Dinasti Qin

dinasti yang berkuasa di Tiongkok pada 221 hingga 206 SM
Revisi sejak 21 Desember 2007 02.13 oleh Rintojiang (bicara | kontrib) (+)

Dinasti Qin (Hanzi: 秦朝, hanyu pinyin: Qin Chao) (221 SM - 206 SM) adalah satu dari tiga dinasti yang paling berpengaruh di Tiongkok sepanjang sejarahnya. Dinasti Qin terkenal sebagai dinasti yang pendek umurnya, namun meletakkan dasar-dasar feodalisme yang kemudian akan diteruskan selama 2000 tahun oleh dinasti-dinasti setelahnya. Dinasti ini juga adalah dinasti pertama yang mempersatukan suku bangsa beragam di Tiongkok ke dalam entitas tunggal nasional Tiongkok.

Sejarah

Dinasti Qin berawal dari kerajaan Qin yang dikuasai bangsawan bermarga Ying di masa Dinasti Zhou. Leluhur marga Ying, Bo Yi diceritakan pernah berjasa membantu Yu untuk meredakan banjir. Untuk itu, Kaisar Shun kemudian menganugrahkan marga Ying kepada Bo Yi.

Salah satu keturunan Bo Yi kemudian mengabdi kepada Raja Xiao dari Dinasti Zhou. Berjasa untuk memelihara kuda kerajaan, Raja Xiao lalu memberikan wilayah di Lembah Qin (sekarang di sekitar Tianshui, Gansu) untuk keturunan Bo Yi tadi. Dari sinilah kerajaan Qin bermula.

Tahun 770 SM, Xiang dari Qin berjasa di dalam mengawal Raja Ping dari Dinasti Zhou dan mendapat gelar bangsawan. Kerajaan Qin terbentuk dan kemudian menguasai wilayah Dinasti Zhou di sekitar Shaanxi. Tahun 221 SM, Raja Yingzheng dari Qin melakukan agresi militer terhadap kerajaan lainnya di Dinasti Zhou dan mempersatukan Tiongkok di bawah satu pemerintahan terpusat.

Penaklukan enam negara

  • 230 SM: Penaklukan kerajaan Han
  • 228 SM: Menyerang kerajaan Zhao
  • 227 SM: Menyerang kerajaan Yan
  • 225 SM: Penaklukan kerajaan Wei
  • 224 SM: Penaklukan kerajaan Chu
  • 222 SM: Penaklukan kerajaan Zhao dan Yan
  • 221 SM: Penaklukan kerajaan Qi, mempersatukan Tiongkok

Wilayah

 
Peta pengaruh Dinasti Qin

Dinasti Qin mewarisi wilayah Dinasti Zhou sebelumnya ditambah dengan ekspansi wilayah ke wilayah selatan sampai ke tepi Laut Cina Selatan.

