Yahya Jammeh

Revisi sejak 4 Februari 2016 10.39 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: minor cosmetic change)

Yahya (Abdul-Aziz Jemus Junkung) Jammeh (lahir 25 Mei 1965) adalah Kepala Negara Gambia saat ini. Sebagai pimpinan Dewan Pemerintahan Sementara angkatan Bersenjata, ia mengontrol penuh negaranya di tangan militer saat terjadi kudeta pada Juli 1994. Ia lahir di Kanilai. Orangtuanya adalah imigran dari Senegal. Ia sendiri tergolong etnis Jola.

Yahya Jammeh
Kepala Negara Gambia ke-2
Masa jabatan
22 Juli 1994 – Sekarang
Wakil PresidenIsatou Njie Saidy
Sebelum
Pendahulu
Dawda Jawara
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Yahya Abdul-Aziz Jemus Junkung Jammeh

25 Mei 1965 (umur 59)
Kanilai, Gambia
KebangsaanGambia
Partai politikAliansi untuk Reorientasi Patriotik dan Konstruksi
Suami/istriMadam Zineb Jammeh
Karier militer
Pihak Gambia
Dinas/cabangAngkatan Bersenjata Gambia
Masa dinas1984–1996
PangkatKolonel
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada Desember 1989 Jammeh menjadi anggota Pasukan Pengawal Presiden Dawda Jawara. Ia juga ikut serta dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Gambia, yang dikirim ke Liberia, dan kemudian mengikuti latihan di Turki dan Amerika Serikat. Pada 22 Juli 1994, sebagai seorang letnan di Korps Polisi Militer dan pemimpin Dewan Penguasa Sementara Angkatan Bersenjata, Jammeh memimpin kudeta terhadap Jawara dan berhasil menggulingkannya. Ia menduduki jabatannya sebagai kepala negara termuda di dunia saat itu. Ia terpilih sebagai presiden untuk masa dua tahun pada 6 November 1996 dalam sebuah pemilihan umum yang sangat banyak dikritik.[1]

Yahya (Abdul-Aziz Jemus Junkung) Jammeh

Ia adalah pendiri dan politikus Partai Aliansi untuk Reorientasi dan Pembangunan Patriotik. Ia terpilih kembali pada pemilihan umum 18 Oktober 2001 dengan sekitar 53% suara. Pemilu ini pada umumnya dianggap bebas dan adil oleh para pengamat.[2].

Jammeh telah dituduh membatasi kebebasan pers. Undang-undang pers yang baru dan keras diikuti oleh pembunuhan yang tidak terpecahkan atas seorang wartawan yang kritis terhadap mereka, Deyda Hydara, pada Desember 2004.[3] Sebuah upaya kudeta terhadap Jammeh dilaporkan telah digagalkan pada 21 Maret 2006; Jammeh, yang saat itu sedang berada di Mauritania, segera pulang ke negaranya. Kepala staf Angkatan Daraat Ndure Cham, tertuduh pemimpin komplotan itu, [4] dilaporkan melarikan diri ke negara tetangga Senegal, sementara para anggota komplotan lainnya ditangkap[5] dan telah diadili ataas tuduhan berkhianat.

Jammeh mencalonkan dirinya untuk ketiga kalinya sebagai presiden pada 22 September 2006; pemilu ini mulanya direncanakan akan diselenggarakan bulan Oktober tetapi kemudian diajukan dengan alasan datangnya Ramadan. Jammeh terpilih kembali dengan 67,3% suara dan dinyatakan seagai pemenang dalam pemilu itu. Kandidat oposisi Ousainou Darboe mendapat tempat kedua, seperti pada 2001.[6]

Catatan

Pranala luar

Didahului oleh:
Dawda Jawara
Presiden Gambia
22 Juli 1994–Sekarang
Diteruskan oleh:
Sedang Menjabat