Haryanti Sutrisno

pengusaha Indonesia
Revisi sejak 17 Februari 2016 05.09 oleh JayaGood (bicara | kontrib)

dr. Hj. Haryanti Sutrisno (lahir 7 Agustus 1949) adalah Bupati Kediri periode 2010-2015 dan 2016-2021. Haryanti mencalonkan diri dari PDI Perjuangan bersama wakilnya Drs. H. Masykuri MM dan berhasil memenangi pilkada dengan raihan 54% suara pemilih.[1] Turut mencalonkan Haryanti sebagai Bupati Kediri adalah PPP, PKNU, Partai Golkar, dan Hanura. Haryanti Sutrisno adalah istri pertama mantan Bupati Kediri pendahulunya Sutrisno. Haryanti sebelum menjadi Bupati Kediri sudah dikenal di masyarakat sebagai dokter dan pengusaha sukses. Bahkan Haryanti Sutrisno menjadi bupati terkaya di Indonesia dengan harta Rp. 41 Miliar. Saat ini Haryanti kembali maju dalam pilbup serentak 2015, dia kembali menggandeng Masykuri (wakil bupati petahana) yang diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PBB. [2] Haryanti adalah pemilik perusahaan PT. Vittindo Riz yang bergerak di bidang konsumsi.

Haryanti Sutrisno
Lahir07 Agustus 1949
Malang
Tempat tinggalIndonesia
Warga negaraIndonesia
PekerjaanDokter
Suami/istriH. Sutrisno
Anak3 orang

Pendidikan

Karier dan Organisasi

Karier

Organisasi

  • PKK Kab Kediri Bidang Sosial (2000-sekarang), jabatan terakhir: Ketua
  • GN-OTA Kab Kediri Bidang Sosial (2000-sekarang), jabatan terakhir: Ketua
  • Yayasan Dharma Wanita Kab Kediri Bidang Sosial-Pendidikan (2000-sekarang), jabatan terakhir: Ketua
  • Yayasan Kanker Indonesia (2000-2010), jabatan terakhir: Ketua
  • Forum Komunikasi Organisasi Sosial (2000-2010), jabatan terakhir: Ketua
  • Yayasan Canda Bhirawa (2000-2010), jabatan terakhir: Ketua
  • Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kab. Kediri (2000-2010)
  • Penasehat Gabungan Organisasi wanita (2000-2010)

Catatan kaki

  1. ^ http://regional.kompas.com/read/2010/05/18/11460224/Istri.Tua.Menang..Bupati.SMS.Istri.Muda//
  2. ^ http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=b9e530b906fbe11e975e14c658ec9f9a&jenis=b706835de79a2b4e80506f582af3676a//

Referensi