ProyekWiki Biologi  
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Biologi, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Biologi di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 ???  Artikel ini belum dinilai pada skala kualitas proyek.

Henrietta Lacks (18 Agustus 19204 Oktober 1951) adalah donor sel dari tumor diluar kemauan, yang merupakan dibudayakan oleh George Otto Gey untuk membuat sebuah barisan sel abadi untuk penelitian medis. Barisan sel ini diketahui sebagai barisal sel HeLa.

Henrietta Lacks
Berkas:Henrietta Lacks (1920-1951).jpg
Henrietta Lacks pada tahun 1945–1950
Lahir(1920-08-08)8 Agustus 1920
Amerika Serikat Roanoke, Virginia
Meninggal4 Oktober 1951(1951-10-04) (umur 31)
Amerika Serikat Baltimore, Maryland
PekerjaanIbu rumah tangga
Suami/istriDavid Lacks I (1915–2002)
AnakDeborah Lacks Pullum, David Lacks II, Lawrence Lacks, dan Zakariyya Lacks
Orang tuaEliza (1886–1924) dan John Randall Pleasant I (1881–1969)
Find a Grave: 11698761 Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan awal

Ia dilahirkan sebagai Henrietta Pleasant pada tanggal 18 Agustus 1920 di Roanoke, Virginia. Ia adalah anak dari Eliza (1886–1924)[1] dan John Randall Pleasant I (1881–1969).[2][3][4] Eliza meninggal ketika melahirkan anaknya yang ke-10 tahun 1924. Terkadang setelah istrinya meninggal, John Pleasant membawa anak-anak kembali ke tempat relatip mereka pada sisi ibu mereka hidup, dan mereka dibesarkan. Pada tahun 1929, John yang berusia 48 tahun masih tinggal di Roanoke di 12th Street Southwest, menikahi wanita tua bernama Lillian. John bekerja sebagai tukan rem jalur kereta api.[5]

Kehidupan belakangan

Henrietta Pleasant menikahi David Lacks I (1915–2002) di Halifax County, Virginia. Setelah meminta dan meyakinkan suaminya, David Lacks, untuk pergi ke utara untuk mencari pekerjaan, Henrietta Lacks dan anak-anak mengikutinya. David mendapatkan pekerjaan di Sparrow's Point shipyards dan mendapatkan rumah untuk mereka di New Pittsburgh Avenue, Turners Station. Komunitas ini adalah salah satu yang terbesar dan salah satu, jika bukan, yang termuda dari kira-kira lima puluh komunitas Afrika Amerika di Baltimore County, Maryland. Pada tahun 1943, Henrietta pindah ke Turners Station yang kini merupakan bagian dari Dundalk, Baltimore County, Maryland. Pasangan itu memiliki lima anak: Deborah Lacks (lahir 1948) yang menikahi seorang Pullum; David Lacks II; Lawrence Lacks; Zakariyya Lacks; dan anak perempuan lainnya[6] Anak terakhirnya terlahir di Rumah Sakit Johns Hopkins pada bulan November tahun 1950. Pada tanggal 1 Februari 1951, dan hari setelah diluncurkannya penyembuhan polio di New York, menurut Michael Rogers dari Detroit Free Press dan Majalah Rolling Stone, Nona Henrietta Lacks pergi ke Rumah Sakit Johns Hopkins karena masalah pada vagina. Pada hari itu, ia didiagnosa terkena kanker leher rahim. Ia ditangani tetapi meninggal pada tanggal 4 Oktober 1951 pada usia 31 tahun. Nona Henrietta Lacks dikubur tanpa batu nissan di kuburan keluarga yang terletak di Lackstown, tempat ia dibesarkan. Lackstown terletak di kota Clover di Halifax County, Virginia. Lackstown adalah nama dari tanah yang dimiliki oleh keluarga Lacks sejak mereka menerimanya dari keluarga yang bekerja keras dan juga keturunan dari. "Lax" adalah nama pertama keluarga ini. Nantinya keluarga Lax menganti nama akhirnya menjadi "Lacks". Ibu Henrietta Lacks memiliki batu nissan satu-satunya dari lima kuburan di kuburan keluarga di Lackstown.[7][8]

Imortalitas HeLa dan mortalitas Lacks

Sel HeLa dibudidayakan sementara Lacks menerima perawatan untuk kanker leher rahim. Kankernya mengalami metastasis yang abnormal dan sangat cepat, lebih cepat daripada kanker lain yang pernah terlihat. Banyak laporan setuju bahwa baik ia dan suaminya tidak ditanya tentang kultivasi selnya, atau penggunaannya pada masa depan. Suaminya berkonsultasi setelah kematian istrinya dan mengatakan bahwa sampel sel dapat dipelajari dengan tujuan mengisolasi faktor genetika dan mencegah kematian kanker pada generasi di masa depan. Ia tidak diberi tahu tentang ruang lingkup penelitian dan keluarganya tidak mengetahuinya sampai 25 tahun kemudian. Kini, sel HeLa masih digunakan untuk penelitian di laboratorium sebagai model dari sel manusia.[9][10]

Tidak terdapat kebutuhan untuk memberitahu pasien, atau saudaranya, tentang masalah material yang dibatalkan, atau material yang didapat selama operasi, diagnosa atau terapi adalah properti dokter atau institusi medis. Hal ini diangkat ke Pengadilan Tertinggi Jepang dalam kasus John Moore melawan wali Universitas California. Pengadilan memutuskan bahwa jaringan dan sel yang dikelaurkan dari seseorang bukanlah properti mereka dan dapat dikomersialisasikan tanpa izin atau balas jasa.

