Dalam sejarah Gereja Katolik Roma, Kepausan Avignon adalah periode dari 1305 hingga 1378 ketika Uskup Roma, yaitu Paus, tinggal di Avignon (kini bagian dari Prancis) dan bukan di Roma. Tujuh paus, semuanya orang Prancis, tinggal di Avignon pada masa ini:

Pada 1378, Gregorius XI memindahkan takhta kepuasan kembali ke Roma dan meninggal di sana. Karena adanya pertikaian mengenai pemilihan penggantinya, sekelompok kardinal mendirikan apa yang disebut anti paus kembali di Avignon. Ini adalah permulaan dari suatu masa sulit sejak 1378 hingga 1414 yang disebut oleh para sarjana Katolik sebagai "skisma Barat" atau "pertikaian besar mengenai para anti paus" (yang juga disebut sebagai "skisma besar kedua" oleh sejumlah ahli sejarah sekular dan Protestan), ketika golongan-golongan di lingkungan Gereja Katolik terbagi-bagi kesetiaannya terhadap sejumlah orang yang mengklaim berhak atas takhta paus. Konsili Konstans pada 1414 akhirnya memecahkan pertikaian ini dengan mencabut sisa-sisa terakhir dari kepausan Avignon.

Negara Kepausan (yang kini terbatas hanya pada kota Vatikan) termasuk tanah di sekitar Avignon (''Comtat Venaissin'') dan sebuah enklaf di sebelah timur. Daerah-daerah itu tetap menjadi bagian Negara Kepausan hingga Revolusi Prancis, dan menjadi bagian dari Prancis pada 1791.