Eka Kurniawan

penulis Indonesia
Revisi sejak 13 Januari 2016 09.16 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Eka Kurniawan (lahir 28 November 1975)[1] adalah seorang penulis dan komikus asal Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [note 1]

Eka Kurniawan
Eka Kurniawan (foto oleh Dwianto Wibowo)
Eka Kurniawan (foto oleh Dwianto Wibowo)
Pekerjaanpenulis, novelis, komikus
Kebangsaan Indonesia
PasanganRatih Kumala

Perjalanan

Berkas:Cantikituluka1.jpg
Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan terbit pertama kali oleh Penerbit Jendela, 2002

Skripsinya diterbitkan dengan judul Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis (diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Aksara Indonesia, 1999; diterbitkan kedua kali oleh Penerbit Jendela, 2002; dan diterbitkan ketiga kali oleh Gramedia Pustaka Utama, 2006). Karya fiksi pertamanya, sebuah kumpulan cerita pendek, diterbitkan setahun kemudian: Corat-coret di Toilet (Aksara Indonesia, 2000).

Debut novel pertamanya meraih banyak perhatian dari pembaca sastra Indonesia, Cantik itu Luka [note 2] (terbit pertama kali oleh Penerbit Jendela, 2002; terbit kembali oleh Gramedia Pustaka Utama, 2004; diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diterbitkan oleh Shinpu-sha, 2006; dialihbahasakan oleh Annie Tucker, penerbit The Text Publishing Company 26 Agustus 2015). Disusul kemudian oleh novel kedua, Lelaki Harimau[1] (Gramedia Pustaka Utama, 2004; dialihbahasakan oleh Labodalih Sembiring, penerbit Verso, 1 Oktober 2015).

Karyanya yang lain adalah dua jilid kumpulan cerita pendek Cinta tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005), dan Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005; di dalamnya termasuk kumpulan cerita pendek Corat-coret di Toilet). Beberapa cerita pendeknya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Swedia. Pada tahun 2014 Eka kembali mengeluarkan novel yang berjudul Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, dan di awal tahun 2015 ini, buku kumpulan cerpennya yang berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi bakal dirilis.

Selain menulis, ia juga membuat komik. Kini tinggal di Jakarta bersama istrinya, penulis Ratih Kumala.

Bibliografi

Bibliografi dalam bahasa Indonesia

Bibliografi dalam Bahasa Asing

  • Cantik itu luka dialihbahasakan Bi wa Kizu oleh Ribeka Ota, bahasa Jepang, Shinpusha, 2006.
  • Cantik itu luka dialihbahasakan Beauty is a wound oleh Annie Tucker, penerbit The Text Publishing Company 26 Agustus 2015
  • Lelaki Harimau dialihbahasakan Man Tiger oleh Labodalih Sembiring, penerbit Verso, 1 Oktober 2015.

Bibliografi Terjemahan

Pranala luar

Catatan

  1. ^ Dalam tulisannya, Topsfield, menyitir kembali apresiasi The Jakarta Post yang menyatakan Eka sebagai salah satu orang yang sedang dalam jalannya menjadi penulis berpengaruh. Bahkan Benedict Anderson menyatakan bahwa setengah abad setelah Pramoedya telah lahir penerusnya.[2]
  2. ^ Berdasar dua novel pertama yang dialihbahasakan dan dipasarkan secara internasional, Jon Fasman (Pemimpin Redaksi The Economist biro Asia Tenggara dan penulis novel The Unpossessed City juga The Geographer’s Library) menyatakan bahwa apa yang Eka putuskan untuk ditulis pasti layak untuk dibaca[1]

Referensi

  1. ^ a b c Jon Fasman (9 September 2015). "'Beauty Is a Wound' and 'Man Tiger' by Eka Kurniawan". nytimes.com. Diakses tanggal 9 September 2015. 
  2. ^ Jewel Topsfield (August 22, 2015). "Eka Kurniawan a successor to Indonesia's greatest writer, Pramoedya Ananta Toer". Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 11 September 2015.