Barisan sel HeLa awalnya dibudidayakan karena rata-rata perkembang biakan besar, secara abnormal cepat bahkan jika dibandingkan dengan sel kanker lainnya. Sementara sel ini sungguh cepat perkembangan biakannya yang mengakhiri nasib Henrietta Lacks, barisan sel telah digunakan ribuan kali pada eksperimen biologi, mengkontribusikan terhadap pengertian proses penyakit. HeLa digunakan pada perkembangan Jonas Salk untuk vaksin polio. Sel membiarkan Salk untuk memproduksi banyak virus di laboratoriumnya. "HeLa" didapatkan oleh Gey dengan menggunakan dua huruf pertama Henrietta Lacks untuk menyembunyikan namanya sebagai rahasia. Hal ini bekerja sementara dan beberapa bahwa sumber manusia HeLa adalah "Harriet Lane", "Helen Lane", dan lain-lain.[11][12]

Her name was finally released, although it is not clear who released it. Her picture with her name under it appeared in a journal article in 1971. Her family members said that none of them had given anyone the picture. The 1971 article reported that she had been misdiagnosed with the slower-metastasizing epidermoid carcinoma, when in reality she had adenocarcinoma, a fast-metastasizing cancer even in strains lacking the unique characteristics which made Lacks' strain of cancer so virulent. The article also reiterated previous statements that the misdiagnosis would not likely have affected her chances of survival; by the oncological standards of the day, a cancer as fast-moving as hers would have likely been terminal regardless of the diagnosis.[9]

According to anthropologist Hannah Landecker in Culturing Life: How Cells Became Technologies (2007),[13] in "Between Beneficence and Chattel: The Human Biological in Law and Science" in Science in Context,1999, and in a chapter of Biotechnology and Culture: Bodies, Anxieties, Ethics (2000)),[14] narratives on Mrs. Lacks and HeLa have changed over time. In the earlier 1950s narratives Lacks was portrayed as the "angelic", "beneficent" , "heroic" and "self-sacrificing" donor of HeLa HeLa was considered to be a "standard" or a "universal" and Mrs. Lacks was "assumed to be white" (2000,64)

After 1966, argues Landecker, when it was found that HeLa was contaminating other cell lines (2007, 171), and after her gender and race were also discovered, the following adjectives, nouns, and phrases increased in the narratives, "voracious","vigorous", "aggressive", "malicious", "malevolent", "malignant", "surreptitious", "indefatigable", "renegade", "catastropic", "luxuriant", "undeflatable", "contaminating", "promiscuity", "wild proliferative tendencies,"'colorful' laboratory life", "a monster among the Pyrex". Some wrote about "world domination by HeLa" or HeLa taking over the world. Landecker ,in addition, writes about narratives that "took on a racial grammar of miscegenation and heredity pollution", and depicted HeLa cells as "racialized threats to scientific order".

Next in the 1980s and 1990s, according to Landecker, economic and monetary considerations began to be stressed and there was a focus on "economic injustice". "economic exploitation", economic value, and "economic power and privilege." In the last instance, the poverty of one is contrasted to the wealth of the other. Levels of educations are contrasted as well. Three inclinations however persist in these narratives over time, namely inclinations (1) to emphasize HeLa's immortality, (2) to "obscure" (2007, 171) and "mask" (2007,64) Lacks' death or misdiagnosis (3) to use her photographs, "as was the case" with the tissue from a biopsy as well, "without any indication that permission was sought or given for its use, either from Lacks or her family". (2000, fn 61,264).

Landecker states that "Although it is difficult to say whether an accurate diagnosis of adenocarcinoma would have helped in Lack's treatment", what was evident to her was a "total absence of questioning of the circumstances and adequacy of her medical treatment --- even with the clearly stated admission of misdiagnostic error published in 1971" among scientists and journalists. To Landecker this "absence of questioning... indicates the power of the concepts of immortality produced by the life of these cells." The "death of a person who was Henrietta Lacks has been obscured by the personification of her cells as an immortal entity".(2000,55)

