Asam aspartat
Asam aspartat | |
---|---|
Nama sistematik | Asam 2S-2-aminobutandioat |
Singkatan | Asp D |
Kode genetik | GAU GAC |
Rumus kimia | C4H7NO4 |
Massa molekul | 133,10g mol-1 |
Titik lebur | 270-271 °C |
Massa jenis | 1,23 g cm-3 |
Titik isoelektrik | 2,77 |
pKa | 1,95 9,66 |
Nomor CAS | [56-84-8] |
SMILES | L - C([C@@H](C(=O)O)N)C(=O)O D - C([C@H](C(=O)O)N)C(=O)O |
Asam aspartat (atau sering disebut aspartat saja, karena terionisasi di dalam sel), merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya.
Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial. Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
Sumber asam aspartat organik dapat diperoleh dengan mengkonsumsi susu, daging sapi, daging unggas, tebu dan molase. Selain itu, asam aspartat juga bersumber dari jenis makanan seperti kubis, ikan, telur, asparagus, rebung dan udang.
Referensi
- Templat:Note N IUPAC-IUBMB Joint Commission on Biochemical Nomenclature. "Nomenclature and Symbolism for Amino Acids and Peptides". Recommendations on Organic & Biochemical Nomenclature, Symbols & Terminology etc. Diakses tanggal September 28.
- http://www.referensisehat.com/2015/09/sumber-manfaat-dan-fungsi-asam-aspartat.html