Migdol

Revisi sejak 29 Oktober 2015 02.16 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Migdol, atau migdal, adalah sebuah kata Ibrani (מגדּלה מגדּל, מגדּל מגדּול) yang berarti "menara" (menurut ukuran atau tingginya), "panggung tinggi" ("mimbar"; "rostrum" atau "pulpit"), atau dasar yang tinggi pada sungai. Secara fisik, dapat berarti "tanah yang diperkuat", yaitu kota bertembok atau benteng; atau juga dataran tinggi, yang dapat digunakan untuk penjagaan. Istilah untuk benteng perbatasan juga mirip, mekter, dalam bahasa Mesir kuno. Secara kiasan, "menara" mempunyai konotasi kekuasaan agung.

Catatan Alkitab

Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama di Alkitab Kristen) mencatat bahwa bangsa Israel berkemah di Pi-hahiroth antara Migdol dan Laut Merah, sebelum menyeberangi laut yang terbelah secara ajaib itu.

Kitab Yosua menyebut Migdal-Gad, "menara Gad", sebagai salah satu kota berkubu di wilayah suku Yehuda, dan juga Migdal-El, "menara Allah", sebagai salah satu kota berkubu di wilayah suku Naftali (Yosua 19:38) yang kemudian disebut sebagai Magdala, kota asal Maria Magdelena ("Maria, perempuan Magdala") sebagaimana dicatat pada Matius 27:56; Markus 16:9; Lukas 8:2 dan Yohanes 20:18.

Kitab Yeremia menyebutkan tempat bernama "Migdol" di Mesir, (Yeremia 44:1) sebuah pulau di dekat ujung utara sungai Nil, yang juga disebut dalam Kitab Yehezkiel, dalam frasa "dari Migdol sampai Siene" (wilayah Mesir dari utara sampai selatan, dekat perbatasan dengan Nubia atau "Etiopia" kuno), di mana Migdol dalam konteks tempat pemerintahan.

Referensi