semacam yang berwarna agak kehitam2aman diberi nama Bungu, dan yang satu lagi yang moncongnya seperti bentuk moncong buaya, diberi nama Buntinge. Pada suatu hari anak2 penghuni perut gunung itu, bermain2 ditepi kolam, sambil melihat ikan peliharaannya. Dalam pada itu, terlihat olehnya mereka bahwa ikan peliharaan mereka yang tinggal dibagian kolam yang  dalam, agak besar badannya, sedangkan yang tinggal ditempat yang dangkal ikannya lebih kecil. Melihat hal itu, maka anak  itu menyuruh batu ajaibnya untuk menggali dasar danau agar ikannya jadi lebih besar. Maka mulailah mereka menggali dasar kolam. Namun apa daya, ternyata setelah agak dalam, pinggiran kolam tergerus jatuh kembali kedalam bekas galian, sehingga tertimbun kembali.  Ketiga batu ajaib itu berembug untuk meperlebar pinggiran kolam supaya ada tempat bagi tanah galiannya.  Namun semakin digali, semakin banyak tanah yang jatuh kembali kedalam tengah kolam, sehingga kedalaman kolam tidak banyak bertambah. Anak penghuni kolam itu marah melihat hasil kerja ketiga batu itu kurang berhasil, maka dalam amarahnya, si anak mengadu kepada ayahnya, sehingga si orang sakti yang sangat sayang kepada anaknya itu marah kepada ketiga batu itu. Dalam amarahnya, ia mengutuk batu itu tidak dapat berhenti menggali, dan tidak dapat beristirahat sebelum dihentikan oleh sang orang sakti, kecuali ada manusia yang menegurnya. Akibatnya sang batu melakukan penggalian kesegala arah, pinggiran gunung menjadi tipis, sehingga puncak gunung itu ambruk (pecah) kedalam kolam galian, mengakibatkan air kolam meluap lebih lebar lagi. Penggalian oleh ketiga batu itu terus terjadi tanpa henti karena belum ada yang menghentikan mereka, atau ada manusia yang menegurnya. Sebenarnya air yang tertutup tanah gunung, menyebabkan kolam menjadi dangkal kembali.  Namun karena adanya sumber air dari bawah tanah menyebabkan tanah yang menimbun dasar danau tersingkir hingga membentuk dataran luas. Tetapi sumber air yang terus menerus keluar dari dalam tanah dan air sungai yang banya disekeliling kolam itu, menyebabkan terciptanya danau. Dipihak lain, sang batu terus menggali sehingga dasar danau semakin dalam, dan tepiannya semakin lebar.  Dari situ  terbentuklah Danau Poso yang kita lihat sekarang ini.

Sang majikan yang sudah tua tidak lagi melihat ketiga batu itu karena jarak mereka semakin jauh dari awal mula mereka bekerja, sehingga penggalian menjadi tidak terkendali lagi. Yang mengendalikan sang batu, hanyalah jika mereka melanggar wilayah penguasa suatu daerah, maka mereka akan menghindari daerah itu dengan cara merobah arah penggaliannya.

Dalam penggalian  itu, konon sang batu beberapa kali harus berhadapan dengan jin penguasa disetiap daerah. Misalnya di  Uduna, mereka harus mengitari wilayah itu sehingga tercipta Tanjung Uduna di dekat Bancea. Demikian pula di Kulahi, berlaku hal yang sama, sehingga tercipta Tanjung Kulahi didekat desa Bo'e sekarang, Di Tolambo Tanjung Tolambo, Tangkadao (Dulumai), Tonduga  Peura, Sawajane, Tando Bone dan masih banyak lagi tanah yang membentuk tanjung, dihindari oleh mereka penggaliannya sehingga kolam itu bentuknya menjadi tidak beraturan. Di Udu nTana (sebuah tanjung di pantai Buyu mPondoli), konon berdiam seekor Naga (Imbu) yang juga sakti, yang menahan penggalian mencapai mereka, sehingga meskipun tanah disana tidak berbatu, namun batu itu tidak berani menggali disana agar tidak terjadi perselisihan dengan sang naga sakti.  Dalam perjalanan menghindari sang naga sakti, ketiga batu itu berpisah, yang dua buah menggali kearah barat, dan yang satu lagi kearah utara. Batu yang menggali ke arah barat, setelah menemui pula beberapa hambatan, sampai di Tanjung Wuko (Tando mBuko), pada tempat mana mereka menggali bersama sebelumnya,  ketika mengitari tanjung itu, mereka kembali kearah selatan. Kini saat mereka ke arah barat lagi dari Tanjung Uduna, sampai ditanjung Wuko, mereka bertemu dengan manusia yang terheran heran melihat kerja sang batu yang tidak pernah istirahat. Sang manusia bertanya :" mengapa menggali kolam sedemikian besarnya?". Kedua batu itu menjelaskan perihal perintah majikannya kepada mereka, dan ketika itu juga secara otomatis pekerjaan mereka terhenti ditempat itu sesuai kutuk sang majikan. Batu yang terhenti itu kini terdapat di ujung Tanjung Wuko, dan dikenal dengan nama :" Watu ngKaade-ade" yang berarti "Batu yang dapat berbuat ajaib"( aade-aade atau aadi-aadi artinya kurang lebih sama dengan mantra sim salabim) karena batu menurut ceritra diatas cukup ajaib.  Sementara batu yang sebuah lagi, oleh karena tidak bertemu dengan manusia, meneruskan pekerjaannya kearah utara. Ketika sampai di Duwangko, dia bertemu dengan penguasa  disana, yakni sebuah kerajaan jin yang sangat sakti. Ditempat itu sebenarnya hanya tanah datar biasa, namun karena didiami oleh raja dari para Jin, maka disekitar itu banyak terdapat rumah hunian Jin. Oleh karena itu, sang batu harus menghindari tempat itu. Konon batu yang berserakan di dalam danau di Tanjung Duwangko itu adalah rumah2 para penghuni kerajaan orang sakti itu. Sang batu dalam lanjutan perjalannya ke arah utara,  menggali terus ke utara sampai ke laut. Sampai di laut dia tidak bisa kembali lagi ke tempat asalnya semula. Air danau yang permukaannya semakin meluap, akhirnya keluar lewat jalan yang dibentuk batu yang menggali sendiri  ini menjadi sebuah sungai yang mengalirkan air danau sampai ke laut. Dari situlah awal terjadinya sungai Poso yang kita tahu dan lihat sekarang.

Penghuni perut gunung itu, yakni sang ayah, karena sudah sangat tua (uzur) terkubur di dasar danau itu, menjadi penunggu setia danau, dan memelihara banyak jin yang pada saat awal musim malam gelap (baru bulan sabit) akan menyuruh seluruh jin suruhannya mengitari danau untuk memastikan bahwa sekeliling kolamnya itu terpelihara dengan baik. Itulah sebabnya banyak terlihat lampu berseliweran setiap awal bulan gelap (bulan muda/bulan sabit). Sampai saat ini lampu2 jin tersebut masih kelihatan berseliweran di atas danau jika malam gelap (tanpa bulan) permulaan terlihannya bulan sabit.

Sedangkan anak sang majikan yang ternyata tumbuh dewasa berbadan raksasa, bernama Bao  telah membuat sebuah perahu besar, sesuai dengan badannya. Konon perahu itu dibuat dari kayu "Lako", dan perahu itu diberi nama "Beroa". Sejak itu setiap perahu yang besar disebut duanga beroa. Perahu itu digunakan oleh Bao untuk menjelajahi danau poso dari utara ke selatan, timur dan barat. Konon si Bao mempunyai kekuatan raksasa, sehingga dengan menggunakan perahunya itu, dia dapat menyeberangi danau dari utara ke selatan (kira2 sekarang jarak, Tentena-Pendolo), hanya dengan 30 kali ayunan dayung besarnya. Jika ia menyeberang dari timur ke barat (sekarang mungkin jarak  Peura-Toinasa) hanya dengan 18 (delapan belas) kali ayunan dayung.

Konon si Bao hidup sampai menjelang terbentuknya kerajaan Pamuna di bukit Pamuna (Pamona menurut lafal orang Belanda).

Demikian legenda terjadinya danau Poso. Poso artinya pecah. Yang pecah adalah gunung yang pecah dan ambruk kedalam dasar danau, dan tampungan air dari dalam tanah berikut limpahan air sungai disekeliling danau itulah yang akhirnya membentuk danau Poso seperti yang kita tahu sekarang ini.

Banyak versi yang lain, namun salah satu yang saya tahu adalah versi ini.

Lembaga Adat Pamona

Pamona merupakan nama persatuan beberapa etnis, yang mengandung arti pakaroso mosintuwu naka Molanto(Pamona), Kemudian Pamona adalah sala satu etnis yang menyatu pada saat pemerintahan Kolonial belanda, pencetusan nama Pamona di diklarasikan di Tentena, sehingga untuk mengenang deklarasi tersebut maka dibuatlah Tugu watu mpoga'a dan di tentena terdapat jalan yang bernama pamona. Dalam historis kelembagaan adat Pamona dulu di kenal pembagian kekuasaan untuk poso dipimpin oleh Datue Poso dan beberapa kabosenyanya memwakili etnis masing-masing....dan kalau di daerah Tana Luwu dipimpin oleh Mokole Tawi dan keberadaan lembaga Adat Pamona untuk saat ini terbagi menjadi 2 yakni untuk di daerah Poso bernama Majelis Adat Lemba Pamona Poso sedangkan untuk di tanah Luwu (Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara) dinamakan Lembaga Adat lemba Pamona Luwu....dan saat ini masih dipelihara keberadaannya oleh seluruh masyarakat adat Pamona baik yang ada di mangkutana kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara maupun yang berada di Kabupaten poso.penjelasan Sesepuh Kabosenya' Yordan Torau, S.Pd yang saat ini menjabat sebagai Ketua Adat Lemba Pamona Luwu di wilayah 23 Lipu kabosenya selemba Pamona Luwu Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara kepada redaksi

Bahasa

Berbicara mengenai Suku Pamona, akan terasa hambar jika tidak mengenal bahasa yang digunakan oleh suku yang mendiami daerah itu sendiri, yakni Bahasa Pamona. Struktur Bahasa Pamona cukup unik, setidaknya jika ditinjau dari ragam asal suku kata, dimana suatu kata asal tersebut dapat mempunyai banyak arti tatkala kata itu sendiri ditambahkan awalan, akhiran, sisipan ataupun imbuhan.

