Orang Ryukyu

kelompok etnis

Suku Ryukyu atau Lewchewan[3] (琉球民族, Ryūkyū minzoku, Okinawa: Ruuchuu minzuku) adalah penduduk pribumi yang hidup di Kepulauan Ryukyu, yang terletak antara pulau Kyushu dan pulau Taiwan. Suku Ryukyu secara umum terbagi menjadi beberapa subsuku, yaitu Amami, Okinawa, Miyako, Yaeyama, dan Yonaguni. Secara administratif, mereka mendiami di Prefektur Okinawa dan Prefektur Kagoshima. Bahasa-bahasa mereka termasuk dalam rumpun bahasa Ryukyu, yang adalah salah satu dari dua canang rumpun bahasa Japonik, di mana cabang lainnya adalah bahasa Jepang dan dialek-dialeknya.

Suku Ryukyu
琉球民族
Daerah dengan populasi signifikan
 Okinawa
Kagoshima (Amami)
Taiwan
Filipina
Brasil
Peru
California (AS)
Hawaii (AS)
Bahasa
Rumpun bahasa Ryukyu, Bahasa Jepang
Agama
Agama Ryukyu, Buddhisme, Shinto
Kelompok etnik terkait
Suku Yamato, Suku Yayoi [1][2]

Sejarah

Secara genetis, suku-suku pribumi Ryukyu berkerabat dekat dengan suku Ainu, dan kerabat dekat selanjutnya adalah bangsa Jepang dan Korea.[4] Suku Ryukyu juga adalah kerabat terdekat kedua setelah suku Ainu dengan suku Jomon, yaitu penduduk zaman prasejarah Jepang. Walaupun demikian, ditemukan pula bahwa sebagian signifikan dari gen maternal mereka berasal penduduk kuno Asia selatan.[5]

Pada tahun 1392, yaitu ketika Kaisar Hongwu pendiri Dinasti Ming bertahta, 36 keluarga Tionghoa dari Fujian diundang oleh raja Kerajaan Chūzan di Pulau Okinawa untuk menetap di pelabuhan Naha dan bekerja menjadi utusan, penerjemah, dan pejabat pemerintah. Banyak di antara pejabat Ryukyu yang merupakan keturunan dari imigran Tionghoa tersebut, lahir di Tiongkok, atau memiliki kakek-nenek Tionghoa.[6] Mereka kemudian membantu kemajuan pribumi Ryukyu di bidang teknologi dan hubungan diplomatik.[7][8][9]

Budaya

Orang-orang Ryukyu cenderung menganggap bahwa mereka saling terikat satu sama lain karena pulau tempat tinggal mereka, dan terutama pada generasi tua sering menganggap diri mereka pertama-tama sebagai orang Okinawa, baru kemudian sebagai orang Jepang.[10][11][12]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ An Austronesian Presence in Southern Japan: Early Occupation in the Yaeyama Islands, Glenn R. Summerhayes and Atholl Anderson, Department of Anthropology, Otago University, diakses 22 November 2009
  2. ^ Seafirm, Leon A. (2009). "Linguistically, What is Ryukyuan – Synchronic and diaschronic perspectives" (pre-symposium draft, 2009); diakses 22 November 2009
  3. ^ Lewchew and the Lewchewans: Being a narrative of a visit to Lewchew or Loo Choo, in October, 1850. London, 1853. Tentang Kepulauan Ryukyu. (Juga ditemukan di sini) oleh George Smith.
  4. ^ Luigi Luca Cavalli-Sforza, Paolo Menozzi, Alberto Piazza (1994). The History and Geography of Human Genes. Princeton University Press. hlm. 232. ISBN 0691087504, 9780691087504. 
  5. ^ Ann Kumar (2008). Globalizing the Prehistory of Japan: Language, Genes and Civilisation. Routledge. hlm. 101-102. ISBN 1135784728, 9781135784720. 
  6. ^ Shih-shan Henry Tsai (1996). The eunuchs in the Ming dynasty. SUNY Press. hlm. 145. ISBN 0-7914-2687-4. Diakses tanggal 2011-02-04. 
  7. ^ Angela Schottenhammer (2007). The East Asian maritime world 1400-1800: its fabrics of power and dynamics of exchanges. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. xiii. ISBN 3-447-05474-3. Diakses tanggal 2011-02-04. 
  8. ^ Gang Deng (1999). Maritime sector, institutions, and sea power of premodern China. Greenwood Publishing Group. hlm. 125. ISBN 0-313-30712-1. Diakses tanggal 2011-02-04. 
  9. ^ Katrien Hendrickx (2007). The Origins of Banana-fibre Cloth in the Ryukyus, Japan. Leuven University Press. hlm. 39. ISBN 90-5867-614-5. Diakses tanggal 2011-01-11. 
  10. ^ Smits, Gregory. Visions of Ryukyu. University of Hawai'i Press. 1999. Pp 1–3.
  11. ^ Kerr, George. Okinawa: History of an Island People. Charles Tuttle Co. 1959. Pp 454–471.
  12. ^ Glacken, Clarence. "The Great Loochoo: A Study of Okinawan Village Life". University of California Press. 1955. Pp 299–302.

Pranala luar