Manduamas, Tapanuli Tengah

kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Manduamas adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Indonesia. Berdiri berdasarkan PP No 35/1992. Secara astronomis Manduamas terletak di sekitar 98,1 BT dan 2,1 LU, berbatasan langsung dengan Kabupaten Singkil, NAD. Manduamas merupakan Kecamatan Induk dari Kecamatan Sirandorung.

Manduamas
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenTapanuli Tengah
Pemerintahan
 • CamatPoltak Sitorus BA
Populasi
 • Total20.000 jiwa jiwa
Kode Kemendagri12.01.05 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1204080 Edit nilai pada Wikidata
Luas+/- 99 km²
Kepadatan202 jiwa/km²
Desa/kelurahan7 desa 1 Kel (Kel. PO. Manduamas)

Geografi

Dari aspek geografis, desa-desa yang tercakup dalam Kecamatan Manduamas adalah sebagai berikut: Kelurahan PO Manduamas (landai, sebagian rawa, Desa Manduamas Lama (lereng, punggung bukit, perbukitan), Desa Tumba CA (lereng, punggung bukit, perbukitan, landai, rawa), Desa Binjohara (landai, dataran), Desa Saragih (lereng, punggung bukit, perbukitan), Desa Pagran Nauli (lereng, punggung bukit, perbukitan), dan Desa Sarma Nauli (landai, dataran).

Kondisi dan sumber daya alam

Kondisi alam

Kecamatan Manduamas pada umumnya terbagi atas beberapa desa/kel sbb:

  • Kelurahan PO Manduamas
  • Desa Manduamas Lama
  • Desa Tumba CA
  • Desa Binjohara
  • Desa Saragih
  • Pulau Desa Pagaran Nauli
  • Desa Sarma Nauli


Penduduk Manduamas adalah masyarakat yang majemuk, terdiri atas berbagai macam suku, di antaranya suku Pakpak, Dairi, Toba, Nias, Melayu/Pesisir, Simalungun, Karo, Mandailing, etnis Jawa, Aceh, Gayo, Alas, dan sebagainya. Mereka hidup rukun meskipun berasal dari suku, agama, budaya yang berbeda. Kerukunan itu sudah berjalan begitu lama, ketika Manduamas masih desa terpencil, kerukunan itu sudah terbina, misalnya, untuk membangun rumah ibadah, orang yang beda agama cukup banyak yang berpartisipasi.

Mata pencaharian penduduk Manduamas terutama adalah bidang agraris; pertanian tanaman pangan, palawija, tanaman keras, dan sekarang sebagain besar sudah memulai dengan perkebunan, terutama kelapa sawit. Di samping itu, mata pencaharian sebagai nelayan juga telah lama digeluti oleh sebagian penduduk Manduamas. Menangkap ikan lele/gabus di rawa-rawa di hulu Lae Tapus (di daerah Saragih/Lae Mbalno, Situban) bahkan sampai ke daerah Mangkir (Provinsi NAD) sudah dilakoni oleh penduduk Manduamas secara turun temurun. sampai tahun 1980-an, Manduamas merupakan sentra penghasilan ikan lele yang dikeringkan, yang sangat laku dijual ke Padang Sidempuan dan Medan.

Di masa keemasannya, Manduamas pernah juga menjadi sentra penghasil minyak nilam sekitar tahun 1970-an.

Khusus untuk Kelurahan PO Manduamas, sekarang ini sudah banyak pemodal (baik pendatang maupun penduduk setempat) yang melakukan investasi di bidang penangkaran burung walet (Lontung Simamora).