Kabupaten Pekalongan

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Untuk nama kota dengan nama sama, lihat Kota Pekalongan.



Kabupaten Pekalongan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kajen. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Pekalongan di utara, Kabupaten Batang di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kabupaten Pemalang di barat.

Kabupaten Pekalongan
Daerah tingkat II
Motto: 
Sehat, Aman, Nyaman, Rapi dan Indah (SANTRI)
Peta
Peta
Kabupaten Pekalongan di Jawa
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Peta
Kabupaten Pekalongan di Indonesia
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan (Indonesia)
Koordinat: 6°52′57″S 109°40′12″E / 6.8825°S 109.67°E / -6.8825; 109.67
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKajen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 283
Pemerintahan
 • BupatiDra.Hj.Siti Qomariyah,MA Ir.H.Wahyudi Ponconugroho,MT(Wabup)
Luas
 • Total852 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total834,000 (2.003)
 • Kepadatan979/km2 (2,540/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3326 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0285
Kode Kemendagri33.26 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 253.342.000.000
Situs webwww.pekalongankab.go.id email: bupati@pekalongankab.go.id - wkbupati@pekalongankab.go.id admin: kapeditel@pekalongankab.go.id

Pekalongan berada di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api (di Kota Pekalongan).

Geografi

Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa. Kajen, ibukota Kabupaten Pekalongan, berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 10 km sebelah selatan Kota Pekalongan.

Pembagian administratif

Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen.

Kajen, dulunya merupakan kota kecamatan yang telah dikembangkan menjadi ibukota kabupaten yang baru, menggantikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang berlokasi di Jl. Nusantara no 1Kota Pekalongan. Kepindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan ke Kajen, dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2001, walaupun SK mendagri sudah diterbitkan pada tahun 1996. Hal ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas pemerintah di Kota Kajen yang dilaksanakan secara bertahap.


Pariwisata

Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal diantaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor.

Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri, terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan, dimana daerah tersebut juga terdapat komunitas masyarakat Hindu di Pekalongan.

Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter Depok, Ekowisata Petungkriyono, Wisata Air, Wisata hutan, Wisata budaya dll. Pekalongan masih menunggu investor yang ingin mengembangkan obyek wisata ini.

Pendidikan

Pendidikan Tinggi

  • Akademi Keperawatan & Kebidanan (AKPERBID) Muhammadiyah [[Pekajangan, Pekalongan|Pekajangan Pekalongan

Pendidikan Menengah

Pendidikan Dasar Menengah

Lain Lain

Makanan khas Pekalongan adalah megono, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas dan cocok, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng

Kedua, Taoto, Sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental,


Masyarakat Pekalongan menggunakan dialek Pekalongan, dengan dialek yang biasanya diakhiri dengan kata "ra". Contoh: ojo koyo kui ra (jangan seperti itu donk). Semakin ke selatan dipengaruhi dialeg selatan, yaitu sebuah kalimat kemungkinan selalu di ikuti kata "ndean"