Contoh asal suku kata yang berubah arti setelah ditambah awalan, akhiran atau imbuhan dan membentuk beragam arti contoh: asal kata (dasar) ja'a = jahat;maja'a = rusak, jahat; kaja'a = kejahatan ; ja'andaya = kemarahan; kakaja'ati = sayang (untuk barang yang rusak)ja'anya =kerugiannya, sayangnya; ja'asa = alangkah jahatnya; ja'ati=di rusaki ja'a-ja'a=buruk; contoh lain : monco = benar; kamonconya=sesungguhnya, sebenarnya; monco-monco=sungguh-sungguh; moncoro = bersiaga; moncou= terayun;... dan banyak lagi.

Kemudian beberapa kata dasar yang jika digolongkan menjadi kata-jadian (seperti diatas, sebagian kata jadian tetapi sebagian tidak dapat digolongkan sebagai kata jadian) yang hanya bertokar tempat huruf, lantas membentuk lain arti contoh : soe = ayun; soa = kosong; sue = mencontoh, sia = sobek; sou/sau=turunkan (dari gendongan yang memakai tali/kain) sua=masuk sai= kais (ayam)seo (sobek2 karena lapuk)

Bahasa Pamona yang unik tersebut beberapa frasa suku katanya seperti hanya dipelintir, dan timbullah arti kata yang berbeda contoh : mekaju (mencari kayu bakar) mokuja (sedang berbuat apa?) makuja (bertanya mengenai gender bayi yang baru lahir)mokijo ( bunyi teriakan riuh sebangsa monyet) mokeju (bersanggama). Contoh lain: koyo (usung) kuya (jahe) kayu (usungan yang terbuat dari pelepah rumbia)koyu (simpul tali berkali-kali pada suatu rentang tali). contoh lainnya : Lio (wajah) lou (ayun badan kebawah) lau (ada dengan pengertian tempat dimaksud berada di tempat yang lebih rendah) lua (muntah) loe (jinjing) liu (lewat) dan sebagainya.

Jika ingin mengetahui Bahasa Pamona yang baku, bacalah Cerita Ta ngKolikuwa dibawah ini (bagian cerita)

Kesenian

Seni musik

Suku Pamona juga mengenal lagu rap semenjak zaman dulu kala. Sebagai contoh simak lagu rap yang banyak dilagukan rakyat desa pada tahun 1940-an sbb :

Ee nona ee noa iwenu pai nu kabaga pai ku kabaga, bonce be manana Ee bonce.. ee bonce, iwenu pai be manana, pai be manana, kaju wota-wota

Ee kaju, ee kaju, iwenu pai nu ka wota, pai ku ka wota, na tudusi uja, ee uja, ee uja, iwenu pai nu katudu, pai ku katudu, da napandiu ntumpa.

Ee tumpa, ee tumpa, i wenu pai nu pandiu, pai ku pandiu, da natungku ule. Eee ule, ee ule, iwenu pai nupa tungku pai ku patungku kina'a ntu'aku.

Jika diartika secara harafia artinya sebagai berikut :

Eh nona, mengapa perutmu buncit? Perutku buncit karena makan bubur yang tidak matang,

Mengapa bubur tidak matang? Karena (dimasak dengan) kayu bakar basah. Eh kayu : "mengapa engkau (kayu bakar)basah? Aku (kayu bakar) basah karena hujan turun.

Eh hujan, mengapa engkau turun ?

Aku (hujan) turun karena akan dipakai kodok untuk mandi.

Eh kodok, mengapa engkau mandi (air hujan)? Aku (kodok) mandi, karena akan di santap ular.

Eh ular, mengapa engkau (hendak)menyantap si kodok?

Aku (ular, akan)menyantap kodok, (karena) makanan moyangku...

Seni tari

Tarian Dero, atau modero merupakan tarian populer di kalangan Suku Pamona. Tarian ini diadakan pada pesta-pesta rakyat. Biasanya dilakukan oleh orang-orang muda. Tarian melingkar dilakukan dengan saling bergandengan tangan, sambil berbalas pantun diringi musik ceria. Beberapa daerah di Palu melarang kegiatan tarian dero atau modero karena sering menjadi pemicu perkelahian antar pemuda yang saling berebut perhatian gadis-gadis. Tarian dero, dibedakan atas 3 macam gerakan menurut iramanya lenggang dan langkah kaki, yakni : ende ntonggola, (langkah kaki kekanan 2 langkah, selangkah ke belakang dan seterusnya berulang. Ditarikan saat menyambut bulan purnama, dimana waktu mulai persiapan lahan menunggu waktu bercocok. Waktu bercocok tanam adalah saat bulan mulai gelap. Yang berikut ende ngkoyoe (ende ntoroli) yaitu dua langkah kekanan dan selangkah kekiri. Ditarikan saat mengantar panen atau perayaan hari besar atau pesta. Sedangkan yang ke tiga ende ada (adat)untuk penyambutan hari2 adat atau perayaan, langkahnya sama dengan ende ntoroli, tetapi tangan tidak bergandengan/berpegangan.

Marga

Mengikuti kebiasaan orang Eropa yang mempunyai nama keluarga atau marga atau fam, maka orang Pamona juga mempunyai marga-marga seperti berikut :

Magido,Tarau, Awundapu, Banumbu, Bali'e, Baloga, Belala, Betalino, Beto, Botilangi, Bulinde, Bungkundapu, Bungu, Buntinge,Bakumawa, Dike, Dongalemba, Gilirante, Gimbaro, Gugu, Gundo, Kaluti, Kampindo, Kambodji, Kalembiro, Kalengke, Karape, Karebungu, Kayori, Kayupa, Koedio, Kogege, Kolombuto, Kolobinti, Kuko,Lakiu, Langgari, Ladjamba, Lambangasi, Labiro, Liante, Lidongi, Lu'o, Lumaya,Lolongudju, Manganti, Meringgi, Mossepe, Mowose, Monepa, Monipo, Nyolo-nyolo, Nggau, Nggo'u, Nua, Nyaua, Oguu, Pakuli, Palaburu, Parimo, Pariu, Paroda, Pasunu, Patara, Pebadja, Penina,Pekita, Penyami, Pandoyu, Pesudo, Poa, Pombaela, Pobonde, Podala, Polempe, Purasongka, Ralampi, Rangga, Ratengku,Pusuloka, Rampalino, Rampalodji, Rantelangi, Rare'a, Ruagadi, Rubo, Ruutana, Satigi, Sancu'u, Sawiri, Sigilipu, Sipatu, So'e, Sowolino, Tobogu, Tabanci, Tadanugi,Tadalangi,Tadale, Tadadja, Tadjaji,Talasa, TamboEo, Tarante, Tasiabe, Tawuku, Tawurisi, Tekora, Tepara, Tiladuru,Tolala, Toralawe, Mogadi,Tobondo, Tolimba, Toumbo,Tumonggi, Turuka, Ule, Ululai, Warara, Wenali, Werokila nce'i to mori, Wuri, Wutabisu, dll.

Ceritera Rakyat Suku Pamona.

Cerita siTa ngKolikuwa dan Ta Larinda'u.

Dahulu kala, ada dua orang sahabat sebaya, yang seorang bernama Lako, dengan nama alias : Ta ngKolikuwa sedangkan yang lainnya bernama Wo'o Mia, dengan nama alias : Ta Larinda'u. Mereka bertempat tinggal diatas Gunung Mokupa [1]) , sebuah daerah dalam, daerah  terbaik dalam wilayah kekuasaan Lage [2]) , Wingke mPoso [3]) dan Kadombuku [4]).

Mereka hidup berkecukupan sebagai keturunan bangsawan, masing2 memiliki wilayah kekuasaan yang luas. Mereka berkuasa atas empat buah desa, dimana seluruh penduduk desa itu, sebagai budak mereka bersama. Keempat desa itu adalah desa : Winanga nCayu,  Siwo, Kawaia dan Nono Watu  [5]).

Sejak mudanya kedua orang sahabat hidup berkecukupan sampai masing2 mereka menikah dan mempunyai anak, penghidupannya sangat baik. Namun demikian seiring berjalannya waktu, kedua orang tersebut bersaing dengan tidak sehat, terutama dalam hal penggunaan tenaga budak. Baik Ta ngKolikuwa maupun Ta Larinda'u sama-sama ingin menguasai lebih banyak budak satu dengan yang lain.  Sampai pada suatu sa'at salah seorang anak dari Tangkolikuwa meninggal dunia.  Banyak orang yang menunggui mayat anak tersebut, sekaligus menghibur keluarga yang ditinggalkan, sebelum sampai pada hari pemakaman, terlebih orang2 dari desa asal budak mereka, yakni desa2  Winanga nCayu,  Siwo, Kawaia dan Nono Watu . Acara menunggu mayat tersebut dilakukan sebagai wujud hormat dan cinta mereka kepada anak yang meninggal itu. Ta ngKolikuwa juga menyembelih beberapa ekor kerbau sebagai tanda kasih kepada anaknya, dan juga sebagai lauk  yang disediakan bagi orang2 yang telah turut menghibur  keluarganya yang berduka.

Usai pemakaman, orang banyakpun bubar, kembali kekediamannya masing2. Namun sebelum itu, Tangkolikuwa mengumumkan masa berkabung dengan pantangan yang disebut "Ombo"[6]).

Adapun ombo yang diberlakukan adalah pantang makan nasi jagung dan makanan pokok lainnya selama masa berkabung yang ditentukan. Jadi selama masa ombo yang tujuh hari itu telah ditentukan, semua masyarakat diseluruh wilayah Mokupa hanya boleh makan olahan sagu, sebagai tanda kasih kepada anaknya yang telah dikuburkan itu.

Semenjak itu selama tujuh hari kedepan, seluruh penduduk desa itu hanya boleh makan sagu. Tangkolikuwa telah memerintahkan orang2nya untuk pergi menebang pohon sagu untuk di olah, sebagai bahan makanan selama menjalani masa perkabungan itu. Orang2 suruhan itupun segera bersiap, dan segera berangkat ketempat pohon sagu. Mereka segera mempersiapkan segala sesuatu yang akan dipakai sebagai alat untuk mengolah sagu itu.



[1]) Gunung Mokupa = daerah sekitar hulu sungai Tomasa bgn Utara/ bagian timur desa Pandiri sekarang.

[2] ) bgn utara sampai di pesisir pantai laut, ke barat, batas sungai Poso, ke timur sampai sungai Uekuli, ke selatan sampai desa Pandiri dan pedalamannya, hulu sungai Uekuli, serta sungai Tomasa, berbatasan dengan wilayah Onda'e di Gunung Pompangeo, tetapi tidak termasuk Kadombuku.

