Lihat juga Abraham

Ibrahim adalah seorang nabi dalam agama monoteisme seperti Yahudi, Nasrani dan Islam. Dalam tradisi Yahudi dan Nasrani beliau lebih sering disebut Abraham. Beliau berasal dari negeri Babilonia.

Ibrahim (dalam agama Islam)

Awal kehidupan

Nabi Ibrahim dilahirkan di sebuah gua (dipercaya letaknya di Sanliurfa, Turki) karena ibunya ingin menghindari pembantaian bayi lelaki besar-besaran di negerinya. Setelah besar kembali ke negerinya. Ia heran melihat kaumnya menyembah berhala. Ia jadi lebih sedih setelah mengtahui ayahnya Azar ternyata pembuat berhala. Ibrahim minta petunjuk dari Allah SWT dan karena itulah ia diangkat jadi nabi. Walau sudah menjadi nabi, beliau masih ingin melihat kekuasaan Tuhan dalam menghidupkan dan mematikan. Allah menyuruhnya mengumpulkan 4 ekor burung yang dicacah-cacah lalu dikumpulkan di 4 bukit yang berbeda. Lalu dihidupkan lagilah burung itu dan beliau tak ragu lagi.

Dakwah

Pertama-tama beliau mendakwahi ayahnya, namun gagal, malahan diusir. Lalu berdakwahlah beliau ke tengah masyarakat, tapi tak ada yang mau menerima. Dalam kondisi seperti itu hanya ada 2 orang yang mau menerimanya, yakni Sarah (istrinya) dan Luth (keponakannya). Karena tiada respon lalu Nabi Ibrahim melaksanakan rencana besar. Pada saat Raja Namrud, pejabat, dan sejumlah rakyatnya berpesta pora di luar kota, beliau masuk tempat penyembahan berhala, lalu menghancurkannya, dan menyisakan berhala terbesar yang dikalungi kampaknya. Mengetahui hal itu Raja Namrud langsung murka dan Nabi Ibrahim ditangkap. Saat itulah Nabi Ibrahim mendakwahi mereka tapi hati dan telinga kaumnya telah tertutup untuk suara kebenaran. Bahkan Nabi Ibrahim dihukum bakar (dipercaya tempatnya ada di kota Sanliurfa). Allah menyelamatkannya. Nabi Ibrahim tak hangus terbakar. Rakyat mulai berpikir tentang kebenaran ajarannya, tapi takut kepada raja. Karena dakwahnya terus berlangsung tanpa bisa dibendung, Raja Namrud memanggilnya dan mendebatnya, tapi Nabi Ibrahim menang berdebat.

Pengembaraan

Karena jengkel kaumnya tak mau mengikuti seruannya, Nabi Ibrahim mengembara ke luar ngerinya. Bersamanya, ikut pula Sarah dan Luth. Sepeninggalnya, negeri Babil diserang malapetaka.

Dalam pengembaraannya, mereka sampai di negeri Haran. Penduduk di sana menyembah matahari, bulan, dan bintang. Nabi Ibrahim memakai pendekatan berbeda untuk mendakwahinya, tapi gagal. Maka pindahlah Nabi Ibrahim, Sarah, dan Luth ke Palestina. Di sana mereka hidup makmur. Sayangnya, karena ada wabah penyakit, pindahlah mereka ke Mesir. Rajanya memiliki watak jelek, suka merebut istri orang dan membunuh suaminya. Sarah diambilnya, dan Nabi Ibrahim mengaku sebagai saudara Sarah. Raja Mesir berusaha mendekati Sarah, tapi akhirnya ia menderita sakit, tangannya terkatup. Karena Sarah berhasil menyembuhkan penyakit raja, maka rajapun memberikan Sarah kembali bersama Nabi Ibrahim. Selain itu diberikan pula seorang wanita Mesir bernama Hajar.

Nabi Ibrahim hidup makmur di Mesir. Hanya sayang, rakyat Mesir akhirnya membencinya karena kehidupan makmurnya. Maka pindahlah mereka ke Palestina. Sebelum masuk perbatasan Palestina, Nabi Ibrahim dan Luth berpisah. Nabi Ibrahim menuju Palestina, sedang Luth pindah ke negeri Sadum.

Akhir hayat

Nabi Ibrahim wafat dalam usia 175 tahun. Tentang makamnya, ada 2 versi. Menurut cerita Isra'iliyat makamnya ada di gua Makhpela di Hebron, Tepi Barat. Versi lain menyebut makamnya ada di Aleppo, Suriah.

