26°48′N 82°12′E / 26.80°N 82.20°E / 26.80; 82.20

Ayodhya (Hindi: अयोध्या, Urdu: ایودھیا ; Ayodhyā dengarkan ) adalah kota kuno di India, dulu ibukota Awadh, di distrik Faizabad di Uttar Pradesh. Dalam susastra Hindu seperti Purana dan Itihasa (Ramayana dan Mahabharata), Ayodhya merupakan kota suci bagi umat Hindu.

Ayodhya

Ayodhya
Negara Bagian
 - Distrik
Uttar Pradesh
 - Faizabad
Koordinat 26°48′N 82°12′E / 26.80°N 82.20°E / 26.80; 82.20
Luas
 - Ketinggian
10.24 km²
 - 93 m
Zona waktu IST (UTC+5:30)
Populasi (2001)
 - Kepadatan
49650
 - 
Kode
 - Pos
 - Telepon
 - Kendaraan
 
 - 224123
 - +05278
 - UP-42

Ayodhya dalam Susastra Hindu

Ayodhya juga muncul dalam kisah epik Ramayana sebagai ibukota Kerajaan Kosala yang dilindungi oleh angkatan perang yang kuat. Kata Ayodhyā dalam Bahasa Sanskerta berarti "yang tidak akan kalah dalam peperangan"[1]. Menurut Susastra Hindu, Kerajaan Kosala terletak di sebelah utara Sungai Gangga [1]. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan milik keturunan Ikswaku dari Dinasti Surya, putera Maharaja Manu, seorang Maharaja yang konon mendirikan kerajaan tersebut dan mewarisinya kepada keturunannya.

Deskripsi dari Kakawin Ramayana

Kutipan Terjemahan
Hana rājya tulya kèndran, kakwèhan sang mahārddhika suçila, ringayodhyā subbhagêng rāt, yeka kadhatwannirang nṛpati Ada sebuah istana bagaikan surga, dipenuhi oleh orang-orang bijak serta luhur perbuatan, di Ayodhya-lah yang cukup terkenal di dunia, itulah istana Sri Baginda Prabu Dasarata
Hayuning swargga tuwi masor, deningayodhyāpurā tiçaya, suka nityakāla menak, ring ṛēngṛēng towi ring lahru Keindahan surga benar-benar terkalahkan, oleh puri Ayodhya yang tiada bandingannya, di sana selalu dalam keadaan aman sentosa, pada waktu musim hujan maupun pada musim kemarau
Sakwèhning mūlya kabèh, kanaka rajata lèn maṇik hanangkāna, yāngkēn untunya maputih, gumuyu-guyung swarga sor dénya Berbagai batu-batuan mulia, emas perak beserta permata terdapat di sana, itu laksana gigi keraton Ayodhya yang putih, seolah-olah tersenyum, surga dapat dikalahkannya
Hana ta umah kanaka maṇik, kinulilinganikang taman rāmya, wara kanyakā mamēngamēng, surāpsari tulya ring meru Ada sebuah balai yang bertahtakan permata, dikelilingi oleh taman yang sangat menakjubkan, tempat para gadis-gadis bercengkerama, bagai bidadari di gunung Mahameru (Himalaya)
Sphaṭika maṇik ta malahalah, sateja munggwungumah paniñjoan, kadi Ganggā saka Himawān, rūpanya katon sutejā çri Permata manik-manik tak terbilang banyaknya, semua berkilauan terletak pada balai peninjauan, seperti sungai Gangga dari gunung Himawan, kelihatan berkilauan dan sungguh menakjubkan

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b ”Ramayana” . Oleh: I Gusti Made Widia

Referensi

  • “Ramayana”. Oleh: I Gusti Made Widia
  • Kakawin Ramayana
  • Goel, S. R. (2009). Hindu temples, what happened to them. New Delhi: Voice of India.
  • Narain, Harsh (1993). The Ayodhya temple-mosque dispute: Focus on Muslim sources. Delhi: Penman Publishers.
  • Elst, K. (2002). Ayodhya: The case against the temple. New Delhi: Voice of India.
  • Jain, Meenakshi (2013). Rama and Ayodhya. Delhi:Aryan Books International.

Pranala luar