Bacang (makanan)

salah satu jenis hidangan nasi
Revisi sejak 21 Desember 2007 15.28 oleh 192.31.106.34 (bicara)

Bakcang atau bacang (Hanzi: 肉粽, hanyu pinyin: rouzong) adalah penganan tradisional masyarakat Tionghoa. Kata 'bakcang' sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian yang lazim dibahasakan di antara suku Tionghoa di Indonesia. Kata bakcang sendiri diambil dari dua kata. Bak (Ba) yang berarti daging, dan Cang(Chang/Chung), makanan dari Cina yang dibuat dengan membentuk nasi mengelilingi daging tersebut and kemudian dibungkus dengan daun.

Berkas:Bakcang.jpg
Bakcang

Ada beberapa cara untuk membungkus bakcang. Di Indonesia kebanyakan bacang dibentuk seperti segitiga/piramid. Di Cina atau Taiwan, dan di California Selatan, bak chang lebih sering dibentuk seperti bantal.

Bakcang menurut legenda pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou berkaitan dengan simpati rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo. Pada saat itu, bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Untuk kemudian, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan Peh Cun atau Duanwu.

Bakcang secara harfiah berarti cang yang berisi daging, namun pada prakteknya, cang juga ada yang berisikan sayur-sayuran atau yang tidak berisi. Yang berisi sayur-sayuran disebut chaicang dan yang tidak berisi biasanya dimakan bersama dengan serikaya atau gula disebut kicang.

Bakcang dibuat dari beras ketan sebagai lapisan luar; daging, jamur, udang kecil, seledri dan jahe sebagai isi. Ada juga yang menambahkan kuning telur asin. Untuk perasa biasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, penyedap makanan, kecap dan sedikit minyak nabati.

Tentunya yang tidak kalah penting adalah daun pembungkus dan tali pengikat. Daun biasanya dipilih daun bambu panjang yang harus dimasak terlebih dahulu untuk detoksifikasi. Bakcang biasanya diikat berbentuk prisma segitiga.

Lihat pula