[3]) Dari wilayah batas Pandiri - Sincimaya (kuku) ke timur sampai gunung Pompangeo, ke barat, Sungai Poso, ke Selatan sampai Longkea (kini Dulumai), ke pedalaman timur, berbatas dengan Salindu-Singkona.

[4]) Utara berbatas dengan Ue nTaripa-Maliwuko, ke timur, Sungai Tongko, ke hulu  sampai hulu sungai Tongko, ke Barat perbatasan antara Wawo Lebanu (sekarang diatas Watuawu) dan Pandiri, sampai ke sungai Poso. Ketiga wilayah ini, walaupun mempunyai penguasa sendiri-sendiri, namun saling bantu-membantu dalam banyak hal.

[5] ) keempat desa : Winanga nCayu,  Siwo, Kawaia dan Nono Watu, terletak di hulu sungai Tongko kini.

[6] ) Ombo adalah suatu pantangan yang diberlakukan selama masa berkabung, jika seseorang bangsawan meninggal dunia, dimana pantangan tersebut adalah sesuai permintaan keluarga bangsawan itu, dan harus ditaati oleh semua pihak sebagai wujud penghormatan atas kebangsawanan orang yang meninggal tersebut. Lama  masa berkabung biasanya adalah 7 hari, namun ada yang lebih, biasanya tergantung kedudukan orang yang wafat itu.

Adapun ombo yang diberlakukan adalah pantang makan nasi jagung dan makanan pokok lainnya selama masa berkabung yang ditentukan. Jadi selama masa ombo yang tujuh hari itu telah ditentukan, semua masyarakat diseluruh wilayah Mokupa hanya boleh makan olahan sagu, sebagai tanda kasih kepada anaknya yang telah dikuburkan itu.

Semenjak itu selama tujuh hari kedepan, seluruh penduduk desa itu hanya boleh makan sagu. Tangkolikuwa telah memerintahkan orang2nya untuk pergi menebang pohon sagu untuk di olah, sebagai bahan makanan selama menjalani masa perkabungan itu. Orang2 suruhan itupun segera bersiap, dan segera berangkat ketempat pohon sagu. Mereka segera mempersiapkan segala sesuatu yang akan dipakai sebagai alat untuk mengolah sagu itu. Selanjutnya......pakai bahasa asli dibawah ini :

Mewali ungka i re'e jo dange anu da madago nakoni ntau salipu setu pua, moncongkamo kojo i Ta ngKolikuwa, mancongka tau da njo'u mantowo tabaro, da nasambe, danaka re'e da ndakoni tempo pangkabalusi ananggodi mate setu. Moiwomo kojo tau anu nasongka i nTa ngKolikuwa njo'u mantowo tabaro, mantinja poyanda, mantambe kuwa, maena yakasi, mampowia totombu, parewa ntau mosambe pura². Puramo napare'e, napasangka, mboo natowo tabaro, mosambe anu mosambe, moteomo anu moteo, moyandamo anu moyanda, rantani re'emo kojo dange lai raya ngkuwa. Narataka ngkinowia, moncongkamo tadulako mposambe anu roomo napapolako i nTa ngKolikuwa ungka ri Wawo Mokupa. Wa'anyamo se'i kita sangaya² da takenimo dange anu da takoni sangkinowia se'i, da ndadange, bara nda atuwu. Nalulumo kojo wa'a yununya songka ntadulako. Nasoremo dange setu, natilakamo ntadulakonya sa'opoti-sa'opoti, sampangkoni-sampangkoni, anu da nakoni sangkinowia naini. Malaimo tau setu pura-pura, bemo re'e anu yore ri posambe ntesamba'a, soamo sangkani posambe pai poyanda, maka tau ja singkandomu patesancomborika, patesancongkaka. Karatanya ri Wawo Mokupa, nawaikamo samba'a² wa'a ntau anu mopagampi, da napampowia, da napamponggaleka dange, anu nakeni setu.

Pura ewase'e, naposandongemo i nTa Larinda'u karatamo ntau anu nasongka i nTa ngKolikuwa ungka ri posambe. Me'anunakamo i Ta Larinda'u, nato'oka wa'a mpalilinya wo'u ewase'i : I raneo, ane teta'amo reme [1]) ndipompakorokamo komi sondo ungka ri liputa se'i da njo'u ri kare'e mposambe tau mosambe, anu nasongkamo i nTa ngKolikuwa. Ane ratamo komi ri koro ue, samba'a tau da wungka rangi'i, da nasalembu nakeni, rata ri pu'u ntabaro anu nasambe ntau setu. Ratamo njairia, pura²mo rangi'i  anu ndikeni da ndiwunca ri raya ngkuwa, ri raya yakasi, ri raya basalu ntau setu. Paikanya da kuto'oka komi, ane ndikita ntongo njauja tumpunya, bemo da nakita komi, nepa mededewaka tau pura², da mawuwunaka rangi'i anu nakeni setu lai kare'e  nu dange anu da nakoni nci Ta ngKolikuwa santina, saana, sambatua, da napaepesi naminya, naka ne'e re'e anu nakoni, napenonco ndaya ntau setu, maka wa'anyamo podo dange anu madago nakoni ntau setu ri kabalu anu pitumbengi. Be maya mangkoni jole, bemadago mangkoni kina'a tau setu.  Bare'e nasapu nu wa'a mpalilinya pai wa'a mbatuanya To Winanga nCayu, To Siwo, To Kawaia, To Nono Watu, maka i Ta ngKolikuwa pai i Ta Larinda'u mampojuyu tau anu patantina setu, ince'e anu napombemberampai. Tundainya re'e kasina ndaya i nTa Larinda'u, maka nakita i nTa Larinda'u, ewa ja mesampomo ri tila i nTa ngKolikuwa tau anu patantinamo setu.

Mewali i Ta Larinda'u moombo se'e podo ri ada, be maiposi poombonya; anu napompalika i  nTa ngKolikuwa, si'a be napojo mampompalika. Nawianaka kojo nu wa'a mpalilinya songka mpuenya. Ja tepile reme, moiwo ungka ri Wawo nu Mokupa, maria mba'a tau. Jela ri koro ue, me'onto mandiu, paikanya mosumo posambe anu natunggai ntau setu; karaduanya wo'u, lawi natunggai da malantu-lantu tau mosaambe anu nasongka i nTa ngKolikuwa, da napalai, da naka soyo eo, naka ne'e nakita kanjo'u ntau se'e, mekasinai ri raya ngkuwa ri dange anu da nakoni nci Ta ngKolikuwa saogu banua. Maka ane nakita, da napetumbuka i Ta ngKolikuwa da naincani, beda nakoni liu² pekasinai setu. Soyomo eo, payamo tau anu mosambe, ewa i wengi se'e, bemo re'e tau ntesamba'a nadika maara-ara dange setu, kobelaanya be nakita kama'i ntau anu mekasinai setu ri dange.

Bangke reme nepa waima'i wo'u wa'a mbatua i nTa ngKolikuwa pai wa'a nu ananya. Karatanya ri yandaka, bare'e napapowawo mpodago raya nu yandaka pai raya ngkuwa pai balasu, kaliu-liu moyanda wo'u, kobelaanya rangi'i anu nadika ntau mekasinai, teka'uwimo, naparintongomo nu dange, sigalomo. Riraya ngka'ewase'enya rata ri tempo mpodui tau setu, tingara ncombamo reme, lo'umo nakae dange, nadui ntau setu, paikanya be tudu lai anu ke rangi'i, mewali be wo'u naincani ntau setu. Tepilemo reme, modui wo'u sangkani wa'a ntau mosambe setu pai moyanda, lo'u wo'u nakae dange se'e lai wakanya ngena. Sondo wo'u tau anu modui, kobelaanya yontomo ri anu ke rangi'i sakodi. Kanainunya dui setu, re'emo anu maepe. Aa, kerangi'i ntano kinonita se'i! paikanya ja nato'o : Kuepe-epe sala ntau moyanda, bara rangi'i ri paya'anya, bara naore sangkani pai ue ntau moyanda. Mewali be sondo paunya; ngkinowia wo'u, tempomo wo'u mpalai, moncongka muni tau anu napotadulako ntau anu mosambe setu, nato'oka yununya : Da ndipolesi wo'u woyo bara nunjaa-njaa, da ndipatoka sa'opoti-sa'opoti, da kupantila wo'u dange anu da ndakoni ri banua. Naponggalekamo kojo wa'a yununya songka ntadulakonya setu, nakae wo'u dange lai kuwa, nasore, naparimboyo, natila-tilaka wa'a yununya, nakeni ri banua da napopagampika wa'a mbe'a. Pangkeninya rata ri banua ri lipu, naponggaleka ntau mopagampi anu ndadange riu, pai anu nda'atuwu, bare'epa nda dui. Ja butu manana dange setu, natetepu'umo wa'a ngkabosenya pai wa'a ntuama pura² mampopancuaka. Nainu-inuka baru, najila-jilaka lada. Konomo ri Ta ngKolikuwa mangkoni, kapaepenya ja sarengi, ja sakau, kaliu-liu nalua ri dodo mpalenya, nato'o : Nunjaa kuepe karengi-rengi lai dange se'i, ba be yau ndipakanimpu komi anu mopagampi tunjo'u, se'i ja kerangi'i kuepe! Mesono wo'u samba'a tau anu ndagampi setu,  anu mopancua: Aa, yaku wo'u kuepe! rantani sondomo tau anu manto'o:  Yaku wo'u kuepe! Anu i Ta ngKolikuwa togongkanimo nalua, nasawani anu ri nganganya, maka panto'onya boi ja saga'a  kalau ndangi'i, saga'a boi bere'e, paikanya ja sangaya²  bare'e anu mosisala, saogu banua setu maepe.

