Ular-sendok India
Kobra India | |
---|---|
Kobra India dengan tudung terbuka | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | |
Spesies: | N. naja
|
Nama binomial | |
Naja naja | |
Sinonim | |
Coluber naja Linnaeus, 1758 |
- Nama umum: Kobra, Kobra India, Kobra berkacamata, atau Kobra hitam.
Kobra India atau yang disebut 'Nag (नाग) dalam bahasa Hindi atau Gokhra dalam bahasa Benggali adalah spesies ular sendok yang terdapat di India dan sekitarnya. Ular ini adalah salah satu dari "empat besar" spesies ular yang banyak menimbulkan kasus gigitan mematikan di India. Ular ini juga disebutkan dalam cerita mitologi India.[2] Ular ini termasuk hewan yangd dilindungi di bawah Undang-undang Perlindungan Kehidupan Liar India (1972).[3]
Deskripsi fisik
Ular ini panjang tubuhnya mencapai 2,3 meter.[3] Warna tubuhnya cokelat tua atau cokelat kelabu dengan perut berwarna lebih cerah, leher berwarna kelabuan. Di bagian leher belakang terdapat tanda berwarna putih dengan garis luar berarna hitam. Tanda itu membentuk huruf "U" begitu ular ini mengembangkan tudungnya. Mata berarna hitam. Yang masih muda, kepalanya berwarna putih.[4]
Sisik punggung bagian tengah berjumlah rata-rata 23 (21-25), ventral 171-197, subkaudal terbagi dua sebanyak 48-75 dan sisik anal tunggal. sisik bibir atas terdiri dari 7 buah dan bibir bawah 9-10. Juga 1 preokular dan 3 postokular. Sisik temporal 2+3.[4]
Perilaku
Ular ini menghuni hampir semua wilayah yang lembab, mulai dari hutan hujan, perkebuanan, daerah pertanian, bahkan tempat perikanan darat. Aktif pada siang dan malam hari. Jika terganggu, ular ini akan mengangkat tubuh bagian depan, mengembangkan tudungnya, lalu menyemburkan bisa ke arah mata pengganggunya atau menggigit pengganggunya jika pengganggunya tidak mau pergi. Ular ini berkembang biak dengan bertelur, jumlah telurnya mencapai 30 butir.[5]
Penyebaran
Ular ini tersebar luas hampir di seluruh India kecuali paling utara, Pakistan bagian tenggara, Nepal selatan, Bangladesh, dan Sri Lanka.[4][6]
Dalam kebudayaan India
Dalam agama Hindu, ular ini dianggap sebagai binatang utusan dewa, seperti halnya sapi yang dianggap kendaraan dewa. Sehingga di India dan Sri Lanka, ular sendok dianggap suci sehingga tidak boleh dibunuh. Mereka percaya bahwa jika ular ini menggigit, artinya dewa sedang marah.[7][8][9]
Catatan kaki
- ^ ITIS report: Naja naja
- ^ Whitaker, Romulus; Captain, Ashok (2004). Snakes of India: The Field Guide. Chennai, India: Draco Books. ISBN 81-901873-0-9.
- ^ a b "Naja naja". University of Adelaide.
- ^ a b c Wüster, W. (1998). "The Cobras of the genus Naja in India" (PDF). Hamadryad. 23 (1): 15–32. Diakses tanggal 15 September 2014.
- ^ Whitaker, R.; Captain, A. (2004). Snakes of India, The Field Guide (edisi ke-1st). Draco Books. hlm. 312. ISBN 978-8-19-018730-5.
- ^ Mahendra, BC. (1984). Handbook of the snakes of India, Ceylon, Burma, Bangladesh and Pakistan. Agra : The Academy of Zoology. hlm. 412.
- ^ Snake myths. wildlifesos.com
- ^ Prevention of Cruelty to Animals Act 1960. indialawinfo.com
- ^ Heraldry of Madhya Pradesh
Referensi
- Daniel, J.C. (2002). The Book of Indian Reptiles and Amphibians. Oxford, England: Bombay Natural History Society and Oxford University Press. ISBN 0-19-566099-4.[butuh klarifikasi]
- Smith, M.A. (1943). "The Fauna of British India, Ceylon and Burma, Including the Whole of the Indo-Chinese Sub-Region". Reptilia and Amphibia. London, England: Taylor and Francis. 3 (Serpentes).[butuh klarifikasi]
- Whitaker, Romulus (2004). Snakes of India: The Field Guide. Chennai, India: Draco Books. ISBN 81-901873-00-9 Periksa nilai: length
|isbn=
(bantuan). [butuh klarifikasi]