Bentara Budaya Jakarta

museum di Indonesia
Revisi sejak 22 Januari 2016 14.10 oleh PandavaMedia (bicara | kontrib) (Added links)

Bentara Budaya Jakarta adalah sebuah lembaga kebudayaan yang berlokasi di Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta.[1] Museum ini buka dari Senin hingga Jumat dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.[1] Sedngkan, hari besar/libur museum ini tutup. [1] Untuk masuk ke dalam museum ini, tidak dipungut biaya sama sekali.[1] Sebagai utusan budaya, Bentara Budaya menampung dan mewakili wahana budaya bangsa dari berbagai kalangan, latar belakang dan cakrawala yang mungkin berbeda.[2]

Rumah adat Jawa di Museum Bentara Budaya Jakarta

Sejarah

Berawal dari pimpinan KKG (Kelompok Kompas Gramedia) yang mengoleksi banyak benda seni, lukisan, keramik, patung dll.[1] Setelah banyak, muncul ide untuk membuat sebuah gedung yang dikhususkan untuk menyimpan benda-benda seni tersebut.[1] Ternyata tidak hanya untuk menyimpan benda, tetapi muncul ide untuk mengambil budaya dan seni yang ada dalam masyarakat dan berlanjut dengan perkembangan acara seni dan budaya yang lebih luas.[1] Eksistensi Bentara Budaya Jakarta ditandai dengan pameran keramik Studio Titik Temu Tembikar, oleh pengrajin Liosadang, Purwakarta dan dimotori oleh seniman Adi Munardi (alm), tahun 1985.[3]

Museum Bentara Budaya Jakarta didirikan setelah Bentara Budaya di Yogyakarta.[2] Bentara Budaya Jakarta memiliki bangunan tradisional Rumah Kudus yang indah sekaligus unik, mencerminkan keterampilan seniman tradisi yang tangguh berkarya dengan arsitektur khas Kudus, sebagai hasil akulturasi dari berbagai pengaruh seperti China, Hindu dan Jawa.[2] Dengan koleksi seni lengkap meliputi lukisan, keramik, patung, mebel antik dan beragam wayang, Bentara Budaya Jakarta mengemban misi untuk mewartakan penggalan sejarah yang telah memberi warna dalam perjalanan sejarah seni budaya bangsa.[2]


Koleksi

Hingga saat ini, Bentara Budaya Jakarta memiliki koleksi 573 lukisan buah karya pelukis-pelukis terkenal, diantaranya Affandi, S Sudjojono, Hendra Gunawan, Basoeki Abdullah, Bagong Kussudiardjo, Trubus Sudarsono, Rudolf Bonnet, h Widayat, Otto Jaya dan masih banyak lagi.[4] Juga koleksi para pelukis Bali yang sudah dianggap klasik seperti I gusti Nyoman Lempad, I Ketut Regig, I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made, Anak Agung Gde Sobrat, Dewa Putu Bedil, I Gusti Made Togog, I Ketut Nama, I Wayan Jujul dan sebagainya.[4] Di samping lukisan juga dikoleksi 625 buah keramik dari dinasti China, yaitu Yuan, Tang, Sung, Ming dan Ching.[3] Serta tak ketinggalan keramik lokal dari Singkawang, Bali, Plered, Trowulan, dan Cirebon.[3] Koleksi patung yang ada di Bentara Budaya berasal dari Papua dan Bali mencapai 400-an, sedangkan koleksi wayang golek yang terdiri dari berbagai macam karakter, seperti tokoh punakawan, tokoh Pandawa atau Kurawa berjumlah 120-an.[3] Mebel antik, seperti meja, kursi dan lemari serta beberapa patung Budha dengan berbagai posisi mudra pun menambah maraknya koleksi Bentara Budaya.[4] Seluruh koleksi seni tersebut disimpan dan dirawat secara rapi di Bentara Budaya Jakarta.[4] Tidak hanya mempresentasikan budaya tanah air, Bentara Budaya Jakarta pun sering mengadakan kerja sama dengan lembaga seni lainnya dan menjadi tempat terselenggaranya acara seni budaya lintas negara.[5]



Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Museum Bentara Budaya Jakarta". InfoTempat.com. 2008-04-19. Diakses tanggal 2014-05-14.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "InfoTempat.com" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d "Lembaga Bentara Budaya Jakarta". Bentara Budaya. Diakses tanggal 2014-05-14.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Bentara Budaya" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b c d "Tentang Bentara Budaya". Kompas.com. 2010-11. Diakses tanggal 2014-05-14. 
  4. ^ a b c d "Bentara Budaya". Kompas Gramedia. Diakses tanggal 2014-05-14. 
  5. ^ "Bentara Budaya Jakarta". Jakarta.go.id. Diakses tanggal 2014-05-14.