Ventilasi hidrotermal

Revisi sejak 29 Februari 2016 11.53 oleh Muhammad13111 (bicara | kontrib) (Muhammad13111 memindahkan halaman Lubang hidrotermal ke Ventilasi hidrotermal: harusnya ventilasi)

Lubang hidrotermal (Hydrothermal vents) adalah retakan di permukaan planet yang secara geotermal memanaskan perairan. Lubang hidrotermal biasa ditemukan di dekat daerah yang aktif secara vulkanik, area di mana lempeng tektonik bergerak. Fitur ini ditemukan di punggung tengah samudera (kedalaman 3000 meter) namun ada juga yang berada di laut dangkal. Rentang suhu lubang berkisar 5-100ºC, Pancaran asap hitam panasnya berkisar 250-400ºC, sedang suhu sekitar lubang berkisar 8-35ºC. Ekosistem lubang hidrotermal memiliki produktivitas yang cukup tinggi karena adanya aktivitas kemosintesis bakteri yang hidup bersimbiosis dengan cacing tabung Riftia pachyptila. Karbohidrat yang dihasilkan bakteri berfungsi bagi hewan agar dapat hidup di lingkungan yang ekstrim suhunya, Kemosintesis yang dilakukan memanfaatkan H2S yang tersedia melimpah dari lubang dengan persamaan kimia[1]:

CO2 + 2H2S —> (CH2O) + H2O + 2S

Lubang hidrotermal biasa ditemukan di bumi karena bumi secara geologis cukup aktif dan perairan berada di atasnya. Di daratan, Hydrothermal vents dapat berupa fumarol, mata air panas, dan geyser. Di bawah laut, Hydrothermal vents biasa disebut Black Smokers. Di sebagian besar laut dalam, area sekita Hydrothermal vents secara biologis sangatlah subur bagi kehidupan sekitarnya dan menjadi tuan rumah bagi berbagai makhluk hidup yang memanfaatkan bahan kimia terlarut dari lubang Hydrothermal Vents. Archaea kemosintesis membentuk dasar rantai makanan, mensupport berbagai organisme seperti cacing tabung raksasa, udang, dan kerang.

Referensi

  1. ^ http://blogs.unpad.ac.id/ronasandro/2012/10/31/hydrothermal-vents-deep-oceanic-hotsprings/