Fluxgate magnetometer

Keberadaan mineral logam yang mengandung bahan feromagnetik, menyebabkan timbulnya medan geomagnet induksi oleh mineral feromagnetik, sehingga harga medan geomagnet menyimpang dari medan normal, medan ini disebut anomali medan geomagnet. Survei geomagnetik mengukur medan anomal geomagnet untuk mengetahui penyebaran mineral feromagnetik,misalnya besi (Fe.).

Sensor terdiri dari inti (logam) yang mudah jenuh karena pengaruh medan geomagnet luar, biasanya digunakan “mu-metal”. Dua buah inti logam dililiti kawat dengan arah lilitan berlawanan (kumparan primer), kedua inti tersebut dipasang sejajar, kemudian keduanya dililiti lagi dengan kawat sebagai kumparan sekunder.

Sensor fluxgate magnetometer yang akan dibahas dalam artikel ini adalah tipe FGM3D. sensor tersebut memiliki kinerja tinggi dan terdiri dari tiga sensor Fluxgate magnetometer yang terintegrasi dengan perangkat elektronik pendukung lainnya, sensor tertutup dengan lapisan tahan air sehingga memungkinkan pengukuran medan geomagnetik secara presisi dalam tiga sumbu. Sensor ini memiliki rentang pengukuran ±100 μT, ±75 μT, ±125μT, ±250 μT, ±500 μT, dan ±1,000 μT dengan tingkat gangguan internal yang kecil dan pengukuran yang stabil, sehingga memiliki tingkat ketelitian yang tinggi pada saat pengukuran medan geomagnetic. daya yang digunakan oleh sensor ini sangat kecil yaitu ±15 V. Data pengukuran yang dihasilkan terpisah untuk setiap kompenen sumbu sehingga memudahkan dalam pengolahan dan interpretasi data.[1]

  1. ^ Bemsen, Ikumbur Emmanuel. Et all. 2013. Spectral Analysis of Aeromagnetic Data over Part of the Southern Bida basin, West-Central Nigeria. Internasional Journal of Fundamental Physical Science, Vol. 3, No. 2. ISSN: 2231-8186