Rilo Pambudi

Revisi sejak 13 Januari 2016 11.24 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Marsekal TNI (Purn.) Rilo Pambudi (lahir 25 Januari 1944) adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang menjabat dari tahun 1993 - 1996. Ia sebelumnya menjabat sebagai Deputi Operasi KASAU.

Rilo Pambudi
Kepala Staf TNI Angkatan Udara 11
Masa jabatan
23 Maret 1993 – 15 Maret 1996
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1944-01-25)25 Januari 1944
Bengkulu
Kebangsaan Indonesia
Alma materAkademi Angkatan Udara 1962
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rilo, memulai kariernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1965. Ia pernah menjadi Komandan Skadron 3/Tempur Taktis pesawat OV-10 Bronco dan Komandan Lanud Adisucipto, Yogyakarta.

Karier

Dia lulus dari SMA Bagian B pada tahun 1961. Sebelum mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Udara, Rilo terlebih dahulu mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1962. Setelah lulus dari Sekolah Penerbang, dengan menyandang pangkat Letnan Udara Dua, Perwira Remaja Rilo ditempatkan di Wing 300 Kohanudnas sebagai Perwira Penerbang di Skadron Udara 12. Setelah menyelesaikan Sekolah Ilmu Siasat pada tahun 1970, Rilo kemudian mengikuti Sekolah Instruktur Penerbang di Pangkalan Udara Adisucipto, kemudian menggeluti tugasnya sebagai Instruktur Penerbang di Wingdik 1 Adisucipto. Dia sempat menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Operasi di Skadron Pendidikan 017, bahkan setahun kemudian Rilo dipercaya untuk menjabat Komandan Skadron Pendidikan tersebut. Dua tahun lamanya dia bertugas sebagai Komandan Skadron Pendidikan 017, kemudian secara berturut-turut dia ditugaskan sebagai Komandan Skadron Udara 03 yang diembannya hanya dalam waktu satu tahun, kemudian pindah lagi sebagai Perwira Penerbang Wing Operasi 002, lalu dipercaya dan ditunjuk sebagai Kepala Dinas Operasi Wing Operasi 002 Pangkalan Udara Abd. Saleh, sampai akhirnya dia mengikuti Kursus Intelijen Strategis dalam rangka persiapan untuk penugasannya sebagai Atase Pertahanan Republik Indonesia Urusan Udara pada KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penugasannya di Kuala Lumpur dijalaninya selama tiga tahun. Sekembalinya ke Indonesia Rilo ditunjuk menjadi Wakil Komandan Pangkalan Udara Abd. Saleh, kemudian menjadi Wakil Komandan Pangkalan Udara Adisucipto sampai akhirnya dilantik sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisucipto pada tahun 1987. Hampir setahun lamanya tinggal di kota gudeg, Yogyakarta, Rilo ditarik ke MBAU (Markas Besar Angkatan Udara) untuk jabatan Direktur Operasi dan Latihan. Setahun kemudian ditunjuk sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara di Lembang, Bandung selama hanya satu tahun.

Tanda Jasa

Beberapa tanda kehormatan yang dimilikinya antara lain :

  • Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI & XXIV Tahun
  • Satya Lencana GOM IX Raksaka Dharma
  • Satya Lencana Seroja
  • Satya Lencana Dwidja Sistha
  • Satya Lencana Dwidja Sistha Ulangan I & II
  • Sataya Lencana Penegak
  • Brevet Kehormatan Kapal Permukaan TNI Angkatan Laut
  • Bintang Mahaputra Adiprana
  • Bintang Dharma
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
  • Bintang Bhayangkara Utama
  • Bintang Menggala Karya Utama

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Siboen Dipoatmodjo
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
1993–1996
Diteruskan oleh:
Sutria Tubagus