Serangan kegagalan layanan

serangan siber dengan cara membanjiri target agar mesin atau sumber daya jaringan tidak tersedia
Revisi sejak 22 Desember 2007 16.25 oleh Edmundobot (bicara | kontrib) (bot Menambah: ms:DDoS)

Serangan DoS (Inggris: Denial-of-service attacks) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.

Berkas:Serangan-DoS.png
Serangan DoS sederhana yang menggunakan host penyerang yang lebih kuat dibandingkan dengan host target.

Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:

  • Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding.
  • Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Teknik ini disebut sebagai request flooding.
  • Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.

Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop.

Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.

Percobaan serangan Denial of Service yang dilakukan terhadap sebuah host dengan sistem operasi Windows Server 2003 Service Pack 2 (Beta)

Cara yang paling sederhana adalah dengan mengirimkan beberapa paket ICMP dalam ukuran yang besar secara terus menerus yang dilakukan pada lebih dari satu sesi ICMP. Teknik ini disebut juga sebagai ICMP Flooding. Dalam sistem operasi Windows, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut:

ping [target_IP_atau_Nama_Host] -t -l 65500

Dalam sistem operasi UNIX atau GNU/Linux, perintah ping bahkan memiliki switch untuk melakukan flooding, seperti contoh berikutL

ping [target_IP_atau_Nama_Host] -f

Beberapa cara untuk menanggulangi serangan DoS adalah sebagai berikut:

  • Mematikan beberapa layanan jaringan yang tidak dibutuhkan untuk memperkecil ruang gerak serangan terhadap jaringan.
  • Mengaktifkan pengelolaan kuota ruangan penyimpanan bagi semua akun pengguna, termasuk di antaranya yang digunakan oleh layanan jaringan.
  • Mengimplementasikan penapisan paket pada router untuk mengurangi efek dari SYN Flooding.
  • Menginstalasikan patch sistem operasi jaringan (baik itu komponen kernelnya, ataupun komponen layanan jaringan seperti halnya HTTP Server dan lainnya). Tidak ada sistem yang sempurna.
  • Melakukan backup terhadap konfigurasi sistem dan menerapkan kebijakan password yang relatif rumit.

Beberapa contoh Serangan DoS adalah:

Pranala luar