The Rain
The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal). Hingga 2012, The Rain telah merilis lima album studio: Hujan Kali Ini (2003), Senandung Kala Hujan (2005), Serenade (2007), Perjalanan Tak Tergantikan (2009) dan Jingga Senja dan Deru Hujan (2012). Selain lima album studio, mereka juga merilis sebuah komik banyolan berjudul Komik Cihuy Anak Band pada pertengahan 2010, disusul dengan novel The Almost Brothers pada 2011. Pada 31 Desember 2012, The Rain merilis box set THE RAIN 2000 - 2012 yang merupakan rekam jejak perjalanan mereka sejak mulai bertemu pada tahun 2000 hingga dirilisnya album kelima pada tahun 2012. Di dalam box set ini juga terdapat booklet berisi foto-foto yang belum dipublikasikan sebelumnya. Setahun setelahnya, pada 18 November 2013, The Rain merilis sebuah single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati. Tepat setahun setelahnya, pada 18 November 2014, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi. [1] [2]
The Rain | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Asal | Indonesia |
Genre | Pop Alternative |
Tahun aktif | 2001 - sekarang |
Label | Prosound/Trinity Optima Production(2003-2008) Nagaswara (2008-2012) GP Records (2013 - sekarang) |
Situs web | http://www.therain-band.com |
Anggota | Indra Prasta Iwan Tanda Ipul Bahri Aang Anggoro |
Biografi
Awal Terbentuk
Selepas lulus SMA pada pertengahan 1998, Indra Prasta hijrah dari kampung halamannya ke Jogja. Di kota itu, Indra yang sedang ingin belajar gitar diperkenalkan seorang temannya pada Iwan Tanda, seorang gitaris lokal. Indra mendapati bahwa Iwan menggemari Gin Blossoms, sama seperti dirinya. Iwan yang saat itu baru saja membentuk band bernama No Rain mengajak Indra bergabung mengisi posisi vokalis. Sebelumnya Iwan sendiri yang mengisi bagian vokal di demo lagu-lagu No Rain. Selain Iwan dan Indra, No Rain juga beranggotakan Olive (bass), Iko (gitar) dan Dian (Drum). Setelah mereka berlima bubar pada tahun 2000, Iwan dan Indra bertemu Aang Anggoro dan Ipul Bahri di studio Alamanda, tempat di mana mereka biasa latihan. Mereka berempat sepakat memulai sebuah band baru. Setelah beberapa kali manggung, akhirnya mereka sepakat menggunakan nama The Rain. Nama The Rain pertama kali digunakan saat mereka manggung di sebuah acara di lembah UGM pada tanggal 31 Desember 2001.
Hujan Kali Ini
Album pertama The Rain, Hujan Kali Ini, dirilis pada tahun 2003 dan menelurkan banyak hits seperti Dengar Bisikku, Jangan Pergi, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku dan Coba Lupakan Kamu. Album ini mendapatkan Golden Award dan terjual sebanyak 140 ribu kopi. Lewat album perdana ini mereka mulai sering manggung ke berbagai penjuru Indonesia. Beberapa lagu di album ini dipakai menjadi theme song beberapa sinetron, salah satunya adalah sinetron berjudul Cintaku Di Kampus Biru. Lagu Dengar Bisikku hingga bertahun-tahun kemudian masih mendapat airplay yang tinggi di banyak radio.
Senandung Kala Hujan
Tahun 2005, dua tahun setelah album pertama dirilis, The Rain menyelesaikan album Senandung Kala Hujan, dengan hits seperti Tolong Aku, Kau Buat Aku Menunggu dan Bulan Sabit. The Rain semakin matang di panggung dan semakin serius menggarap konsep pertunjukan mereka. Sebagian besar konser mereka saat itu tercatat sold out.
Serenade dan Pergantian Label
Dua tahun kemudian, pada tahun 2007, album Serenade dirilis. Lagu Terlalu Indah, Dan Biar Esok Menjadi Misteri dan Persimpangan mendapat airplay yang tinggi di banyak radio di seluruh Indonesia. Sebuah album yang mendapat review yang positif di banyak media. Tak lama kemudian, The Rain menjadi nominator dalam IKONTM ASEAN Music Initiative Awards. Pada tahun 2008, The Rain menjadi nominator Bands Who Can Free Their Voice dalam sebuah festival musik tahunan di Indonesia, bersama dengan J-Rocks, Padi, Nidji dan beberapa band lain. Tak lama kemudian, The Rain terlibat dalam tur Rising Stars. Di pertengahan tahun 2008, setelah menyelesaikan kontrak 3 album dengan label Prosound/Trinity Optima Production, mereka berpindah label ke Nagaswara.
Perjalanan Tak Tergantikan dan Proyek Komik
Di awal 2009, album Perjalanan Tak Tergantikan dirilis. Lagu Boleh Saja Benci dipilih menjadi single pertama album ini. Untuk video klip lagu ini, The Rain mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai pemrakarsa penggunaan payung terbanyak dalam sebuah video klip. Tak lama setelah dirilis, Boleh Saja Benci masuk dalam Top 10 RBT terlaris di salah satu provider seluler. Kemudian disusul oleh single Meninggalkan Cerita Ini, Percaya dan Perjalanan Tak Tergantikan.
