Ngelawang

Revisi sejak 9 Desember 2015 15.47 oleh 202.58.203.85 (bicara) (Perbaikan kesalahan pengetikan)

Ngelawang adalah salah satu ritual tolak bala yang dilakukan oleh umat Hindu di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia.[1] Ngelawang dilakukan oleh sekelompok anak-anak dengan mengarak barong keliling desa dan diiringi dengan gamelan.[2] Ngelawang merupakan tradisi dalam merayakan Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan di Bali.[2] Ngelawang berasal dari kata lawang (pintu) yang berarti Ngelawang merupakan pementasan yang dilakukan dari rumah ke rumah maupun dari desa ke desa dengan menggunakan barong bangkung (barong berupa sosok babi).[1] Tradisi ini bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dan melindungi penduduk dari wabah atau penyakit yang diakibatkan oleh roh-roh (bhuta kala).[1] Pada saat berlangsung Ngelawang, para pemilik rumah akan memberikan uang sebagai haturan.[2]

Berkas:Ngelawang, bali.jpg
tradisi Ngelawang, Bali

Sejarah

Ngelawang berasal dari mitologi Dewi Ulun Danu yang berubah menjadi seorang raksasa yang membantu penduduk desa melakukan roh jahat.[1] Dahulu ritual ini adalah ritual sakral sehingga apabila bulu-bulu barong tercecer, maka warga akan memungutnya dan menjadikannya sebagai benda yang bertuah.[1] Sekarang, Ngelawang dijadikan pertunjukan seni yang dibawakan oleh anak-anak.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e "Ngelawang di antara Galungan dan Kuningan". wisata.balitoursclub.com. Diakses tanggal 10 Juni 2014.22.00. 
  2. ^ a b c d "Menjalin Persaudaraan dengan "Ngelawang"". balisaja.com. Diakses tanggal 10 Juni 2014.