Kobelaanya ungka i re'e, bare'e tumotoa popancua ntau setu, maka pura² kerangi'i anu ndakoni lawi ja podo ince'e anu ndakoni, kina'a pai jole bemadago ndakoni, podo rayopo anu madago, maka ntongo kabalu, bepa pusa pitumbengi, na dika i nTa ngKolikuwa. Setu painaka mapari naepe ntau pura², rantani moncongka wo'u i Ta ngKolikuwa ri wa'a ntau mopagampi, nato'oka : Aginya da ndipowia binonjo, da ndawunca ri woyo dange da lau pai ue, da ndawuncaka ana ngkaju ri tongo²nya, bara ana mboyo, nepa nda'atuwu, bara naka telinguni apa kakerangi'inya. Naponggaleka ntau anu mopagampi songka i nTa ngKolikuwa setu. Ja butu manana,  napekoni wo'u i nTa ngKolikuwa pai wa'a yununya binonjo setu, sangaya² kakerangi'inya. Moncongka wo'u i Ta ngKolikuwa, nato'oka tau mopagampi :  Powia wo'u sangaya, aginya da ndabobirisi. Nabobirisi ntau mopagampi, ja butu manana, ndapekoni, sangaya-ngaya ka mborangi'inya. Moncongka wo'u i Ta ngKolikuwa : Ndipowia wo'u sangaya, da ndatonge ri ira bomba, da tapapoto'o : tabulo-bulo, ane roo ndatonge ri ira bomba, tima woyo bara ana ngkaju, pasunuki, nepa nditorombaa ri waa apu. Naponggaleka wo'u ntau mopagampi songka i nTa ngKolikuwa setu, napowia tabulo-bulo. Ja butu manana, napekoni wo'u ntau saogu banua setu tabulo-bulo setu, sangaya-ngaya kalau ndangi'i. Ntongonya, nasongka i nTa ngKolikuwa : Powia wo'u sangayanya, ewance'i yau : Da ndigalo rayopo setu pai bure, pai podi pai rampanya pura², nepa ndatato ri tabo dange setu, ndapakasondo uenya. Ka'ai-ai ngkaleke wa'a ndayopo anu roo ndapaunda riunya, nepa sasoo ndawangkeka, napoyalika ri raya ngkura, ndaiko siiko-iko, ince'e da tapapoto'oka garege. Nalulu ntau mopagampi songka i Ta ngKolikuwa setu. Ja butu manana, nakola-kola wo'u ri tabo samba'a² tau wungka², lawi roomo nagori ri kura bangke, da wungka tau sabanua garege setu, napekoni ntau pura² pai i Ta ngKolikuwa, sangaya-ngaya bare'e-re'e kabalinya, ja gori²nya, ja suka²nya kakerangi'i.. Ntongo moncongka i Ta ngKolikuwa, mompeoasi : Ewambe'i pampowiami lai posambe, wungka ndeme pangkoni²mi dange setu ? Mesono tau ungka ri posambe :  Kagalo ue riunya, katato, nepa kapaunda wo'u ue, kapakaleke, nepa ndaiko au ndatato, nepa sasoo kabubusi, ewance'e kapapowia, Pue Tu'a, Kanya nunjaamo ndipapoto'ka setu dui? Mesono i Ta ngKolikuwa : Yaa, wa'a ntau mopagampi, ndiponggalekaku wo'u ntau mopagampi dui setu, ja butu manana, nawewe ri ue mpompatudu, nadikaka gamenya, podinya, naiko siiko-iko, sigali-galo; roo nepa natila-tila wo'u ri tau pura², napeinu samba'a², sangaya-ngaya napaepe rangi'i, paikanya lo'umo yau ndaomo. Nepa mewali yau mangkoni tau setu.

Karoonya mangkoni, napasimbajumo i Ta ngKolikuwa, nato'o mpompasimbajunya ewase'i : Ewambe'i kojo tundainya painaka kerangi'i dange anu takoni se'i? Ja puramo rayaku mampepalika, mosongkaka komi, pampowiami kinonita se'i, ja beliu-liu re'e taparata kaloganya, kadagonya, ara maparimo nca kanaa! pobangke²mi, komi anu ndapokau mosambe. Bere'e yowenya kupapolako siko tadulakonya samba'a, da mamponcongkaka tau pura², da nakadago mpewalinya potetala ntau, danaka ne'e mapari pangkonita ri kabalu se'i. Paikanya ewambe'imo se'i? Ndapowiamo sangaya, ndakoni ja karengi-rengi, tau ja mate yoga, kanaa! Njii tau pura² mompedongeka pongari i nTa ngKolikuwa. Masae sakodi, nepa tepapaombe oni nganganya, nepa mompau tadulako mposambe, ewince'i nato'o : Ja wa'anyamo Pue, moncomo kojo anu ndito'o, baleparumo kojo kami, kita se' ja da mate yoga, paikanya da kuto'o yau ri komi, songkaku gana². Kuto'oka tau pura² da napakanimpu, da napakatimama, da nakadago mpewali anu ndapokauka kita i mPue Tu'a, paikanya banya podo kumoncongka, ja podo kumepokau, paikanya njo'u pai yaku pai paleku pai witiku, sangkani pai matak, moyunu-yunu pai songkaku pura². Ewance'e Pue Tu'a, pasongkami yaku, pampapolakomi yaku mawawanaka tau ri posambe.

Monjii sakodi i Ta ngKolikuwa ungka ri kapusa mpompau ntau anu napapolako, maka nalele ndayamo pura² gori mpakeni-keninya pai Ta Larinda'u tau anu patantina; bepa sangkani re'e pobangke-bangkenya ri songka ntau se'e pai Ta Larinda'u, pura² madago pewalinya anu napopokauka. Setu pai naparata ndayamo i nTa ngKolikuwa pai napanto'omo : Naperata nu anu momperata, be da pura ewase'e katedikanakanya pai tampe,io, ja paepe-epeku be da re'e kojo tau anu ntaninya da mantunggai, da mangkoto, da mantaha, da mampowia alubiru ri pangkoni. Ja wa'anya re'e anu mobangke-bangke ngkatuwu ri liputa se'i, bara monco ba bare'e parata ndayaku se'i, se'i komi wa'a nu anaku anu kukeni-keni, kasancomboriku, kasangkura-ngkuraku, boi ja i Ta Larinda'u masina rayanya ri kita. Mesono kojo wa'a langkai tu'a pai wa'a nu ananya: Aa, ane ewance'e parata ndayami, Papa, anu mepapa, Pue, anu mepue, bara monco kojo ewa parata ndayami. Aginya ane madago, da ndasongka wo'u tau lo'u mosambe, lo'u moyanda, paikanya ane ngkinowiamo naini, bara i raneo, da re'e tau saga'a da mantundani ri yandaka, da mampepeoleka boi re'e tau ndasongka i mPue Tu'a Ta Larinda'u.

Riraya ngkaewase'enya, lo'umo kojo tau anu napapolako i nTa ngKolikuwa ungka ri wungka eomo, ince'e wo'u se'e lo'u ri posambe, ince'e wo'u se'e lo'u tumunda, mantundani lai yandaka. Soyomo reme, meyapisakamo njai sori yandaka tau anu napapolako i nTa ngKolikuwai nTa ngKolikuwa setu, motumunda, mantundani wobo njaya da kama'i ntau mekasinai. Be gana sangkawila raya, sambukemo kojo sima'i, wungka² rangi'i nasalembu ri paubanya samba'a² tau. Maka nakita soyomo eo, puramo paya tau anu mosambe ndeki banua. Kaliu-liu soo sape nalimbu kuwa, basalu, yakasi, nawuwunaka rangi'i anu nasalembu pura² setu. Sinjau tau anu tumunda, ja ewa ndapoti matanya, maole²ka tau anu mawuwunaka rangi'i. Tau anu nasongka i nTa Larinda'u setu, ja roo mekasinai, mpile muni mewalili, rata ndati Ta Larinda'u, napetumbuka : Roo wo'u kakasinai kuwa i nTa ngKolikuwa, pai bemo lau tau karata. Mesono i Ta Larinda'u : Setu yau madago, komi kuunde lo'e , pura² songkaku ndilulu. Ja da tapepedongeka ewambe'i paepe ntau setu nami nu dange anu nakoni ri kabalu. Mompepedongekamo kojo !

Tau anu napokau i nTa ngKolikuwa lo'u mantundani boi re'e tau mekasinai, ja butu yosa matanya kare'e ntau anu mekasinai, bere'e tau anu ntaninya bara ungka ri salipunya ja tau yau se'e salipu² se'e, To Siwo, To Winanga nCayu, To Nono Watu, To Kawaia anu nakeni-keni, anu napopoyunu i Ta Larinda'u. Ince'e anu rata mekasinai ri posambe, ri kuwa. Setu pai napombalili waindeku rata ri Wawo nu Mokupa, napetumbuka i nTa ngKolikuwa : Kuepe² Pue, anu ndisongkaka yaku pai wa'a yunuku tongawamo, yosamo ri mataku, bare'e tau ntaninya ungka ri salipunya anu mobangke², anu mangkasinai kita ri kabaluta se'i, popipindongota se'i. Paikanya banya wo'u kami anu ndikeni-keni se'i anu mampowia alubiru pai kasinai, paikanya sangaya² tina mami , ja'i mami To Siwo, To Winanga nCayu, To Nono Watu, To Kawaia anu ndakeni² i mPue Tu'a i Ta Larinda'u. Ince'e anu kakita mampoteo rangi'i rata lai yandaka, lai kuwata, mawuwunaka rangi'i  anu mampakaja'a kinonita anu ndipatujukika yaku, ndito'o : Be gana songkaku, ja ince'e, Pue Tu'a da ndipaincani pauku!

Riraya ngkaewase'enya, pobangke² i nTa Larinda'u, nasongka wo'u watuanya se'e, wa'a mpalilinya, mantima kaju mapeni njoi raya nto'olo, mantima jango, kaju yoli, lebanu. wuwunya kaju mapeni nasongka natotosi, nakeni waima'i rata ri sambali bente ri Mokupa, napokau nasombi mpalilinya. Roo nasombi nepa napokau wo'u tau setu bara te saatu, mangkeni kaju ndasombi ewaince'i napampolako: Ndipalaimo lo'u nditompe ngkaju ndasombi mposambengi se'i, tambea nu ana i nTa ngKolikuwa se'e lau. Bare'e nasapu mpalilinya, ngkre meoko, ngkaku ri suma ngkaju wungka² samba'a tau, kalo'unyamo. Rata lai soma ntambea nu ana i nTa ngKolikuwa, ruu ja naponompe ntaso ngkaju ndasombi tambea setu. Roo setu mpile mewalili waindeku, napetumbuka i Ta Larinda'u : Roomo kawianaka ewa songkami, ja mrasu-rasumo tulau se'e sumangkaju sandaya ntambea, samboto ndindinya, sako yumu ntau mate woro patesambesoka narumpa ngkaju anu kapewunuka. Mesono i Ta Larinda'u : Aa, setu yau madago, jamo da tapedongeka ri bambari, anu rua njaya anu tapowia setu, bara da naincani, da narata ndaya kakitanya anu mampowia, bara be da narata ndaya, tapopeamo.

