Hari Sabarno
Jenderal TNI (HOR) Hari Sabarno (lahir 12 Agustus 1944) adalah Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Gotong Royong.
Hari Sabarno | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia ad-interim | |
Masa jabatan 12 Maret 2004 – 20 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
[[Menteri Dalam Negeri Indonesia]] 24 | |
Masa jabatan 9 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | Solo, Jawa Tengah, Masa Pendudukan Jepang | 12 Agustus 1944
Kebangsaan | Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
Hari Sabarno menyelesaikan sekolah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta. Ia juga lulusan tahun 1967 dari Akademi Militer Nasional, Magelang.
Karier
Pada tanggal 12 Maret 2004, ia diangkat oleh Megawati Soekarnoputri menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Pada kabinet Gotong Royong, Hari Sabarno menjabat sebagai Mentri Dalam Negri. Sebelumnya Hari Sabarno menjadi ketua fraksi ABRI di DPR periode 1999-2004.
Kenaikan pangkat kehormatan
Pada tahun 2004, Hari Sabarno menerima kenaikan pangkat kehormatan dari Letnan Jenderal (purnawiranan) menjadi Jenderal (kehormatan) bersama-sama dengan A. M. Hendropriyono. Kenaikan pangkat kehormatan ini sempat menimbulkan kontroversi.[1]
Kasus
Ketika menjabat Mendagri, terjadi kasus korupsi pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran di 22 daerah di Indonesia tahun 2004-2005. Kasus ini menyeret mantan Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi dan sejumlah kepala Daerah ke penjara. Oentarto dan sejumlah Kepala Daerah mengatakan Hari harus ikut bertanggungjawab dalam korupsi tersebut.
Referensi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia (ad-interim) 2004 |
Diteruskan oleh: Widodo AS |
Didahului oleh: Soerjadi Soedirdja |
Menteri Dalam Negeri Indonesia 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Mohammad Maruf |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: Soerjadi Soedirdja |
Kepala Badan Pertanahan Nasional 2001 |
Diteruskan oleh: Lutfi I. Nasoetion |