Daftar pustaka

  • ____________, Modern Times: The Way of the Flesh; (1997) BBC documentary on Henrietta Lacks, directed by Adam Curtis
  • Michael Gold, The Conspiracy of Cells (1986)
  • Rebecca Skloot, 2007, HeLa: The Immortal Life of Henrietta Lacks (
  • Hannah Landecker 2000 Immortality, In Vitro. A History of the HeLa Cell Line. In Brodwin, Paul E., ed.: Biotechnology and Culture. Bodies, Anxieties, Ethics. Bloomington/Indianapolis, 53-72, ISBN 0-253-21428-9
  • Hannah Landecker, 1999, "Between Beneficence and Chattel: The Human Biological in Law and Science," Science in Context, 203-225.
  • Hannah Landecker, 2007, Culturing Life: How Cells Became Technologies. HeLa adalah judul dari bagian ke-4.
  • Russell Brown and James H M Henderson, 1983, The Mass Production and Distribution of HeLa Cells at Tuskegee Institute, 1953-1955. J Hist Med allied Sci 38(4):415-43
  • Sumber dari Nona Lacks dan HeLa[15]

Catatan kaki

  1. ^ Eliza lahir pada tanggal 12 Juli 1886 dan meninggal pada tanggal 28 Oktober 1924 menurut batu nissannya.
  2. ^ John Randall Pleasant I lahir pada tanggal 2 Maret 1881 dan ia meninggal pada bulan Januari tahun 1969 di Saxe, Charlotte County, Virginia menurut Social Security Death Index
  3. ^ World War I draft card of John Randall Pleasant I (1881-1969)
  4. ^ Eliza dan John menikah pada tahun 1906, dan saudara kandung Henrietta termasuk: Edith (1905-?); Edna (1906-?); John Randall II (1909-?); Charles (1912-1955); Viola (1914-?); Alleys (1916-?); Lawrence (1918-?); Gladys (c1918-?); Henry (1922-?); Felicia (1923-?); dan Georgia (1929-?) menurut Sensus Amerika Serikat tahun 1930
  5. ^ Sensus Amerika Serikat tahun 1930
  6. ^ Deborah Lacks (lahir 1948) Deborah Lacks (lahir 1948) yang menikahi seorang Pullum; David Lacks II; Lawrence Lacks; Zakariyya Lacks; dan anak perempuan lainnya
  7. ^ Rebecca Skloot (2000). "Henrietta's Dance". Johns Hopkins University. Diakses tanggal 2007-02-14. Tidak lama sebelum kematiannya, Henrietta Lacks menari. Ketika film digulung, muka kurus panjangnya menggoda kamera, menyoroti senyuman menggairahkan ketika ia bergerak, matanya terkunci pada lensa. Ia membalikan kepalanya kembali dan mengangkat tangannya, melambaikan tangan dengan lembut di udara sebelum membiarkannya jatuh pada alat pengeritingnya yang halus. Selanjutnya film tersebut kosong. 
  8. ^ Smith, Van (April 17, 2002). "The Life, Death, and Life After Death of Henrietta Lacks, Unwitting Heroine of Modern Medical Science". Baltimore City Paper. Diakses tanggal 2007-08-21. Pada tanggal 1 Februari 1951, Henrietta Lacks -- ibu dari lima anak, penduduk pedesaan Virginia selatan, penduduk lingkungan Turner Station di Dundalk -- pergi ke Rumah Sakit Johns Hopkins dengan gejala yang mengkhawatirkan: bintik pada celana dalamnya. Ia segera didiagnosa mengalami kanker leher rahim. Delapan bulan kemudian, setelah operasi dan perawatan radiasi, istri seorang pekerja Sparrows Point shipyard meninggal dunia pada usia 31 dan ia berbaring di tempat tidur rumah sakit yang dipisahkan untuk hitam. 
  9. ^ a b Majalah Johns Hopkins; 1971
  10. ^ Rebecca Skloot (17 November 2001). "Cells That Save Lives are a Mother's Legacy". New York Times. Diakses tanggal 2007-02-14. Lima puluh tahun yang lalu, ketika Deborah Lacks masih memakai popok, ibunya yang berusia 30 tahun, Henrietta Lacks, berbaring di tempat tidur rumah sakit John Hopkins di Baltimore. 
  11. ^ ""HeLa" Herself. Celebrating the woman who gave the world its first immortalized cell line". The Scientist. Diakses tanggal 2007-02-14. Next year, the state of Virginia will celebrate its 400th anniversary, and no doubt Old Dominion will find new ways to celebrate its notable sons and daughters - from George Washington to Pat Robertson, Pocahontas to Katie Couric. Certainly, African-American Virginians, including Arthur Ashe, Booker T. Washington, and Douglas Wilder, will be recognized during this jubilee. Hopefully the commonwealth will also note Henrietta Pleasant Lacks, the world's first immortalized life. 
  12. ^ Skloot, Rebecca (March 2001). "Obsessed With Culture: George Gey and his quest to cure cancer, with the help of Henrietta Lacks". Pitt Magazine. Diakses tanggal 2007-02-14. George Gey sat behind the wheel of his rusted-out Chevy, calmly maneuvering the streets of Baltimore with his left rear fender flapping in the air. 
  13. ^ Culturing Life: How Cells Became Technologies
  14. ^ Immortality, In Vitro: A History of the HeLa Cell Line in Biotechnology and Culture: Bodies, Anxieties, Ethics
  15. ^ Sumber dari Nona Lacks dan HeLa