Ja butu bangke reme, naolesaka i nTa ngKolikuwa se'e lau tambea nu ananya anu bepa pusa ombo ngkabalu, ja morasu-rasu suma ngkaju anu ndasombi pindongo. Setu pai napanto'o i nTa ngKolikuwa pai napampekitimamo wa'a mbatuanya, wa'a nu ananya pura². Ja pura singkandomu, mompai i Ta ngKolikuwa, se'i mompau, se'i nagalo ntanginya, nato'o mpompaunya ewase'i : Ara kapuru rayamo nca katuwuku pai anaku ri oyo nja'iku, ri oyo ngkasangkompoku pai watuaku pura² pai naka ewance'emo katedikanakanya, pindongo ! I sema pande mporaya mampokapuru tambea nu anaku ewance'e lau ta'anya? pai napaporasu²mo kaju ndasombi, pindongo ri tambea, ri yumu nu anaku, kupeoasi ri komi pura² da ndito'okaku i sema mampowia! Katuwuku pai kamate nu anaku naranga²ni mpari!

Pura ewase'e pompau i nTa ngKolikuwa, nepa mompau nu wa'a anamayununya anu nasarumaka wungka ndeme. Kuepe-epe Pue, ane ncetu, ane ndipeoasi ri kami, bara be'e se'e da mayoa da pesono mami, pai re'e sononya. Ndipokono mampedongeka bara bare'e, ja komi da ntangara, Pue Tu'a, maka puramo kapepewoloka, kapombeto'oka ungka i wengi, paikanya narata ndayamo mami, kuepe-epe bare'e anu ntaninya, anu mangkoto da mampowia ri kita ri lipu se'i, bara ri salipunya, tau anu ntaninya, wa'anyamo se'e parata ndaya mami, sangaya-ngaya yunu anu ri posambe, ri yandaka, podo nce'e anu da mangkoto da mampobale²paruka komi ri katuwumi anu ndito'o, ri kapate nu anami, ewa anu ndito'o. Lawinya wo'u ndiepemo ngkaliomi ri rayami kaewaimbe'inya engko mposintuwumi pai potumi i Ta Larinda'u. Bara monco pauku se'i pai pesonoku ri pompeoasimi, yaku be da kuincani. Jamo komi Pue mami anu mampatuwu tana pai ue anu mantangke balara mami.

Pura ewase'e pesono ntau setu ri Ta ngKolikuwa, njii tau pura², bemo re'e mantaha mompau², sako joia bemo moko'i ndpotunda. Nepa mompau wo'u i Ta ngKolikuwa, ewaince'i katenjuminaka mbiwinya : Kudongwmo pompaumi, kuincani bara bare'e posoki mpaumi, lau wo'u ri rayaku, modenggo bara mayoa pantangaraku, pampepewolokaku, laumo ri rayaku. Io, tampe ewance'e kupogeleka ri kobati pampoana neneku yaku, jamo ntamaroo-roo. Dakuto'o : ne'e makodi raya, maka ndikitamo, sako ja yaku anu mompau ja kugalo ntangiku pauku, kugalo ue mataku, paikanya io, tampe, naperatamo nu anu momperata, pura ewase'e. Jamo da tatanje ri anu mancela karama, mangabeta nganga, mangabeta mata, mangancii engo pai talinga, mangalemo wo'o, njairia da pontanje. Banya kita maincani; anu mangkoto tuwu, napangkotomo anu bangke ngkatuwu, nakabangkemo ngkatuwunya; anu mangkoto mampowia alubiru, napo-alu²birumo ri kita, anu mangkoto mekasinai, napekasinaimo ri kita, ja ne'e kita mobangke-bangke ri tau setu, dare'e tilata raneo anu maja'a. Paikanya ane takoto mantodosaka da pobangke²ta ri yunuta, sangaya²wo'u nakoto ntau mantodosaka da pobangke²nya ri kita.

Ja pura ewase'e pompau i Ta ngKolikuwa, madii sakodi na'oyoti mpamongo²nya riu. Pura ewase'e nepa natepu'u wo'u mompau : Ndipedongeka pauku se'i, masaemo sakodi ungka ngkatuwu mami, kami anu ndipopapa, pai bepa sangkani naperata nu anu momperata ewaince'e ta'anya, pobangke² ntau ri kasitaunya, paikanya se'i kuratamo mpodago, ntongonya tinuwuku narataka kapate nu anaku, nepa naperata nu anu momperata napo'alu²biruka ngkasitauku, kuto'omo ewase'e kasangkoe-ngkoe mpuseku pai kupanto'o ewase'e, maka motina salipu² wo'u, ince'e anu kuto'oka komi da ndipaincani. Paikanya se'i wo'u sanjaya anu beda kuto'o wo'u ri komi, ane ja dakumomparajo, da kumaroo-roo ri liputa ri Wawo Mokupa se'i, mayoa da mombejoka ri ara lombea, da magulasimo ue, da montobasimo tana, da mangagero posintuwu pai pokasangkompo ri Wawo Mokupa se'i. Ja wa'anya da kuto'oka komi ndipokono bara bare'e mampedongeka pauku se'i, paikanya da kupasowa, da kupaworo ri suarami komi pura² wa'a anaku pai kasangkompoku, ane ja pampotoweku tanaku pai ueku pai potauku, pokasangkompoku, ewa kabangke ntana pai yangi kabangke ntowe ndayaku. Paikanya da takuja naperata nu anu momperata pura ewase'e, aginya da kumeengonaka ungka ri liputa se'i. Bara re'e yau wau² nja'ita ri kalawanya dampokono dampoja'ika, damposintuwuka yaku, njoi ria da kanjo'uku, paikanya rongoku bare'e kupoyunu, anaku anu tuwu be da kupoyunu ua maroo-roo ri tanata, ri ueta boi napasaju ntau anu lo'e, bangke wo'u katuwunya ri gori mpowatua. Paikanya ja wa'a nu ana mayunu pai wa'a nu ana anu kukeni-keni i wungka ndeme, melulu² ri yaku wungka eo, maja'a patujuku, madago patujuku, lawi biasamo nadonge-donge njau samba'a². Anu ince'e be da kuompo, beda kupangompo anu matowe, mawo rayanya ri yaku, be da kuto'o : ne'e melulu, be da kuto'o : lulu yaku, ja rayanya samba'a samba'a. To Siwo katuwunya, Winanga nCayu katuwunya, To Kawaia  katuwunya, To Nono Watu katuwunya,. Yaku be da kupatada rayanya, be da kuperarayai rayanya, tau simbaju re'e rekenya, re'e nawa²nya, kayoanya pai podenggonya naincani Lawi yaku kuincani tau be lo'e, tampe ane lo'e da nataha ntau da mpobangke²ka, dampobale²paruka ewince'e ta'anya? Paikanya ri kabare'enya kulo'e,  ja tengoku anu gana², incetu pai napangkoto ntau mampowia ewance'e, io, tampe !

Ri raya ngkaewase'enya, sondomo tau tumangi madonge wantu mpau, oni nganga i Lako setu. Anu watua katuwunya, mepuemo, anu napopinoana, mepapamo, anu napotua'i metukakamo, anu  napomakumpu mepapa tu'amo. Mesono samba'a samba'a : Pue, ndipoyunu yaku, Pue, da melulu yaku, Papa, tukaka, ne'e ndipalaika yaku. Malempo-da magulasimo ue, da montobasimo tana, da mangagero posintuwu pai pokasangkompo mawote sologi komi, da kuwote wo'u sologi yaku, mawote tasi komi, da mowote pai yaku. Mesono wo'u samba'a : Nakaomboka ntana moraya², da lo'u pai yaku, natendelaka ntana sawi ri pobuyunya, da njo'u pai yaku, maandu ri ue marimbo, da njo'u pai yaku, manawu ri wayau be mowono, kita be dombelapasaka. Puramo ewase'e pompau wa'a mpalilinya, tumangimo we'anya, nato'o mpotumanginya ewase'i : Uuu, uu, ako, be da kukoto dalulu siko da nukeni² bara rimbe'i, ri lemba salembanya, ri tana santananya ri ue sa'uenya, ewa panto'omu, be da kukoto wo'u da mancapu, naini kuta'amaka, boi ja mombejoka kojo ri ara lombea, da magulasimo ue, da montobasimo tana. Lawi bepa pusa wo'u sako ombo se'e, ntongonya te ruambengipa pampoomboka kamate nu ana i nTa ngKolikuwa anu natompe ncumanga ngkaju. Butu pusa ombo ngkapate nu ananya setu, napasingkandomumo muni i nTa ngKolikuwa wa'a ntau anu mampokono mamposintuwuka si'a, banya manto'o anu bangke rayanya ri Ta Larinda'u, ja anu mampotowe si'a, ncetu anu naboo ma'i ri banuanya. Pura singkandomu tau, mangkoni riunya, roo mangkoni nepa mompau i Ta ngKolikuwa : Aa, kuepe-epe kita anu singkandomu se'i  bara singkandomu mawongko rayata, bara bare'e, paikanya kupomata-mata, yaku anu mampekitima komi, da mawongko rayata, paikanya da kupeoasi ri kita pura² se'i, bara ja re'e tau anu naponcongkaka, anu napatuju i nTa Larinda'u ri oyota se'i. Ane re'e ne'e ndisambunika, ane bare'e ndito'o, da kupaincani. Mesono tau pura² : Bere'e. Da napokono da ma'i mampelilingika pajea²ni kita? Riraya ngka'ewase'eny, nato'o i nTa ngKolikuwa : Kuepe² kita se'i, da kupaworomo pauku ri limbuta se'i, nakanoto ri rayami, ewa pauku bara sangkuja mbengi anu liu se'i, da kusumpa wo'u se'i bemo re'e katebalisakanya. Ane ja da ri Wawo Mokupamo se'i da karoo-rooku, ja da kumaroo-roo mantobasi tana, magulasi ue. Nce'e pai kupanto'oka komi : Nepa ruambengi se'i kudongemo pompaumi samba'a pai samba'a , sako pompau ndongoku, kudongemo wo'u, ondonya  pompaumi kurata ndayamo pura², kayoanya pai kadenggonya, paikanya pusamo ruambengi wawase'i, da meokomo yaku ungka ri lipu se'i, ri pebetea, ri kasoyoa, da katetoto mpelinjaku, nepa da kupepewoloka bara da naka re'e wo'u mpangipiku ri raya anu ruambengi wase'i.

