Insulator listrik

bahan yang tidak menghantarkan arus listrik

Insulator listrik adalah bahan dimana muatan listrik tidak dapat lewat dengan bebas, sehingga menjadikannya hampir mustahil untuk menghasilkan arus listrik dengan pengaruh medan listrik. Kebalikan dari material lainnya, semikonduktor dan konduktor yang dapat menghasilkan arus listrik lebih mudah. Karakteristik yang membedakan sebuah isolator adalah resistivitasnya, insulator memiliki resistivitas yang lebih tinggi daripada semikonduktor atau konduktor.

Insulator keramik digunakan pada rel kereta listrik dengan katenari listrik 25kV AC overhead
Kawat tembaga konduktor diisolasi dengan lapisan polietilena
kabel listrik 3-inti, tiap kawatnya diinsulasi dengan insulator berwarna

Insulator sempurna tidak ada, karena meskipun insulator hanya mengandung sedikit muatan berpindah (pembawa muatan), tetap dapat membawa arus. Sebagai tambahan, semua insulator juga akan terkonduktif listrik jika ada tegangan yang cukup besar sehingga medan listrik meloncatkan elektron dari atom. Hal ini disebut dengan breakdown voltage. Beberapa material seperti kaca, kertas dan Teflon, memiliki resistivitas yang lebih tinggi, sehingga menjadi insulator listrik paling baik. Kelas material lain, meski memiliki bulk resistivity lebih rendah, tetap cukup baik untuk menghindari arus mengalir pada tegangan normal, sehingga digunakan sebagai insulasi untuk kawat listrik dan kabel. Contohnya adalah polimer seperti-karet dan sebagian besar plastik.

Insulator digunakan pada peralatan listrik sebagai pendukung dan pemisah konduktor listrik sehingga tidak bisa melewatkan listrik antar-konduktor. Material insulasi digunakan untuk membungkus kabel listrik atau peralatan lainnya. Sebutan insulator digunakan untuk menyebut penyangga yang digunakan untuk menghubungkan jalur distribusi atau transmisi tenaga listrik ke tiang listrik dan menara transmisi. Insulasi menahan beban kawat tanpa melewatkan arus mengalir melalui menara ke tanah.

Catatan

Referensi