Tokoh-tokoh terkenal

  1. Lu Buwei (吕不韦), perdana menteri Qin dan wali Qin Shihuang ketika ia naik tahta dalam usia muda. Orang yang berjasa dalam mendidik Qin Shihuang menjadi seorang kaisar yang bertangan besi. Ada kontroversi mengenai garis keturunan dari Kaisar Qin, bahwa Kaisar Qin adalah anak dari Lu Buwei, dimana Lu Buwei menyerahkan istrinya, Zhao Ji, pemain opera di kota Handan (wilayah kerajaan Zhao) yang sudah hamil, kepada Raja Qin (Ying Yiren/raja sebelum Qin Shi Huang).Pada akhirnya, dia dibunuh secara tidak langsung oleh Qin Shi Huang dengan dipaksa minum anggur beracun.(Kaisar Qin takut Lu Bu Wei direkrut oleh 6 negara lainnya, padahal Bu Wei sendiri sudah memutuskan pensiun.
  2. Li Si (李斯), murid dari Xun Zi, direkrut oleh Lu Buwei sebagai guru untuk Kaisar Qin/Ying Zheng. Orangnya cerdas,namun agak pengecut. Ada suatu peristiwa dimana dia bekerja sama dengan pejabat tertentu untuk membuat surat permohonan pembagian kekuasaan kepada kaisar Qin, namun karena takut dia membuat satu surat lagi yang sisinya bertentangan dengan surat pertama,lebih mendukung kaisar Qin,itulah alasan mengapa Fu Su, sang putra mahkota membencinya. Setelah Lu Buwei tiada, dia ditunjuk sebagai perdana menteri.
  3. Zhao Gao (赵高), kasim dari Kaisar Qin. Orangnya lumayan cerdas, tapi "penjilat". Dia dan Li Si melakukan suatu konspirasi besar mengenai penerus kaisar Qin, mereka mengatur sedemikian rupa sehingga Huhai, putra ke-26 Qin Shihuang, yang masih muda dan intelektualnya lebih rendah dari putra mahkota Fu Su, menjadi kaisar berikutnya, padahal mandat kaisar Qin sebelum mangkat bahwa Fu Su seharusnya menjadi penerus kekaisaran Qin. Li Si takut dipenggal karena Fu Su tidak menyukai Li Si, sementara Zhao Gao takut ingin Huhai naik tahta sehingga dengan demikian statusnya ikut terangkat.
  4. Fu Su (扶苏), putra mahkota kekaisaran Qin, yang seharusnya menjadi penerus Qin Shi Huang.Qin Shi Huang sendiri menganggap Fu Su hatinya terlalu lunak dan lemah. Sebenarnya dia bisa melakukan kudeta kekuasaan, tapi ada suatu peristiwa dimana dia dan Li Si saling berbicara setelah menerima mandat palsu (Isinya Pangeran Kedua yang menjadi penerus tahta, sementara Fu Su dihukum mati).Dia bertanya, bagaimana masa depan kekaisaran Qin ke depannya, dan Li si menjawab"tidak akan ada lagi Dinasti Qin", akhirnya dia mati bunuh diri.
  5. Lao Ai (嫪毐), pemain opera di Handan yang dekat dengan ibu suri Zhao (ibu Ying Zheng), yang kemudian dipromosikan oleh Lu Buwei menjadi menteri, dengan alasan diperbantukan ke ibu suri. Sayangnya, Lao Ai punya niat tersembunyi, termasuk perselingkuhannya dengan ibu suri.Dia melakukan pemberontakan pada saat Ying Zheng mengetahui skandal perselingkuhannya dengan ibusuri Zhao. Pemberontakannya gagal dan ia tertangkap, lalu ia mengakui pada Ying Zheng mengenai segalanya tentang perselingkuhan dengan ibusuri dan rahasia mengenai Lu Buwei adalah ayah biologis Ying Zheng.
  6. Meng Tian (蒙恬), jenderal kesayangan Qin Shi Huang, berjasa besar dalam penaklukan 6 kerajaan, termasuk peperangan di utara melawan Mongolia. Sebenarnya, Fu Su bermaksud menjadikannya perdana menteri jika naik takhta. Ia turut dipaksa bunuh diri bersama Fu Su.
  7. Li Mu (李牧), jenderal besar dari negeri Zhao, berhasil menggagalkan penyerangan negeri Qin, Qin Shi Huang sendiri sangat terkesan dengan kegagahan Li Mu. Negara Qin mengirim mata-matanya ke Zhao untuk menghasut Raja Zhao sehingga menyingkirkan Li dari jabatan komandan tertinggi. Li dibunuh tidak lama setelah dicabut dari jabatannya oleh orang-orang suruhan Raja Zhao. Setelah negeri Zhao kalah, namanya diabadikan menjadi nama suatu tempat.

Militer

Sosial Budaya dan Agama

Hubungan Luar Negeri

Tokoh-tokoh Terkenal