Abraham (dalam agama Kristen)

Abraham mulanya bernama Abram, artinya "bapak yang agung, dihormati". Ia dipanggil oleh Tuhan Allah dari Ur-Kasdim, suatu daerah dekat Mesopotamia untuk pergi ke daerah yang dijanjikan Tuhan kepadanya serta keturunannya. Allah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan "olehmu "semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:3)

Istri Abraham mulanya bernama 'Sarai namun belakangan diganti Tuhan menjadi Sarah. Ketika berusia senja keduanya belum juga memiliki anak, padahal Tuhan sudah menjanjikan keturunan kepadanya seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Itu sebabnya Sarah menyuruh Abraham menghampiri budaknya bernama Hagar untuk meneruskan keturunan. Keturunan Abraham dan Hagar bernama Ismael, secara sosial pamor Sarah sebagai istri yang sah mulai menurun karena tidak memiliki anak, apalagi Hagar begitu sering menyindir Sarah karena belum juga memiliki anak. Sampai akhirnya di usia yang sudah sangat senja, Tuhan kembali berjanji bahwa Abraham dan Sarah akan memiliki keturunan, janji Tuhan ditepati, akhirnya Sarah dan Abraham memiliki anak dan dinamainya Ishak.

Karena pertengkaran antara Sarah dan Hagar, Abraham akhirnya mengusir Hagar dan Ismael (Kejadian 21:8-21). Meskipun demikian Allah tidak membiarkan keduanya telantar. Bahkan keturunan Ismael dijanjikah Allah akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian 16:12, 25:12-18).

Ujian iman Abraham

Ujian kesabaran dan kesetiaan Abraham belum selesai dengan kelahiran Ishak. Suatu hari Allah menyuruh Abraham pergi ke Bukit Moria dan mempersembahkan Ishak sebagai kurban bakaran kepada-Nya. Abraham taat kepada perintah itu. Pada detik-detik terakhir sebelum Abraham sempat menghunjamkan pisaunya untuk menyembelih Ishak, Allah menjadi yakin akan ketaatannya, dan memberikan seekor domba jantan sebagai pengganti Ishak.

Berdoa untuk Sodom dan Gomora

Allah memberitahukan rencana-Nya untuk memusnahkan penduduk Sodom dan Gomora karena dosa-dosa mereka. Abraham tidak rela karena ia yakin bahwa di antara penduduk kota itu tentulah masih ada orang-orang yang benar. Abraham pun melakukan tawar-menawar dengan Allah. Bagaimana kalau masih ada 50 orang yang benar? Empat puluh? Bahkan sampai sepuluh pun tidak ada (Kejadian 18:16-33). Akhirnya Allah mengutus malaikatnya untuk menyampaikan rencana pemusnahan ini kepada Lot dan keluarganya (Kejadian 19:1-29). Lot adalah keponakan Abraham yang pergi bersamanya dari Ur-kasdim. Setelah Lot dan keluarganya pergi, Allah menurunkan hujan belerang dan api ke kota Sodom dan Gomora. Allah melarang Lot dan keluarganya menoleh ke belakang, namun istri Lot melanggar perintah ini, sehingga ia berubah menjadi tiang garam.

Keturunan Abraham

Kelak keturunan Abraham melalui Ishak menghasilkan bangsa Israel dan keturunan Abraham melalui Ismael menghasilkan bangsa Arab. Persis seperti yang Tuhan janjikan ketika Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim.

Ibrahim dalam pandangan agama

Ibrahim mempunyai arti yang sangat penting dan bagi semua agama samawi seperti Yahudi, Kristen dan Islam. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, hal ini dikarenakan Allah menetapkannya demikian. Ibarahim di tetapkan oleh Allah sebagai bapaknya orang-orang mu'min karena beliau adalah contoh ideal dari seorang yang disebut mu'min, hal ini ditunjukkannya dengan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, dimana ketika Allah memerintahkan sesuatu yang begitu berat kepada Ibrahim, yang dimaksudkan Allah untuk mengujinya, dimana Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anak kesayangan satu-satunya yaitu Ismail walaupun berat Ibrahim tidak menolaknya.

Ibrahim juga merupakan bapak yang sama bagi ketiga agama ini, mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama.

Lihat pula