Kita Versus Korupsi

film antologi Indonesia tahun 2012

Kita Versus Korupsi merupakan film Indonesia yang dirilis pada 26 Januari 2012. Film ini dibintangi antara lain oleh Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspandya, Nicholas Saputra, Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, dan Tora Sudiro.

Kita Versus Korupsi
ProduserBusyro Muqoddas
Juhanni Grossmann
Teten Masduki
M. Abduh Aziz
Ditulis olehDamas Cendekia
Sinar Ayu Massie
Ine Febriyanti
Gunawan Raharja
Jazzy Mariska Usman
Mohamad Ariansyah
PemeranTeuku Rifnu Wikana
Ranggani Puspandya
Nicholas Saputra
Revalina S Temat
Ringgo Agus Rahman
Tora Sudiro
Dominique Agisca Diyose
Medina Kamil
Alexandra Natasha
Siska Selvi Dawsen
Nasha Abigail
Norman Akyuwen
Verdi Solaiman
Icang S. Tisnamiharja
Tizza Radia
Aji Santosa
Amanina Datau
Tanggal rilis
Durasi... menit
NegaraIndonesia Indonesia

Film ini dibuat untuk "penyuluhan" masalah korupsi di sekolah-sekolah.[1]

Segmen film

Rumah Perkara

Rumah Perkara menceritakan Yatna (Teuku Rifnu Wikana), lurah, setuju menjual tanahnya kepada Jaya (Icang S. Tisnamiharja), seorang kontraktor. Halangannya adalah Ella (Ranggani Puspandya), janda yang tidak rela tanahnya dibeli. Terjadilah usaha-usaha, baik dari Yatna maupun anak buah Jaya, untuk mengubah niatan Ella.[1]

Aku Padamu

Aku Padamu menceritakan Vano (Nicholas Saputra) dan Laras (Revalina S Termat) ingin menikah di luar sepengetahuan keluarganya. Sayangnya, tanpa kartu keluarga niat mereka urung terwujud. Seorang calo menawarkan jalan pintas, yang menciptakan dilema tersendiri di pasangan muda-mudi ini.[1]

Selamat Siang, Risa!

Selamat Siang, Risa! menceritakan Arwoko (Tora Sudiro) berusaha hidup dan kerja secara jujur, walau teman-teman sejawatnya banyak melakukan korupsi. Tantangan muncul dalam wujud segepok uang pelicin, tepat ketika keluarganya terlilit kesulitan ekonomi.[1]

Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa

Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa menceritakan Ola (Siska Selvi Dawsen) membeli buku pada Eci (Nasha Abigail) dengan harga yang cukup mahal. Gita (Alexandra Natasha) pun jadi penasaran, kenapa harga buku yang dijual Eci lebih mahal dari pada yang dijual di toko buku. Gita lalu iseng-iseng bertanya tentang asal muasal harga buku tersebut. Tak diduga hasil iseng-iseng tersebut malah membongkar adanya praktek korupsi beruntun yang dilakukan oleh banyak pihak.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e Kita Versus Korupsi, diakses pada 15 Maret 2011.

Pranala luar