Ja pura ewase'e, malaimo wa'a ntau sancombori sancombori, saogu banua saogu banua, samboko samboko, mampombeto'oka bara da melulu ri Ta ngKolikuwa, bara ja da maroo-roo lai lipu ri Wawo Mokupa. Sa'e nato'o : Yaku moruana da kumelulu, apa wa'anyamo sira anu mapuru pai anu mantangke wo'u balarata. Sa'e nato'o : Yaku da ire'imo, be da kupalaika Wawo Mokupa, tanata pai ueta.

Pusamo kojo imba mbengi anu ndajanji setu, puramo wo'u napakoroka wa'a rengko au da nakeni i nTa Kolikuwa, paikanya rongonya be da napoyunu, maka be mauwe rayanya da mampalaika tananya pai uenya pai wa'a nja'inya, kobelaanya, mompalakanamo i Ta ngKolikuwa pai rongonya pai wa'a ntau tu'a ri lipu setu, paikanya maria mba'a yau anu mampokono malulu i Ta ngKolikuwa, yabi yau te saatu tau. Puramo ewase'e, mbiti malai ungka ri Wawo Mokupa, nepa yore ri Jalimo'o. Ungka ri Jalimo'o, yore ri Batu Noncu, ratamo ri pu'u ntana Mungku Dena, Konta to'onya, boya nTo Mungku Dena. Ri tana setu, ndate samba'a tau, tuwu we'a, bepa re'e langkainya, paikanya matinuwumo sakodi, mombemosupa poja'inya pai i Ta ngKolikuwa, lawi biasa mombeweluangi wungka ndeme. Mewali karata i nTa ngKolikuwa ri dodoha ntau setu, bare'e tepepone, ntongonya ri soma, maka we'a setu lau mampakoni wawunya lai soma. Ja butu nakita mbe'a setu i Tangkolikuwa sima'i, be nasaya ka i Ta ngKolikuwanya, lawi mopotu tau se'e. Setu pai napancekomo i Ta ngKolikuwa,  lenta-lenta ri to'onya :

I Lako ungka ri saa?

kobiti nupasa'a!

I Lako ungka ri mbe'i?

Kobiti nukeni-keni

Nasono wo'u i nTa ngKolikuwa, nasudu kayorinya njau :

Dako[2]) ri Mokupa yaku

kobiti kupopobalu

Yaku dako ri Mokupa

Kobiti kupopoguma

Roo mombekayori ewase'e, nepa nawawanaka ntaliwanua mepone ndeki raya banua ri dodoha setu; saga'a mokuani. Kasae mpompau-mpau ntau se'e ri karoonya mamongo, mompeoasi taliwanua : Risaamo da katebusumi se'i? mampaenaka tau jo sondo. Ara mbe'imo rongomi? Lau ri Wawo Mokupa - Makuja be nupoyunu pai anamu? - Be kupoyunu, maara-ara banua ilo'u kancanya, tampe dalaimo pura² yau? be da monco ewance'e. Mesono we'a setu : Ba be nuwai rongomu pai anamu da malai boi soa banua? siko wo'u ne'e malai, ne'e nupasoa banua! Ja siko ntano dowewelua? Ja siko ntano dombembeincani pai wa'a nja'imu? Anamu pai rongomu ne'e mowewelua, boi mombeincani pai ja'inya. Mesono i Ta ngKolikuwa : Bare'e kanaa, ewance'emo pampepewoloka. Paikanya raya ncamba'a tau se'e , naperata nu anu momperata pura ewase'e. Mesono wo'u we'a setu : Ara elo ndaya ntau se'e da maroo-roo? Tunggai ndayanya be da ma'i? Mesono i Ta ngKolikuwa :  Kuepe-epe ewase'e. Tampe, be ngkabongo rata. Paikanya, kasangkompoku, ewa anu koto'oka siko riunya, pai napomperata anu momperata, da pura ewase'e.

Madiimo pompau ntau setu, ja be da re'e potandonya, lawinya wa'a ntau majulea, masaemo wo'u nepa momberata, kobelaanya ja madago mpombekaimo paunya mpombekayoro. Mesono muni we'a setu : Kuepe-epe kasangkompoku, da kumeoko riunya, da nju'o madadusi tau mopagampi, takaronga mangkoni, be tau da mampopea kasoyo ndeme, sako silota bere'e kancanya ja tuwu we'a sare'i,aa, bere'e tuama dalai-lai mantima, pindongo, ja ane re'emo tau anu mapuru rayanya, tau ja tuwu we'a sare'i,aa! Mesono i Ta ngKolikuwa : Dee, malaimo pesanya njo'u! Lau nca totonya da masae pane da kanananya, ja ma'i mompasimbaju, moere-ere ri linggona, nepa naendo da mangkoni! Da nawumo ogu eo, kajulea ntau setu mombembebali. Ja nasongka mbe'a setu : Ua lau nca siko, be se'e da ndasabeka naini, paumu ja kambera-mbera ewa ta'i danga, kangkonto-ngkonto ewa lenguru. Bare'epa pusa pombembetoli ntau setu, nasongka i nTa ngKolikuwa : Oi, palaimo njo'u, ne'emo sondo paumu. Aa, ole se'e lo'u, eo da matontalimo.

Nepa nae'ontoka mombebali tau radua setu. Kajelanya njai rapu, nadadusi tau moapu. Manana moapu, monju'i, roo monju'i, momparibingka, roo setu, ganggaramo. Riraya ngkaganggaranyamo popagampi ntau ri Konta, mesono tau ri Konta, napeboo nu ana mayunu i nTa ngKolikuwa samba'a, nato'oka : Njo'u to'oka puemu, ganggaramo popagampi mami, bara da mangkonimo yau riunya. Njo'umo ana mayunu setu; napetumbuka i Ta ngKolikuwa. Mesono i Ta ngKolikuwa : Njo'u to'oka puemu, ba ja be'epa jela tau mancari, ane jelamo, be tau da mompepelawisi, ua ganggaramo, nakarong mompasi²mbaju wo'u. Njo'u napeoasi nu ana mayunu setu ri tau mopagampi, mesono tau setu : Baru jelamo, anu da ndapopancuaka, se'imo masapi. To'oka i Ta ngKolikuwa, se'imo sangka². Njo'u napetumbuka i Ta ngKolikuwa. Mesono i Ta ngKolikuwa: Ane ewase'e  pau nto popagampi, okotakamo kina'a, ndakenimo pai anu da ndapopancuaka se'e riunya. Mooko tau setu, pura mooko, nawangke wo'u ue, pura mewuso'i, nawangke baru, mopancua kojo si Ta ngKolikuwa. Ma'imo wo'u kabosenya we'a, tau ri Konta, mangkoho tau mangkon.

Roo mangkoni, madiimo kawenginya sakodi, mompasi²mbaju wo'u, kasae² mpompasi²mbajunya, mesono we'a setu :  Aa, ri mbe'i da katetotomi yau? Mesono i Ta ngKolikuwa : Ja rima'imo se'e, paikanya da liu ri Lamusa. Mowuro raneo da kamalai muni. Mesono we'a setu : ane madago, da sambengi wo'u ri banua mami se'i. Mesono i Ta ngKolikuwa : Madago, ane be mongajo komi taliwanua da mampolilinggona. Bago bara ja yaku ngkalioku. Kami ja kagunta-gunta tulo'u. Mesono we'a setu : Banya komi linggona maincani ince'e, ane ja da ndapo'inau, lo'u wawu, lo'u masapi ri koro ue ndadika ri palodo, njo'u bou ja pangauka ngkabongo, napeka-peka, pai nasilo-silo nu ananggodi wungka ndeme. Ja wea yaku maincani. Ja dampoapu be da kukoto, maka sondo tau.

Yore wo'u sambengi, bangke reme mompalakana wo'u i Ta ngKolikuwa da malai, mesono we'a setu : i raneopa kasangkompoku, nepa da malai. Mesono i Ta ngKolikuwa: Io ane be nupepeto'oka karugimu. Yore wo'u sambengi, paikanya ja butu roo mangkoni, mondodomo raya i nTa ngKolikuwa : Aa, bara ja re'e ja yau haja ndaya ngkasangkompoku we'a setu ri yaku. Lintumo tau yore, painaka njo'u i Ta ngKolikuwa njai kayore mbe'a setu, natutuni silo njai sori mbe'a. Mareka silo nepa mopalike i Ta ngKolikuwa : oo kasangkompoku, ne'e jingki rayamu, se'i yaku ma'i ri siko. Membangu we'a setu ri ali ngkayorenya, motali, roo motali, motaito mokawiko mantima watutunya, nasila mamongo, napu'asi laumbe, natima tabako, nadika lai palangka, najujulaka i nTa ngKolikuwa, naganggayo pamongoa setu, napongo. Mawaa pamongonya, nayali bangani mbatutunya, wuwunya rengko mpamongo, laumbe laumo, teula laumo lai papo gambe laumo, nawali dika lai raya mpalangka roo re'e, nepa najujulakaka we'a setu, naganggayo, napongo. Karoonyamo mombepamongoka, mompeoasimo we'a ri Ta ngKolikuwa : Bara ja re'e nukama'ika yau, puramo tau yore, nepa ma'i siko mosilo². Mogele-gele i Ta ngKolikuwa : Aa, tampe, ri anu ruambengi moliu se'i anu bere'e haja ndayaku ri siko, tampe re'emo kama'iku ri siko, mosilo² ntongo mposambengi? Mesono we'a :  Kanya nunjaamo haja ndayamu se'e? Ba ja anu manee? Mesono i Ta ngKolikuwa : Re'e kaneenya, re'e kanga'anya. Meoasi we'a : Kanya nunjaa? Mesono i Ta ngKolikuwa :  Kaesimo taliwokemu, da nupampedongeka mpodago². Bara manga'a bara manee, da nupampedongeka. Nata'a ntalingamo mbe'a setu, da pompau i nTa ngKolikuwa, riu²nya nato'o : Yaku se'i kasangkompoku, banya kumampepemaa ada pai tana pai ue pai tau, paikanya haja ndayaku se'i anu kono ri siko. Ane da silulu pai da taposiwiai; ane da sintuwu, da taposiwiai; ane be da silulu, be da ndakakodika raya. Yaku mampaworo pauku ri siko, da kuporongo.

