Junaidi Hamsyah

politisi Indonesia
Revisi sejak 6 Februari 2016 08.42 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (minor cosmetic change)

Junaidi Hamsyah (lahir 4 Februari 1970)[1] adalah gubernur Bengkulu yang dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai gubernur definitif Bengkulu di gedung DPRD Bengkulu pada 17 Desember 2012. Pelantikan Junaidi Hamsyah yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Bengkulu dilakukan menyusul keputusan Mahkamah Agung memutuskan Agusrin dengan kurungan penjara selama empat tahun karena berlarut-larutnya peradilan yang tidak kunjung tuntas.[2] Setelah menjabat sebagai gubernur, Sultan Bachtiar Najamudin menjadi wakilnya.

Junaidi Hamsyah
S.Ag., M.Pd.
Gubernur Bengkulu 8
Masa jabatan
17 Desember 2012 – 1 Desember 2015
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
WakilSultan Bachtiar Najamudin
Sebelum
Pengganti
Suhajar Diantoro (Pj.)
Sebelum
Wakil Gubernur Bengkulu
Masa jabatan
2010 – 2012
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurAgusrin Maryono Najamuddin
Sebelum
Pendahulu
Muhammad Syamlan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1970-02-04)4 Februari 1970
Tebat Pacur, Bengkulu Utara
Suami/istriHoniarty
Alma materSTAIN Bengkulu
PekerjaanGuru
Politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Gubernur istimewa

Gamawan Fauzi selaku Menteri Dalam Negeri menilai Junaidi Hamsyah merupakan gubernur istimewa di Indonesia karena dalam dua tahun dilantik tiga kali. Pelantikan pertama dilakukan pada November 2010 menjadi wakil gubernur Bengkulu periode 2010-2015. Pelantikan kedua dilakukan pada Mei 2012 sebagai pelaksana tugas gubernur Bengkulu. Pelantikan yang ketiga pada 17 Desember 2012 sebagai gubernur definitif. Keistimewaan ini diharapkan sebagai cerminan untuk kepemimpinan melayani dan membangun rakyat Bengkulu.

Kehidupan pribadi

Sebelum menjadi seorang politikus dan menjadi seorang wakil gubernur, Ia adalah seorang guru pelajaran pendidikan agama Islam. Junaidi Hamsyah termasuk seorang tokoh yang sederhana dan tidak suka memamerkan popularitas demi kepentingan pribadi. Sosoknya yang membedakannnya dengan politisi lainnya menjadikannya seorang tokoh paling unik dan susah diketahui tentang dirinya di berbagai media massa seperti Internet. Ia hanya nampak pada kegiatan-kegiatan resmi yang menjadi tugas dan wewenangnya selaku seorang pemimpin yang berlandaskan agama Islam yang dipahami dan diyakininya.

Data tentang latar belakang keluarganya sangat sulit dideteksi. Profilnya yang mengaikatkan dirinya dengan anak-anaknya sering tidak dipublikasikannya. Jika pun ada, itu dipublikasikan oleh para wartawan maupun penulis yang dengan sukarela mengontribusikan tentang kehidupan pribadinya tanpa ia kehendaki dengan memberi upeti. Keistimewaan ini menjadi takdir yang menjadikannya seorang gubernur istimewa dalam sejarah di Bengkulu maupun di Indonesia.

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Agusrin Maryono Najamuddin
Gubernur Bengkulu
2012–2015
Diteruskan oleh:
Suhajar Diantoro
sebagai Penjabat Gubernur