Edhi Sunarso (2 Juli 1932 – 4 Januari 2016)[1] adalah salah seorang maestro pematung Indonesia.

Latar belakang

Ia mulai belajar dan berlatih membuat patung ketika menjadi tawanan perang KNIL di Bandung antara tahun 1946-1949 yang kemudian dilanjutkan melalui jalur pendidikan resmi di ASRI, Yogyakarta lulus tahun 1955 dan Kelabhawa Visva Bharati University Santiniketan, India lulus pada tahun 1957.[2] Selain sebagai pematung, ia juga dosen pada Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Karya

Karya berupa patung atau monumen yang dihasilkan Edhi Sunarso yaitu:[2][3]

  • Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta
  • Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta,
  • Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta,
  • Monumen Dirgantara di Jakarta,
  • Monumen Tugu Muda di Semarang,
  • Monumen Jenderal Men/Pangad 1962 Ahmad Yani di Bandung,
  • Monumen Jenderal Gatot Subroto di Surakarta,
  • Monumen pahlawan Samudera Yos Sudarso di Surabaya,
  • Monumen Panglima Besar Sudirman di Cilangkap (Mabes TNI), Jakarta,
  • Monumen Panglima Besar Sudirman di Museum PETA di Bogor,
  • Monumen Yos Sudarso di Biak, Papua,
  • Monumen pahlawan Tak Dikenal di Digoel Papua,
  • Monumen Sultan Thaha Syafudin di Jambi.

Disamping membuat monumen dan patung tersebut, dia juga berkarya dengan mambuat beberapa diorama yaitu:[2]

  • Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Lubang Buaya di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum ABRI Satria Mandala di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Purbawisesa di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Jogya Kembali di Yogyakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Keprajuritan Nasional, (TMII) di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Perhubungan (TMII) di Jakarta,
  • Diorama Sejarah Museum Tugu Pahlawan 10 November Surabaya di Surabaya,
  • Diorama Sejarah Museum Beteng Vredeburgh di Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta.

Wafat

Edhi Sunarso meninggal dunia pada tanggal 4 Januari 2016 di Jogja Internasional Hospital pukul 22:52 karena infeksi pernafasan akut yang dideritanya[1]. Edhi sebelumnya sempat dirawat dirumah sakit sejak tanggal 31 Desember 2015. Rencananya, Edhi akan dimakamkan secara militer karena ia merupakan seorang veteran.

Referensi

  1. ^ a b Pematung Bundaran HI Wafat Karena Sesak Nafas Tempo.co, tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 5 Januari 2016.
  2. ^ a b c "Biografi Edhi Sunarso". TokohIndonesia.com. Diakses tanggal 25 Juni 2010. 
  3. ^ Edhi Sunarso, Pembuat Diorama Monas dan Tugu Pancoran Tempo.co, tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 5 Januari 2016.

Pranala luar