Muhammad Ardans
Haji Muhammad Ardans, SH (1 Juni 1938 – 23 April 2002[1][2]) adalah politikus dan pernah dua periode menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur, yaitu pada periode 1988 s.d. 1993, dan dilanjutkan lagi dari 1993 s.d. 1998. Pada periode pertama ia menggantikan gubernur sebelumnya yang meninggal, yaitu Soewandi Roestam.
Muhammad Ardans | |
---|---|
Gubernur Kalimantan Timur 8 | |
Masa jabatan 1988 – 1998 | |
Wakil | Harsono (1988-1993) dan Suwarna Abdul Fatah (1993-1998) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sanga-Sanga, Kalimantan Timur | 1 Juni 1938
Meninggal | 23 April 2002 Jakarta | (umur 63)
Suami/istri | Dr. (HC) Farida Ardans |
Profesi | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat
Karier
Sebelum menjadi Gubernur Kalimantan Timur yang ke IX dan X [3], Muhammad Ardans memulai karir sebagai ahli Tata-Usaha di kantor Gubernur Kalimantan Timur kemudian ditempatkan sebagai Kepala Biro Ekonomi tahun 1964-1966. Tahun 1967-1976 Dia diangkat menjadi Kepala Biro Hukum dan pada tahun 1976-1978 menduduki jabatan Assisten I Sekwilda yang kemudian menjadi Sekwilda (Sekretaris Wil/Daerah) pada tahun 1979-1984. Pada tahun 1987-1988 Bapak Haji Muhammad Ardans, SH diangkat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur (karena Gubernur Suwandi berhalangan/sakit) dan kemudian menjadi Gubernur Kdh. Povinsi Kalimantan Timur (2 periode) pada tahun 1988-1998[3].[4]
Sesudah pensiun, Ardans dipercaya untuk menjadi Komisaris Utama PT. Pupuk Kaltim di kota Bontang hingga meninggal dunia (23 April 2002)[4].Semasa hidupnya, almarhum termasuk tokoh yang banyak berbuat untuk pembangunan Kaltim, antara lain membenahi bantaran Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus.
Penghargaan
Tahun 1992 Ardans mendapatkan pengangkatan sebagai Pemangku Adat Kutai Kartanegara dan mendapat gelar Pangeran. Berhubung dengan jasanya, Ardans memperoleh banyak bintang dan penghargaan seperti :
- 1. dari Presiden R.I. berupa Satya Lencana Karya Satya (1991) dan Bintang Pembangunan Presiden R.I. (1994)
- 2. dari Wakil Presiden Bintang Adi Manggala Karya
- 3. dari Menteri Pemuda dan Olahraga berupa Peniti Emas (1993)
- 4. dari Legium Veteran berupa Bintang Veteran (1989)
- 5. dari Suku Adat Dayak Bahau mendapatkan pengangkatan sebagai Kepala Adat Besar (1993)
- 6. dari Presiden Bintang Maha Ptera Utama (1997)[4].
Tidak ketinggalan, penghargaan dari Kerajaan Belanda juga dianugrahkan kepada dia yaitu Bintang Groot Officier In de Orde van Oranye Nassau.
Meninggal Dunia
Muhammad Ardans sempat masuk ke RS di Jakarta selama enam hari untuk operasi kepala bagian belakang. HM Ardans, SH meninggal dunia sekitar pukul (13.30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Selasa, 24 April 2002. Jenazah diterbangkan dari Jakarta hari itu juga sekitar pukul 17.00 WIB untuk dibawa ke rumah duka di Samarinda untuk selanjutnya akan dimakamkan di Taman makam Pahlawan Samarinda. Makam dia sering dikunjung masyarakat Kalimantan Timur terutama kader-kader partai Golkar, karena Almarhum adalah salah satu tokoh partai tersebut.[5]
Almarhum meninggalkan seorang istri.
dan empat putra-putri :
- Perucha Arietha (perempuan)
- Andra Fahreza (laki-laki)
- Firya Afandara (perempuan)
- Andry Fahlevi (laki-laki).
Referensi
- ^ http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opini&id=448
- ^ http://www.gatra.com/2002-04-23/artikel.php?id=17076
- ^ a b "SEJARAH SINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR" (dalam bahasa Indonesia). Reprocces. 28 Mei 2012. Diakses tanggal 28 April 2015.
- ^ a b c d Moeis Hassan, Abdul (2004). Hasanuddin Rahman Daeng Naja, ed. Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu. hlm. 27. ISBN 9799222885.
- ^ "Tanda Penghormatan, Puncak Peringatan Beri Reward" (dalam bahasa Indonesia). Samarinda Pos. 21 Oktober 2013. Diakses tanggal 28 April 2015.
Didahului oleh: Soewandi Roestam |
Gubernur Kalimantan Timur 1988-1998 |
Diteruskan oleh: Suwarna Abdul Fatah |