[3] [4]
Pada bulan Juli 2010, secara mengejutkan mereka merilis Komik Cihuy Anak Band, sebuah komik banyolan tentang realita dunia anak band di Indonesia. Komik ini menjadi bahasan di skala nasional, mengundang perhatian dari banyak pihak karena mengangkat hal-hal yang selama ini jarang diangkat. Lewat Komik Cihuy Anak Band, nama The Rain mulai diperhitungkan sebagai band yang membawa sesuatu yang beda di industri musik Indonesia. [5] [6]
Novel The Almost Brothers dan Jingga Senja dan Deru Hujan
Beberapa bulan setelah merilis Komik Cihuy Anak Band, The Rain merilis sebuah single baru berjudul Bermain dengan Hatiku. Di single ini, The Rain kembali ke nuansa lagu di album-album awal mereka dahulu. Sebuah lagu mellow dengan orkestrasi yang menghanyutkan. Indra mengaku terpengaruh musik Gilbert O'Sullivan pada saat menulis lagu tersebut. Pada tahun itu juga, The Rain merilis single religi mereka yang berjudul Ingat Allah dengan balutan musik Alt. Country.
Pengerjaan album kelima The Rain tertunda karena jadwal The Rain dan kesibukan masing-masing personel. Tak lama setelah menyelesaikan tur 40 titik di pertengahan 2011, The Rain baru mulai merekam album kelima mereka yang diberi judul Jingga Senja dan Deru Hujan. Sebuah album yang pengerjaannya memakan waktu paling lama dibandingkan album-album The Rain sebelumnya. Pada 31 Desember 2011, tepat di ulangtahun The Rain yang kesepuluh, Indra merilis sebuah novel komedi berjudul The Almost Brothers. Novel ini diangkat dari Komik Cihuy Anak Band. Lalu pada 22 Februari 2012, 3 tahun setelah album Perjalanan Tak Tergantikan, album Jingga Senja dan Deru Hujan akhirnya dirilis. Album ini menjadi penanda perjalanan satu dekade The Rain.
2013 - Sekarang
Setelah memutuskan kontrak dengan Nagaswara, The Rain Dengan Kontrak Baru Yaitu GP Records mulai memproduksi sendiri sebuah single baru berjudul Terlatih Patah Hati. Di tengah jalan, Stephan Santoso dari Musikimia bergabung sebagai produser. Lalu mereka mengajak Endank Soekamti‒‒sahabat seperjuangan beda genre dari Jogja‒‒untuk ikut mengisi suara di beberapa bagian lagu. Proses rekamannya cukup unik. Kirim-mengirim data rekaman. Setelah basic tracks direkam di Jakarta, hasilnya dikirim ke Jogja dimana Endank Soekamti mengisi bagian vokal mereka. Lalu hasilnya dikirim balik ke Jakarta untuk proses mixing dan mastering. Tak lama setelah dirilis, Single Terlatih Patah Hati memuncaki chart banyak radio di seluruh Indonesia. Pada bulan Juni 2014, The Rain mendapatkan nominasi Anugerah Musik Indonesia 2014 untuk kategori Kolaborasi Pop/Urban Terbaik lewat single tersebut. Dalam gelaran tahunan HAI Music Awards yang digelar oleh majalah HAI, Terlatih Patah Hati mendapatkan penghargaan sebagai Single of the Year.
Tepat setahun setelah Terlatih Patah Hati dirilis, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi. Video klip Gagal Bersembunyi merupakan sekuel dari video klip Terlatih Patah Hati. Tak lama setelah dirilis, Gagal Bersembunyi dinominasikan sebagai Song of the Year dalam ajang Indonesian Choice Awards 2015. Dibulan November 2015 The Rain kembali mengeluarkan single dengan judul Penawar Letih. Lagu tersebut ditujukan untuk memenuhi misi trilogi single The Rain. Karena lagu-lagu tersebut dirilis pada tanggal dan bulan yang sama, yaitu 18 November.
Diskografi
- Hujan Kali Ini (2003) - Hit singles: Dengar Bisikku, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku, Jangan Pergi.
- Senandung Kala Hujan (2005) - Hit singles: Tolong Aku, Bulan Sabit, Kau Buat Aku Menunggu.
- Serenade (2007) - Hit singles: Terlalu Indah, Persimpangan, Dan Biar Esok Menjadi Misteri.
- Perjalanan Tak Tergantikan (2009) - Hit singles: Boleh Saja Benci, Meninggalkan Cerita Ini, Percaya, Perjalanan Tak Tergantikan.
- Jingga Senja dan Deru Hujan (2012) - Hit singles: Bermain dengan Hatiku, Sepanjang Jalan Kenangan, Bila Hatimu, Perempuan Hujan.
- Terlatih Patah Hati feat. Endank Soekamti (single, 2013)
- Gagal Bersembunyi (single, 2014)
- Penawar Letih (single, 2015)