PLTD Apung
Kapal Apung adalah salah satu Kapal yang berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Kekuatan Dayanya mencapai 10,5 Megawatt. Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 Kilo Meter Persegi, dengan panjang mencapai 63 Meter.
Berdasarkan dari sumber yang berbeda-beda. Ketika Tsunami 26 Desember 2004 terjadi, diatas (dalam) kapal tersebut, ada 11 awak kapal dan beberapa warga yang menjadi korban. Dan hanya satu di antaranya yang selamat. Namun, dari sumber yang lain menyebutkan, bahkan tidak ada satupun yang selamat (Semoga Allah menempatkan Korban di tempat yang Mulia, Amien).
Kapal Apung ini memang sudah berpindah fungsi dari Pembangkit Listrik menjadi Objek Wisata Aceh. Mesin pembangkit listrik yang dahulunya berada didalam kapal pun sudah di pindahkan Pada Tahun 2010. Dan untuk sekarang ini, Kapal Apung ini sendiri berada di bawah pengelolaan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kapal ini terakhir kali di renovasi yaitu pada tahun 2012. Dimana saat itu didirikan 2 menara dan buatnya Jalan Setapak untuk memudahkan pengunjung menikmati sisi kapal dari berbagai sudut. Pada tahun yang sama pula dibuat sebuah Air Mancur yang indah. Namun sayang, tibanya saya di Kapal Apung (1 November 2015) , Air Mancur tersebut sudah tidak ada lagi.
Sebelum di seret Gelombang Pasang (Tsunami) setinggi 9 Meter, Kapal Apung ini dahulunya berada di Laut yang jauhnya sekitar 5 Kilo Meter dari tempat berdirinya sekarang (Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh). Tidak ada yang memprediksikan kapal yang memiliki bobot 2.600 Pon ini akan berpindah tempat (ke darat) dengan semudah itu. Namun, Tuhan tau cara membuat semuanya terlihat lebih nyata dari yang seharusnya (Subhanallah).