Ungka ire'e njiiwawomo mbe'a setu, maka nalele ndaya ewambe'i da pesononya, ewambe'i au da mewali ripurinya, incetu anu nalele ndaya. Masae sakodi, nepa mesono, nato'o  mpesononya : Ode kasangkompoku, tukakaku, nuincanimo katengoku yaku, kabare'enya lo'e yaku. Incetu anu da nupepewoloka, nyau be tamorongo, kita lawinya sangkompo, ince'e kuto'oka siko tukakaku. Ne'e wo'u kodi rayamu, mampedongeka pauku se'i, pai se'i wo'u sanjaya, da kupeoasi :  Ewambe'i porongomu pai rongomu ri Mokupa? Maeka rayaku yaku boi da kuponcuruka raneo, ince'e kuto'o ri siko apa siko tau karongo-rongo, kaana-ana, mokuja painaka ewase'e nawa²mu? Siko wo'u ja linja mbelua, boi sala bambari  siko raneo. Mesono i Ta ngKolikuwa : Incetu banya siko maincani, kara² pewalinya yaku maincani, yaku da moncompo ri wa'a ntau, ne'e nupokaeka. Mesono muni nu we'a : Ara moga'amo yau komi? Mesono i Ta ngKolikuwa : bare'e. Mesono muni nu we'a : Bara be moga'a yakunya komi, mokuja bare'e nupoyunu rongomu pai anamu rata ire'i, da kapaincani, da kapangkita? Mesono i Ta ngKolikuwa : Monco anu nuto'o, paikanya pedongeka da kupanto'oka siko : Popu'u mpalaiku ungka ri tana nu Lage Wawo nu Mokupa,  powia² i Ta Larinda'u. Mate ananggodi anu mebete ungka ri yaku bara be sako ndidonge owi, gori ngkapate nu ananggodi se'e ? Mewali ungka ire'e  kakariani, kapotaumate, rantani narataka pampakapia , kadikamo kojo ri raya ntambea, ri soma banua mami, kapoomokamo pitu mbengi, gori wawai nu ada, anu lawi ndidongemo ri kita santina se'i; be madago tau mangkoni jole pai kina'a, ja podo dange anu da nakoni, kanjo'u nu ada setu. Riraya ngka'ewase'enya, kusongkamo tau malai mosambe, kupapolakomo tadulakonya samba'a malai lo'u mosambe. Karatanya lairia, natambe kuwa, natinja poyanda, natowo  tabaro, nataya, nasambe, nayanda, rantani laumo dange meratu lai kuwa. Rantani naposandongemo ntau kare'enya tau kusongka, kupapolako mosambe. Masae-sae, nadongemo i nTa Larinda'u setu pai napampokau wa'a mbatuanya manteo rangi'i, nasalembo, nakasinai kinoni mami setu. Pura ewase'i, kandakoninya kinoni, bemo madago, jo karengi-rengi, roomo nca ndagalo rangi'i. Sondomo kupasongka, kupompepalikamo da nakadago ndakoni, ja sangaya², ja bare'e kabalinya kamborangi'i. Paikanya ripurinya re'e wo'u sancuncu napowia i nTa Larinda'u ; anu karadua ncuncunya, napokau watuanya maria mba'a mancombi sumangkaju anu mapeni, nepa napokau natompemo ncumangkaju tambea nu ananggodi au mate. Bangke reme nepa kuolesaka, ja morasumo ana ngkaju setu, samboto ndindi ntambea, sandaya banua ntambea, popaworo² yumu, popasoba² yumu, paikanya ripurinya tongawa bare'e re'e ntaninya anu mampowia, sangaya² i Ta Larinda'u. Setu pai kupampepewoloka, ane ja da kumaroo² se'e ri Wawo Mokupa, da momejokamo ri ara lombea, ri ara ntopo pai i Ta Larinda'u, da magulamo ue, da matobasimo tana. Setu pai kupompalakanamo pai wa'a ntau ri Mokupa anu mampokono da mamposintuwuka yaku. Kuparesa wo'u rongoku, bara ewambe'i rayanya, ja nasonoka yaku : Be da kukoto da nupoyunu, da mampalaika tanata pai ueta, aginya yaku da ire'imo pai anata. Setu painaka bare'e kupoyunu onggamu. Pura ungka ri si'a, ja kabare'enya ndatompo kami; monco, ne'e nupo'ipu; ewance'e!

Mewali kojo ungka i re'e, kapuranyamo nadonge mbe'a popu'u mpalai i nTa ngKolikuwa ungka ri Wawo Mokupa pai nadongemo wo'u pura² kayoa mpompau i nTa ngKolikuwa, napakoto i nTa ngKolikuwa mampasowa pau ri si'a, setu pai napesono mbe'a : Io, ane ewance'e panto'omu, manawu yaku, danawu pai siko, ja ne'e ungka yaku mangangkei² siko, mangangkelo rayamu. Ja se'i da kuto'o yau, banya yaku da mampapadongeka ri wa'a neneta pai papata, siko ngkaliomu maincani. Mesono i nTa ngKolikuwa : Incetu banya siko maincani, se'i yaku maincani. Moyunu²mo tau radua setu, madago kojo poyunu²nya ua watuanya jo sondo. Nepa nadongesaka ntau pura², maintimo porongo ntau radua setu. I sema dangkoto da ga'ati? Wa'a ntau tu'amo setu, tau lo'e, gana² songkanya, sako tau merapi saru mpedonge, bere'e.

Madago kojo karoo² ntau samboko setu, songkanya gana², gana² wo'u pai tau anu naponcongkaka. Masae², nakoni ndemenya, nakoni mbuyanya, nakoni nta'unyamo, rantani momulimo kojo i nTa ngKolikuwa setu. Bare'e masae ungka i re'e, ungka ri kare'e mulinya, moncongka wo'u i nTa ngKolikuwa ri wa'a mpalilinya anu nakeni², nato'oka : Kuepe² kita se'i wa'a mpinoanaku, bepa rata ri tinako ndayaku anu kunawa² ungka ri Wawo Mokupa owi. Sangaya² kita da megencu ungka ri lipu se'i, da talempo tana nu Onda'e, da ndeku kita ri Lamusa. Na'ioka nu wa'a mpalilinya. Pura ewase'e, napatowotemo i nTa ngKolikuwa paunya ri wa'a nja'inya pura² pai wa'a manianya ri lemba setu. Mesono tau pura²: Jamo komi ngkaliomi mampepewoloka, da ndipalaikamo ntano tanami pai uemi anu ire'i, pai wa'a ntinami, jamo komi mantatangara, dampepewoloka, ua da kato'o ne'e, be da kato'o ndipalai, kami pura² anu ire'i ja katambu ri komi samboko, saana.

Puramo ewase'i, napombeto'okamo i nTa ngKolikuwa pai rongonya, mombewenu rayanya, nato'o i nTa ngKolikuwa ewase'i : Wenumo siko panto'o ndayamu? bara da tapalaika wo'u tanata pai ueta anu ire'i? Mesono rongonya : Siko, wenu panto'o ndayamu? Mesono i nTa ngKolikuwa : Ane ja panto'o ndayaku se'i, ja dompalakana mpodago pai wa'a neneta pai papata, ewance'e panto'oku. Butu nadonge mbe'anya pau setu,i nTa ngKolikuwai nTa ngKolikuwa liu² nabali, nato'o mpebalinya :  Banya wo'u kubali ri kaja'anya, Lako, da nupaincani, paikanya pepewoloka palaimu ungka ri Wawo Mokupa, bare'e nukoto mampoyunu rongomu, pai anamu rata ri Konta se'i, npalaika ri tananya pai uenya, kanya ince'emo sa , se'i yaku, banya bara be kupotowe siko, ba be kupomawo siko, paikanya yaku be kukoto dampalaika tanaku pai ueku anu kupomanyanyamo ungka ma'i tau tu'ata, ewance'e da nupaincani. Mesonoi nTa ngKolikuwa : Io, tampe, ane ewance'e panto'omu, be kukoto da mabali, be kukoto da mancapu, sako ja yaku se'e ipu rayaku da mampalaika tanata pai ueta, paikanya tampe da takuja? naperatamo anu momperata pura ewase'e. Ja porongota be da ndatompo, apa kuincani, naini ane ndatompo porongota, kuepe-epe da ndato'o mpapata pai neneta : tatompomo pai poanaku. Mesono we'anya : Jamo siko da manto'o waimbe'i waimbe'i parata² ndayamu , incetu da tapaworo ri wa'a neneta pai papata, da napotua ri raya ntau se'e gori mpepokono ndayamu.

Pura ewase'e, naparatamo kojo paunya ri wa'a nene pai papa ndongonya. Ja butu nadonge nu wa'a manianya paui nTa ngKolikuwa setu, mesono wa'a manianya pai eranya pura² : Anu ncetu, kabosenya se'i komi, be da re'e panto'o mami da mabali paumi, da mamposari komi, komi lawi tau anu maincani ada ri tana se'i. Puramo ewase'e pau ntau setu, mompakorokamo i Ta ngKolikuwa pai wa'a ntaunya. Puramo mompakoroka, napasingkandomu tau pura², mangkoni sangkani² pai tau se'e anu da malai ri tana Lamusa. Roo mangkoni, mompau i Ta ngKolikuwa ri suara ntau pura² ewase'i : Ja wa'anyamo se'i, komi pura² anu i re'i , wa'a nene pai papa, kuepe² da ewase'imo riunya, tampe, pura ewase'e, pelulunyamo palai mami ungka ri Mokupa narataka tana se'i , bare'e kupoyunu rongoku ungka ri Mokupa rata i re'i,  kanya se'i da malaimo wo'u yaku pai wa'a yunuku, ja tau saana, kuepe² be madago da kukeni mpalai ri tana nu Lamusa, sangaya² deari ri tanata se'i. Paikanya be da ndatompo porongo mami. Santa'u palaiku, sampuyu nta'u palaiku, mrongo yaku ri jaya mpelinja²ku, alima rongoku rapanya, si'a ka'aononya, si'a wo'u tau pu'u, sampuyu rongoku ri palai²ku, si'a tau pu'u, yabinya ri anu sampuyu. Ewase'emo pompauku ri komi. Mesono wa'a mpapa ndongonya : Madago, be da kukoto ewambe'i.

