Sinema elektronik

Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Di Indonesia, istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Soemardjono (Salah Satu Pendiri dan Mantan Pengajar Institut Kesenian Jakarta -). Sumber ini didapatkan dari hasil wawancara dengan Teguh Karya. Dalam bahasa Inggris, sinetron disebut soap opera, sedangkan dalam bahasa Spanyol disebut telenovela.

Jalan cerita

Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai dengan konflik. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter khas masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.

Tujuan komersial

Dibuatnya sinetron menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan karena tujuan komersial semata-mata sehingga dikhawatirkan menurunkan kualitas cerita yang akhirnya membuat sinetron menjadi tidak lagi mendidik tetapi hanya menyajikan hal-hal yang bersifat menghibur. Hal ini banyak terjadi di Indonesia yang pada umumnya bercerita seputar kehidupan remaja dengan intrik-intrik cinta segi tiga, kehidupan keluarga yang penuh dengan kekerasan, dan tema yang akhir-akhir ini sangat digemari yaitu tentang kehidupan alam gaib.

Kualitas

Tidak semua sinetron Indonesia bermutu rendah. Ada juga sinetron yang mengedepankan unsur budaya dan pendidikan yang juga sangat digemari. Contohnya adalah sinetron Bajaj Bajuri yang menceritakan kehidupan sekelompok masyarakat kecil yang tinggal di Jakarta, Si Doel Anak Sekolahan yang menceritakan kehidupan masyarakat Betawi di Jakarta pada zaman post-modern ini, dan Keluarga Cemara, yang menceritakan kehidupan keluarga sederhana.

Selain itu masih banyak lagi sinetro-sinetron dari era lama yang juga berkualitas seperti Losmen, Pondokan, Rumah Masa Depan, Sayekti dan Hanafi, dan Siti Nurbaya. Meskipun demikian, jumlah sinetron yang berkualitas seperti tersebut di atas masih kalah banyak jika dibandingkan dengan sinetron yang hanya mengandalkan wajah tampan (cantik), pengerjaannya kejar tayang, dan target utamanya rating bagus.

Sinetron terpanjang

Sampai dengan tahun 2006, sinetron Indonesia terpanjang adalah sinetron Tersanjung garapan Multivision Plus yang sudah mencapai 356 episode, dengan masa tayang 6 tahun 11 bulan (1998–2005) [1].

Referensi

  1. ^ Jawa Pos

Lihat pula