Sulaiman bin Mihran al-A'masy
Al-A'masy (bahasa Arab: الأعمش, al-A'maš; w. 764/5) adalah seorang perawi hadis, ahli Quran dan ulama yang tinggal di Kufah, Irak dan termasuk golongan tabi'in yang terakhir. Nama lengkapnya Sulaiman bin Mihran Al-Asadi Al-Kahali abu Muhammad Al-Kufi Al-Amasy. Ia adalah seorang yang tepercaya (tsiqah), namun masyhur dalam tadlis (meriwayatkan hadis tanpa menyebutkan sanadnya). Ibnu Hajar memasukkannya dalam thabaqah (tingkatan) kedua. Namun dalam kitabnya An-Nukat (2/640), ia memasukkan Al-A’masy dalam thabaqah ketiga, dan peringkat inilah yang lebih tepat; sebab Al-A'masy sering melakukan tadlis dengan menggugurkan perawi dla’if [1]. Para ulama mutaqaddimin tidak menerima tadlis-nya kecuali jika ia menjelaskan tashrih penyimakannya dari gurunya.
Guru dan Murid-muridnya
Al-A'masy berguru kepada banyak ulama salahsatunya adalah Anas bin Malik meski ia tidak meriwayatkan dari Anas bin Malik secara langsung. Guru-gurunya yang lain adalah Abdullah bin Abi Aufa, Ibrahim An-Nakha'i, Abdullah bin Marrah, Mujahid bin Jabr, Abdul 'Aziz bin Rafi' dll.
Sedangkan murid-muridnya yang masyhur adalah Al-Hakim bin 'Utaibah, Abu Ishaq As-Sabi'i, Suhai bin Abi Shalih, Muhammad bin Wasi', Jarir bin Hazim, Abu Bakar bin Ayyash, Syaiban An-Nahwi, Abdullah bin Idris, Ibnul Mubarak, Isa bin Yunus, Fudhail bin 'Iyadh, Al-Khuraibi, Hasyim, Abu Syihab Al-Hanath, Abu Nu'aim, Abdullah bin Musa dll.
Pengakuan terhadapnya
- Ibnu al-Madini memberikan kesaksian dalam ungkapannya,”Orang yang menjaga ilmu di antara umat Muhammad SAW ada enam. Untuk penduduk Makkah terdapat Amr bin Dinar, untuk penduduk Madinah ada Muhammad bin Muslim az-Zuhri, untuk penduduk Kufah ada Abu Ishaq as-Sabi’i dan Sulaiman bin Mihran Al-A’masy, dan untuk penduduk Bashrah ada Yahya bin Abi Katsir dan Qatadah.”
- Sufyan bin Uyainah berkata,”Al-A’masy adalah orang yang paling pandai membaca al-Qur’an, paling banyak menghapal hadits dan paling mengetahui tentang faraidh.”
- Qasim bin Abdurrahman memberikan kesaksian,”Syaikh ini (Al-A’masy) paling mengetahui tentang ucapan Abdullah bin Mas’ud.”
- Yahya al-Qaththan menambahkan,” Dia orang yang paling pandai tentang Islam.”
- Waki’ bin al-Jarrah menggambarkan tentang ibadah shalatnya, , “Hampir 70 tahun Al-A’masy tidak pernah luput ikut Takbiratul ihram (dalam shalat berjama’ah). Dan aku menyertainya hampir dua tahun, dia tidak pernah luput meski satu rakaat.”
Catatan kaki
- ^ lihat Miizaanul-I’tidaal, 2/224
Bibliografi
- Carl Brockelmann]], Charles Pellat: Art. "Al-Aʿmash" in The Encyclopaedia of Islam. New Edition Bd. I, S. 431b.
- Al-Mizzi: Tahḏīb al-kamāl fī asmāʾ ar-riǧāl. Ed. Baššār ʿAuwād Maʿrūf. Muʾassasat ar-Risāla, Beirut, 1988. Bd. 12, S. 76-92. Digital