Ja pura ewase'e, mompakorokamo, li mpeoko, nalempo tana Onda'e. Bara te sangkuja mbengi pelinjanya, nepa woro lai Enggo nTopi, ri tana mPalandemo setu. Masae sakodi kanjaunya ri Enggo nTopi, nepa liu rata ri Lamusa. Maroo²mo; kasae ngkaroo²nya ri lipu setu, magasi kojo mosintuwu pai tau anu narata, lawinya tinanya, banya wo'u tau ntaninya. Kasae ngkaroo²nya, nepa re'e wo'u pau ri wa'a ngkabosenya pura² ri tana nu Lamusa, mamperapi tau samba'a da naporongo. Madago pomerata mpau, setu pai napaworomo i nTa ngKolikuwa ri wa'a ntau pura² gori mpalainya ungka ri Wawo Mokupa pai gori mpalainya ungka ri Konta, mewali manotomo raya ntau pura² ka i Ta ngKolikuwanya, To Mokupa, To Lage sambira  motina ri Lamusa. Ungka ire'e rantani napaporongo nu wa'a ngkabosenya i nTa ngKolikuwa setu pai we'a samba'a, maintimo porongonya, madago karoo²nya, poncongkanya pai gana² wo'u petubunya ri wa'a manianya pura². Narataka mpomuli, ince'emo mulinya anu ndadika Karaja ri tana Lamusa anu mampoto'o i Kolobada pai i Ta ngKote'e samba'a.

Riraya ngka'ewase'enya, i nTa ngKolikuwa mampalaikamo wo'u ri wa'a manianya pura². maka i Ta ngKolikuwa da njo'u ri Pu'u mBoto pai napampalaika wo'u rongonya pai ananya. Be ndatompo porongo ntau se'e, ja ewa yau incima'i se'e. Mepalakanamo kojo, mompakoroka pai wa'a yununya, ja rongonya pai ananya nadika maroo² ri Wawo Lamusa. Palainya se'e meari ri Pu'u mBoto. Masae napare'e wo'u pau ri wa'a mokole nTo Pu'u mBoto, mamperapi wo'u we'a samba'a da naporongo. Na'ioka nTo Pu'u mBoto, nawaika ananya naporongo i nTa ngKolikuwa, paikanya napetumbu i nTa ngKolikuwa pura² pontepu'u ngkatuwunya pai kama'inya ri lipu anu naliunaka da napaincani nTo Pu'u mBoto ewambe'i katuwui nTa ngKolikuwa  setu, tau maja'a tau modenggo , tau madago, tau mayoa, danapaincani ungka ma'i tepu'unya. Madagomo pombekekeni mpau, napaporongomo kojo wa'a ngkabosenya purai Ta ngKolikuwa setu pai ananya anu mampoana, pai kasangkomponya, anu mampokasangkompoka, pai ja'inya anu mampoja'ika.

Maintimo porongo i nTa ngKolikuwa pai To Pu'u mBoto, madagomo karoo²nya ndati nce'e, gana² posintuwunya pai To Pu'u mBoto, gana² petubunya ri wa'a nTo pu'u mBoto. Rantani moanamo rongonya, rantani bangke²mo, nakoni mbenginya nakoni ndemenya,  nakoni mbuyanya nakoni nta'unya, re'emo wo'u raya i nTa ngKolikuwa da melimba ri tana nu Bancea. Setu pai napampaworo paunya ri wa'a  manianya pura² ri Pu'u mBoto, nato'o mpompaunya ewase'i : Yaku se'i da kuto'o ri komi, bara ndiposari, bara ndipotau maja'a, bara ndipotau teliko²- tetoro² yaku se'i, paikanya naperata nu anu momperata, pura ewase'e, ewince'e nono linjaku ungka ri Wawo Mokupa,da malele lipu, da malele lemba. Sangadi matinuwumo mpodago yaku, nepa da me'onto ri poweluaku setu. Se'i² ne'e kodi rayami, wa'a neneku, wa'a mpapaku, yaku da lo'u ri tana nu Bancea da kumeari lairia. Ja rongoku pai anaku, ane bangke rayanya ri yaku pai sawia wo'u pai komi, ane nalulu yaku, da kupoyunu ri tana Bancea, paikanya ane be silulu, be sawia pai komi, nene pai papa mami, be da kutaha, be da kukoto da maroku mampoyunu rongoku pai anaku da mampalaika tananya pai uenya . Mesono wa'a mokole nTo Pu'u mBoto : Ane incetu, are'e kaincani kami, ja komi ngkaliomi inya, mompepewoloka katuwu se'i; ane kami, are'e kiincani ara ka'iweinya. Pura ewase'i ja natambu wa'a manianya ri Tangkolikuwa pau, ncetu pai napombembeto'oka pai rongonya: Ara iweimo kita sei naena, bara a maroo²mo i  rei komi saana? Mesono rongonya : Matao inya ane nupaomatao kami ire'imo pai wa'a ananta, mau ja siko ngkaliomu a loiti Bancea. Ewase'emo pompau ndongonya. Setu pai napampekitimamo wo'u i nTa ngKolikuwa wa'a nja'inya  pai rongonya, ewase'i nato'o : Ja wa'anya, se'i komi pura² ri tana mPu'u mBoto, kuepe² da kupalaika wo'u riu, rongoku pai anaku, be da kupoyunu, maroo² ri tananya pai uenya i re'i. Ja matao² karoo²mi i re'i.

Ka'iokamo nu wa'a manianya pau i nTa ngKolikuwa setu, mompakoroka, malai, rata ri tana nu Bancea. Karatanya njai ria maroo² i Ta ngKolikuwa pai wa'a yununya, paikanya matinuwumo mpodago i Ta ngKolikuwa pai ntongonya ja rayanya damporongo. Ince'e pai napampare'e pau ri wa'a ngkabosenya  nTo Bancea, damamperapi wo'u ana we'a samba'a da naporongo. Napetumbumo pamulanya pai katuwunya ungka ri Wawwo nu Mokupa narataka Konta, narataka Lamusa, Pu'u mBoto rantani rata ri Bancea da napaincani nTo Bancea pura² ewambe'i katuwu i nTa ngKolikuwa setu, bara tau maja'a, bara tau madago,. Madago pombekekeni mpaunya pai To Bancea, rantani narataka mporongo, madago porongonya, gana² songkanya pai posintuwunya, gana² wo'u petubunakanya ri wa'a nTo Bancea.

Riraya ngka ewase'enya, narataka mpoana i Ta ngKolikuwa, maroo² ri tana nu Bancea, rantani re'emo ananya anu tuama, anu we'a. Magasi kojo mowelua nu wa;a ananya setu, satii² wiwi ntasi se'i kama'inta : Tii ri Bada, tii ri Besoa, tii ri Napu, tii ri Tawaelia, kagasi mpoliliwu nu ananya mowelua. Maka lawinya rongo i nTa ngKolikuwa ri Bancea, mampotinaka To Bada, To Besoa, To Tawaelia, sambira To Lage, lipu ntu'anya ri Wawo Mokupa. Ana i nTangKolikuwa ri Bancea we'a, i Rancaloda, langkainya i Ta Labu Dawo'u, ananya i Dae Polinga, ince'e anu mampoana i Ga'a mPule mampoana i nCimo, ndatepa ri Koro Bono..

Kasae ngkaroo² i Ta ngKolikuwa ri Bancea pua, pai nakare'e mpatujunya ri wa'a ananya ri Bancea : Se'i komi wa'a nu anaku pai muliku, da gasi² da mombeweluangi, da ndipombeincani muni pai To Lage, pai To Mungku Dena,  pai To Lamusa, pai To Pu'u mBoto, wungka² lipu anu ri tana setu, wa'a ntau anu mebete ri yaku, njau.  Ne'e tengo komi, gana² posintuwumi, gana² pombetubunakami, da ndipangkoto mombetubu, mombepomawo. Ane jo komi tuwu raneo, naka ne'e mombekalingani, nepa da kutidani tana riunya, nepa da mate yaku.

Riraya ngka ewase'enya kojo, melinjamo i Tangkolikuwa mantidani tana da naka tumotoa anu da tila i Rancaloda, ungka ri Bancea waindeku rata ri Koro nCaroso, naili rata ri Kodina, maka meruncu njairia. Naili Koro ngKodina tudu ri Rano, wingke² nDano, rata ri Yosi. Ungka ri Yosi, nalempo Tando mPealo, nawote Wimbi, rata ri Konta. Ungka ri Konta, napokana² Mungku Dena, kawaindekunya, rata ri Umbongi, ungka lairia, mobalungke sanca² tudu ri Koro nGgege, Koro nGgege, tudu ri Ue nTea, koro² Ue nTea, tudu ri Poso, koro² mPoso, jaya² mbura [3]). Tudu ri baba mPoso , naleli wiwi ntasi, narata Pemandingi, narataka Watu Moengko, narataka To Nipa, wainjo'u narataka Tambarana. Ungka ri Koro nCaroso nakunde sawi ri petiinya, waindeku sawi ri Wumbu mBana, nalempo Pangka nTole, rata ri Towi ngKeli, sondo koro ue anu nalempo², sondo buyu anu nalempo², nepa woro ri Bada. Ungka ri Bada, woro ri Besoa, ungka ri Besoa, woro ri Napu, ungka ri Napu, woro ri Tawaelia, ungka ri Tawaelia, woro muni ri Tambarana. Simpadopamo tida ntana se'i, tana i Rancalodamo anu naparitongo ntida ntana.

Ungka ri pantidanya tana, mombalilimo i Ta ngKolikuwa, maka nalinjaki pura², dantujuka mulinya, naepe matinuwumo, bemo nakoto dorongo, ince'e pai napantidani tana. Karatanya muni ri tana nu Bancea, napatujumo nu wa'a mulinya setu, nato'o mpompaunya ewase'i : Yaku se'i tu'amo mpodago, bara da mosumo da pumpuri ayuta anu kupedoro, paikanya tana anu da galamu, Rancaloda pai langkaimu, roomo kutidani. Komi mampopontu bou, masapi, kosa, lagiwa, da tila muliku anu sambira, anu mampeari Konta, podo wuriri anu nakuasani, paikanya anu mantangke balara nu masapi, bou, kosa, lagiwa, komi saana. Madago napeka bou, nawuwu masapi, pura² bangani nDano, natima ntau ri Wawo ngKonta, ri Wawo Mokupa, paikanya ja da naperapi ri komi, muli nu mulimi da merapi, muli nu mulimi da  napamperapi. Paikanya ne'e ndipetangani , re'e da naombo ntesasangkani, incetumo Dongi, da napantima² ntau se'e, da nagaloka lada, pindongo! Lai Yosi, lau kajuku kupomuya, posokinya setu, ane lo'u komi, da ndipaincani katowote tida ntana ungka ri Bancea. Tandonyamo.


Di sunting oleh : W Sigilipu-Jakarta.


[1]) kira2 tinti 5 ngkinowia

[2] )dako=ungka

[3]) jaya mbura = tongo² ue.

Lihat Pula

  • Katiana Upacara Kehamilan Suku Pamona