Balon bedilan

Revisi sejak 3 Januari 2016 10.54 oleh Ciput (bicara | kontrib) (TantanganMingguan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Balon bedilan (barrage balloon) atau sering kali disebut blimp,[1] adalah balon besar yang tertambat dengan kabel baja, digunakan untuk menangkis serangan pesawat udara dengan cara menyangkutkan pesawat udara penyerang ke kabel yang terjurai di bawah balon, atau paling tidak mempersulit upaya serangan musuh tersebut. Biasanya berbentuk balon udara, berbentuk elips atau lonjong dan ditambatkan dengan kabel yang bertujuan menstabilkan balon dalam kondisi berangin, sehingga bisa digunakan pada saat angin kencang ketimbang balon bulat (spherical). Beberapa balon membawa bahan peledak kecil yang akan meledakkan pesawat penyerang untuk memastikan kerusakan yang ditimbulkannya. Balon bedilan bukanlah senjata yang praktis untuk menangkis serangan pesawat yang terbang tinggi, karena beratnya kabel yang sangat panjang menjuntai.

Balon bedilan milik Korps Marinir AS, Parris Island, Mei 1942

Perang Dunia Pertama

Perancis, Kekaisaran Jerman, Italia dan Inggris menggunakan balon bedilan dalam Perang Dunia Pertama. Kadang-kadang, khususnya di sekitar London, beberapa balon digunakan untuk mengangkat jaring baja (barrage net), dimana kabel baja digantungkan di antara balon-balon hingga membentuk jaring. Jaring-jaring itu bisa diterbangkan hingga ketinggian pesawat-pesawat pembom pada masa itu. Pada tahun 1918, jaring pertahanan udara London ini terbentang sejauh 50 mil (sekitar 80 km), dan menangkap pilot-pilot Jerman yang ketakutan dibuatnya.[2]

  1. ^ Wragg, D.; Historical Dictionary of Aviation, History Press (2008), Page 27: "During the Second World War, the main combatants used barrage balloons, or blimps..."
  2. ^ Ege, L. "Balloons and Airships", Blandford (1973).