Uqbah bin Amir

Revisi sejak 4 Maret 2016 03.08 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (clean up, replaced: beliau → dia (2), Beliau → Dia)

Uqbah bin Amir al-Juhani adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW

Jasa dan Kontribusi

  1. Dalam bidang jihad dia turut ambil bagian dalam perang Uhud . Dia juga berjuang dalam Perang Damsyik pada tahun 634 M. kemudian Panglima Islam Abu Ubaidah bin al-Jarrah, mengutus Uqbah ke Madinah untuk menyampaikan pembebasan Damsyik kepada Umar bin Khattab. Uqbah adalah salah satu dari panglima angkatan Islam yang menaklukkan Mesir. Selama tiga tahun, dia dilantik oleh Amirul Mukminin, ketika itu Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai gubernur Mesir dan setelah itu dia menerima perintah dari Muawiyah untuk melakukan ekspedisi tentara laut ke pulau Rhodes.
  1. . Dalam ilmu ia harus mendapatkannya dari sumber yang terpercaya, yaitu dari Rasulullah saw. sehingga berhasil menjadi ahli tafsir Alquran (pandai membaca dengan benar dan fasih, hafal, mengerti betul makna dan tujuannya), menjadi ahli hadits, ahli fiqih, ahli faraid, di samping menjadi seorang pujangga (sastrawan ) dan penyair. Dia memiliki suara terindah di antara para qari' Alquran. Bila hari sudah jauh malam, suasana sudah tenang, sunyi dan sepi, diambilnya kitabullah, lalu dibacanya ayat-ayat suci yang maknanya jelas dan terang. Hati para sahabat tergugah dan tunduk bila mendengarkan bacaannya yang merdu menggetarkan. Sehingga, air mata mereka bercucuran kerana takut kepada Allah SWT.

Umar bin Khattab pernah memanggil Uqbah, lalu katanya, "Hai Uqbah! tolong bacakan kepadaku ayat-ayat Alquran!" "Baik, ya Amirul Mukminin!" jawab Uqbah patuh. Maka, dibacanyalah Alquran. Umar menangis bercucuran air mata hingga membasahi janggutnya. Uqbah meninggalkan sebuah mushaf hasil karya tangannya sendiri. Mushaf tersebut sebelum ini masih ada di Mesir, di universitas yang terkenal dengan nama "Jamiah Uqbah Ibnu Amir" (Universitas Uqbah Ibnu Amir). Di akhir mushaf tersebut tercantum kalimah, "Katabahu Uqbah bin Amir al-Juhani" (Ditulis oleh Uqbah bin Amir al-Juhani).

Kewafatan dan Wasiat

Tatkala sakit mendekati ajal, ia berada di Mesir. Dikumpulkannya anak-anaknya, lalu dia berwasiat, "Hai anak-anakku! Aku larang kamu melakukan tiga perkara. Maka, jauhilah ketiga-tiganya. Pertama, jangan menerima hadis Rasulullah, kecuali dari orang yang tsiqqah (dipercaya). Kedua, jangan berhutang sekalipun pakaian kalian compang-camping. Ketiga, jangan menulis syair (sajak) sehingga menyebabkan hati kamu lalai terhadap Alquran. Dia dimakamkan di kaki Bukit Al-Muqaththam. Uqbah meninggalkan tujuh puluh tujuh busur panah. Setiap busur mempunyai sebuah tanduk (sebagai tempat anak panah) lengkap dengan anak panahnya. Uqbah berwasiat supaya busur-busur panah tersebut dimanfaatkan oleh kaum muslimin dalam jihad fi sabilillah. Semoga Allah melimpahkan cahaya ke wajah Uqbah, seorang qari, alim, dan panglima perang.