Penerbangan di Indonesia

Revisi sejak 3 Januari 2016 15.39 oleh Gunkarta (bicara | kontrib)

Penerbangan di Indonesia merupakan sarana penting untuk menghubungkan ribuan pulau di Nusantara. Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau,[1] sebanyak 922 di antaranya dihuni secara menetap.[a] Dengan jumlag penduduk ditaksir sebanyak lebih dari 255 juta jiwa — menjadikan negara ini sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia — juga berkat pertumbuhan kelas menengah dan tumbuhnya penerbangan bertarif rendah pada dasawarsa terakhir, Indonesia secara luas dianggap sebagai pasar penerbangan yang tengah tumbuh. Antara kurun 2009 dan 2014, jumlah penumpang pesawat terbang Indonesia meningkat dari 27.421.235[2] menjadi 94.504.086,[3] sebuah peningkatan lebih dari tiga kali lipat.[3] International Air Transport Association (IATA) telah meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi pasar perjalanan penerbangan terbesar keenam dunia pada 2034.[4] Sekitar 270 juta penumpang diperkirakan akan terbang dari dan menuju Indonesia, serta di dalam negeri Indonesia pada 2034.[4]

Pesawat Garuda Indonesia dan Lion Air di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali pada 2014

Akan tetapi, masalah keselamatan terus menjadi persoalan dalam penerbangan di Indonesia. Beberapa kecelakaan penerbangan telah memberikan reputasi buruk terhadap sistem transportasi udara di Indonesia.[5] Penerbangan di Indonesia menghadapi berbagai macam tantangan, termasuk infrastruktur yang kurang baik kondisinya, usang, ataupun melebihi kapasitasnya,[6] hingga faktor kesalahan manusia, cuaca buruk, asap kebakaran lahan dan hutan,[7] serta debu vulkanik yang disemburkan letusan gunung berapi di Indonesia yang dapat menggangu penerbangan.[8]

Di Indonesia terdapat sebanyak 22 penerbangan komersial berjadwal yang mengangkut lebih dari 30 penumpang, dan 32 penerbangan komersial berjadwal yang mengangkut penumpang sebanyak 30 orang atau kurang serta penerbangan carteran. Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.[9]

TNI Angkatan Udara memiliki 34.930 personil dilengkapi 224 pesawat, di antaranya 110 adalah pesawat tempur. TNI Angkatan Udara memiliki dan mengoperasikan sejumlah pangkalan udara dan lapangan terbang militer di seluruh Nusantara.[10]

Catatan kaki

  1. ^ Berdasarkan "Seminar Nasional Penetapan Nama Pulau-pulau Kecil Dalam Presektif Sejarah, 16 sampai 18 Juli 2008 di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia

Referensi

  1. ^ "The World Factbook". Diakses tanggal 12 December 2015. 
  2. ^ "Air transport, passengers carried, Indonesia 2009". The World Bank. 
  3. ^ a b "Data: Air transport, passengers carried". The World Bank. 
  4. ^ a b Tyler, Tony (12 March 2015). "Developing the Potential of Indonesia's Aviation Sector". International Air Transport Association (IATA). Diakses tanggal 6 November 2015. 
  5. ^ "Safety woeful, admits air chief". Sydney Morning Herald online. 2 November 2007. 
  6. ^ Maria Yuniar (18 September 2013). "Deregulasi Penerbangan Picu Kepadatan Bandara". Tempo (dalam bahasa Indonesian). 
  7. ^ Vaswani, Karishma (12 October 2015). "Indonesia's costly haze problem". BBC News. Diakses tanggal 6 November 2015. 
  8. ^ "Indonesia volcanic ash causes new Bali airport closure". BBC News. 12 July 2015. Diakses tanggal 26 October 2015. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama List AOC 121 & 135 2
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Flightglobal
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "AboutGaruda" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.