Djakarta Lloyd

perusahaan asal Indonesia

PT Djakarta Lloyd (Persero) adalah sebuah maskapai pelayaran Indonesia.

PT Djakarta Lloyd (Persero)
BUMN / Perseroan Terbatas
IndustriTransportasi
Didirikan1950
Kantor
pusat
,
Indonesia
Jasaangkutan penumpang dan barang
PemilikPemerintah Indonesia
Situs webdjakartalloyd.co.id
Gedung lama kantor Djakarta Lloyd (foto diambil tahun 2011)

Sejarah

Djakarta Lloyd didirikan di Tegal pada tanggal 18 Agustus 1950 oleh beberapa anggota TNI Angkatan Laut yang bercita-cita mendirikan suatu perusahaan pelayaran samudera.

Armada

Pada awalnya Djakarta Lloyd memiliki 2 kapal uap yaitu SS Jakarta Raya dan SS Djatinegara. Kini Djakarta Lloyd melayani jalur samudera dan antar pulau dalam negeri dan memiliki 14 kapal yang terdiri dari

  • 3 kapal container type Palwo Buwono 400 :
    • Bobot mati  : 5 700 DWT
    • Kapasitas muatan : 400 TEU
    • Tahun pembuatan  : 2000
  • 9 kapal type Caraka Jaya Niaga III :
    • Bobot mati  : 4 180 DWT
    • Kapasitas muatan : 208 TEU
    • Tahun pembuatan  : 1997-1998.

Keadaan saat ini

Sejak Februari 2011 Djakarta Lloyd tak lagi mendapat penghasilan karena armada kapal yang rusak dan sebagian disita pengadilan. November 2011 kondisi perusahaan dinyatakan sangat memprihatinkan. Manajemen mengatakan 5 kapal tipe Palwo Buwono dan 1 kapal tipe Caraka rusak dan perlu biaya perbaikan, sedangkan 3 kapal tipe Caraka lainnya disita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menunggu proses lelang. Selain itu, 5 kapal tipe Caraka lainnya sudah dilelang di Singapura dan sebagian diambil alih PT PANN[1].

Maret 2012, Djakarta Lloyd masih belum membayar gaji karyawannya selama 14 bulan yang nilainya mencapai Rp 36 miliar. Direktur utama Djakarta Lloyd Syahril Japarin sempat menjelaskan bahwa sejak 1997 Djakarta Lloyd sudah mencatatkan rugi. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun dan sudah diambang kebangkrutan[2].

April 2012, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan bahwa Djakarta Lloyd sudah tak bisa diselamatkan karena "sudah luar biasa parahnya"[3].

Desember 2012, Pupuk Indonesia dikabarkan akan mengakuisi Djakarta Lloyd sebagai armada untuk mendistiribusikan pupuk ke seluruh Indonesia[4]

Bisnis

Perusahaan yang telah berusia 65 tahun ini mencatatkan laba bersih sekitar Rp9,7 miliar per September 2015. Pencapaian yang sudah dilakukan perusahaan adalah penandatanganan berbagai kerja sama dengan perusahaan dalam negeri. Salah satunya adalah kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam distribusi batu bara di wilayah Sumatera. Selain itu Djakarta Lloyd juga bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) dalam membangun platform logistik dan supply chain berbasis cloud untuk National Logistics Service Provider. [5]

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) resmi membeli sebagian aset yang dimiliki PT Djakarta Lloyd (Persero) di Banyuwangi antara lain bangunan gudang dan bangunan kantor, sekaligus sarana dan prasarana lainnya yang berada di wilayah Kalipuro. Selain itu juga bangunan rumah dinas, tanah, gedung olahraga yang berada di wilayah Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.[6]

Catatan

  1. ^ Evana Dewi, "Djakarta Lloyd Tak Sanggup Lagi Beroperasi", www.tempo.co, 24 November 2011
  2. ^ Feby Dwi Sutianto, "Gaji Karyawan Djakarta Lloyd Belum Dibayar, Dahlan Iskan Minta Direksi Mikir", detikfinance, 13 Maret 2012
  3. ^ Sundari, "Dahlan Iskan: Djakarta Lloyd Tak Bisa Diselamatkan", www.tempo.co, 19 April 2012
  4. ^ http://www.antaranews.com/berita/347676/djakarta-lloyd-jadi-anak-usaha-pupuk-indonesia
  5. ^ http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/11/13/190497/nyaris-kolaps-djakarta-lloyd-diklaim-jadi-bintang-baru-
  6. ^ http://industri.bisnis.com/read/20150428/98/427669/pelindo-iii-beli-sebagian-aset-djakarta-lloyd-di-banyuwangi