Kedalon, Batangan, Pati
Kedalon | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Batangan | ||||
Kode pos | 59186 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.07.2013 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Batas Wilayah
- Sebelah utara : jalan raya pantura Desa Gajahkumpul dan Desa Batursari - Sebelah barat : Desa Jembangan dan Desa Lengkong - Sebelah selatan : Desa Gunungsari - Sebelah timur : Desa Gajahkumpul dan Desa Mojorembun, Kaliori, Rembang
Sejarah
Menurut sejarah yang diceritakan secara anonim dan turun - temurun, cikal bakal Desa Kedalon adalah Danyang Singo Nyidro yang hidup semasa dengan Danyang [Yuyu Rumpung] [(Danyang kemaguwan)] dan [Kudo Suwengi] (Danyang Desa [Jembangan]). Masyarakat setempat mempercayai bahwa Singo Nyidro adalah penguasa sekaligus nenek moyang dari warga asli Desa Kedalon. Makam Singo Nyidro diyakini terletak di sebelah barat daya SMP Negeri 1 Batangan.
Demografi
Kedalon adalah desa di kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Kedalon memiliki 4 (empat) RW. Rukun Warga I disebut Dukuh Gadel, RW II disebut Dukuh Tulis dan Dukuh Nganguk, RW III disebut Nglumpit dan RW IV disebut Dukuh Dalon. Tiap dukuh memiliki satu masjid dan satu pemimpin agama (imam masjid) yang biasanya menjadi teladan dan sesepuh warga dukuh. Sebagian besar jalan-jalan di desa kedalon (di setiap dukuh) sudah pernah di aspal dengan dana sebagian besar berasal dari swadaya masyarakat. Tetapi karena sebagian warga memiliki mata pencaharian sebagai pengangkut garam dan barang- barang hasil bumi, maka jalan - jalan desa tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk tonase truk - truk pengangkut tersebut. Pada pertengan Tahun 2014 (Masa Pemerintahan Bupati Haryanto) sebagian besar jalan desa telah diaspal dan sebagian diplester dengan dana bantuan APBD Kabupaten Pati.
Desa Kedalon memiliki 3 (tiga) buah Sekolah Dasar dan beberapa pendidikan non formal seperti pengajian, sekolah sore (diniyah) dan pondok pesantren. Sebagaian besar mata pencaharian penduduk setempat adalah bertani di sawah dengan areal yang sangat terbatas dengan bergantung pada hujan dan pada musim kemarau menjadi petani pekerja pembuat garam. Para petani garam ini biasanya dibayar sesuai dengan jasanya dalam mengelola tambak garam milik para juragan yang ada di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Batangan dan pesisir pantai Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Di Dukuh Nglumpit sebagian warganya ada juga yang berprofesi sebagai penyadap legen sekaligus penjual buah siwalan dengan lahan yang semakin terbatas jumlahnya.
Wilayah Desa Kedalon yang tergolong 'tadah hujan' ini boleh dibilang sangat kekurangan air. Tetapi dengan adanya saluran PDAM dari Kabupaten Pati sebagian dapat menikmati air minum bersih. Tapi PDAM tersebut hanya mencapai dukuh ngadel, dan dukuh lain belum ada PDAM. Sedangkan sumber air tanah yang ada sebagian besar payau dan sebagian kecil airnya sangat asin seperti air tambak garam.