Kubro Siswo

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 11 Januari 2016 19.55 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (menghapus Kategori:Tarian dari Yogyakarta; menambahkan Kategori:Budaya Jawa menggunakan HotCat)

Kubrosiswo adalah tarian khas Kendal Bangunkerto Turi, Sleman, Yogyakarta. Tari ini berlatar belakang penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa. Kubro artinya besar dan Siswo artinya murid, mempunyai arti murid-murid yang memiliki pengabdian besar terhadap Tuhan. Tarian ini ditampilkan pada malam hari secara massal dengan durasi kurang lebih 5 jam. Kesenian ini diiringi dengan lagu qasidah yang liriknya diganti dengan pesan-pesan dakwah dalam Bahasa Jawa dengan harapan mampu meluaskan penyebaran Agama Islam. Musik pengiringnya antara lain: Kendang, Bende, Drum, Bedhug, Ketiplak, dan Markis.

tarian Kubrosiswo

Gerakan dan dandanan tarian Kubrosiswo bercirikan prajurit yang sedang berjuang melawan penjajah, sehingga tarian ini berirama energik dan penuh semangat. Tarian ini biasanya menyuguhkan atraksi-atraksi menakutkan seperti; mengupas kelapa dengan gigi, berjalan diatas pecahan kaca atau duri, dan bermain bola api. Tari bernafaskan spiritual ini biasanya mengundang "roh" yang masuk ke tubuh penari, sehingga menyebabkan penari kesurupan. Di akhir acara, pawang akan memaksa para pemain melepaskan "roh" dari tubuh penari. Ketika penari sudah sadarkan kembali maka acara selesai.

Lirik Lagu

Kito Poro Menungso

(Kita para manusia)

Kito poro menungso ayo podo ngaji

(Kita para manusia ayo mengaji)

Islam ingkang sampurno pepadanging bumi

(Islam yang sempurna menerangi bumi)

ayo konco-ayo konco ojo podo lali

(ayo teman-ayo teman jangan lupa)

Lali mundhak ciloko mlebu jeroning geni

(lupa membuatmu celaka yang membuatmu masuk kedalam api)

yoiku aran neraka bebundening gusti

(yaitu neraka tempat pembalasan Tuhan)