Puji Syukur

buku doa dan nyanyian Gereja Katolik di Indonesia

Puji Syukur merupakan buku liturgi resmi atau buku doa dan nyanyian Gerejawi umat Katolik di Indonesia. Buku ini merupakan satu dari dua buku doa dan nyanyian yang luas dipakai di Indonesia. Satunya adalah Madah Bakti. Buku Puji Syukur digunakan pada saat perayaan misa dan juga sebagai pedoman atau sarana berdoa di rumah.

Puji Syukur
Berkas:Puji Syukur-sampul.jpg
PengarangKomisi Liturgi KWI
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
GenreBuku liturgi umat Katolik
Penerbit• Jakarta: Penerbit Obor
Tanggal terbit
1993
Halamanxxviii, 771 halaman
ISBNISBN ISBN 979-565-008-4 Invalid ISBN

Sejarah dan latar belakang

Buku Doa dan Nyanyian Puji Syukur merupakan perwujudan dari Keputusan Dewan Nasional Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia 1987, yang kemudian disahkan oleh Sidang KWI 1987, dan disepakati oleh Presidium KWI 8 Januari 1992 atas nama KWI.

Penerbitan Puji Syukur ini dibantu oleh Komisi Liturgi dan Seksi Musik Liturgi Keuskupan, serta Sanggar Musik Liturgi Keuskupan. Komisi Liturgi KWI memiliki tujuan melalui buku Puji Syukur ingin mengarahkan umat Katolik Indonesia kepada ibadat yang baik dan benar serta menyajikan doa dan nyanyian untuk berbagai keperluan hidup. Sebagai terbitan Komisi Liturgi KWI, Puji Syukur merupakan buku pegangan resmi untuk pelaksanaan liturgi dalam bahasa Indonesia, dan sekaligus merupakan edisi pedoman dalam menyusun buku-buku serupa untuk lingkup keuskupan atau paroki. Dengan demikian Buku Doa dan Nyanyian Umum yang pernah disusun oleh PWI Liturgi (Seksi Musik) sekarang digantikan. Buku Doa dan Nyanyian Umum yang digantikan antara lain Madah Bakti. Dalam buku Puji Syukur sebagian lagu mengambil dari buku Madah Bakti dan disempurnakan kembali oleh Tim Puji Syukur untuk beberapa syair-syair lagu serta penambahan nyanyian.

Kritik

Meski Puji Syukur ditetapkan untuk mengganti Madah Bakti, buku terakhir ini masih banyak dipakai. Madah Bakti memuat banyak lagu bernuansa Indonesia atau Nusantara sementara nyanyian Puji Syukur lebih terasa Barat atau Eropa. Beberapa lagu Puji Syukur masih menggunakan komposisi Madah Bakti dengan hanya mengubah syair yang tidak terlalu signifikan, bahkan cenderung memberi kesan memaksakan.

Isi buku

  1. Pokok-Pokok Iman Dan Pedoman Hidup Kristen (1-7).
  2. Kebiasaan Orang Kristen (8)
  3. Doa-Doa Dasar (9-28)
  4. Doa-Doa Liturgis (29-128)
  5. Doa-Doa Pribadi/Kelompok (129-199)
  6. Doa-Doa Devosi (200-221)
  7. Suplemen Tata Perayaan Ekaristi 2005 (Tidak Tersedia Di Seluruh Buku Puji Syukur Edisi 2005 Keatas, Dicetak Terbatas)
  8. Nyanyian Perayaan Ekaristi & Perayaan Sabda (319-435)
  9. Nyanyian Tematis (Masa Adven, Natal, Prapaskah, Pekan Suci) (436-534)
  10. Nyanyian Di Luar Masa Khusus (535-722)
  11. Ulangan Mazmur Tanggapan Dan Bait Pengantar Injil (801-967)
  12. Edisi Keuskupan Agung Jakarta (971-996) (Hanya terdapat pada edisi Puji Syukur yang dijual pada wilayah Keuskupan Agung Jakarta)

Rujukan

  • Komisi Liturgi KWI, 1993, Puji Syukur. Jakarta: Penerbit Obor. ISBN 979-565-008-4
  • Adolf Heuken, 2005, Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. ISBN 979-972298-5

Pranala luar