Invasi Indonesia ke Timor Leste
invasi militer tahun 1975
Operasi Seroja, atau Operasi Lotus adalah invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Dengan persetujuan Amerika Serikat, Indonesia melancarkan invasi udara dan laut besar-besaran, dengan banyak menggunakan senjata dan perlengkapan Amerika Serikat.[1]
Indonesian invasion of East Timor | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Indonesia | FRETILIN (FALINTIL) | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Benny Moerdani |
Nicolau Lobato †
Xanana Gusmao | ||||||
Kekuatan | |||||||
35.000 tentara |
2.500 pasukan 7.000 milisi 10.000 reservis Total 20.000 | ||||||
Korban | |||||||
1.000 tewas, terluka dan hilang | 100.000 - 200.000 tewas (kebanyakan penduduk) |
Pranala luar
- [1] Indonesian Casualties in East Timor, 1975–1999: Analysis of an Official List.
- Gendercide Watch. Case Study: East Timor (1975-99)
- History of East Timor - Indonesia invades
- USING ATROCITIES: U.S. Responsibility for the SLAUGHTERS IN INDONESIA and EAST TIMOR by Peter Dale Scott, Ph.D.
- War, Genocide, and Resistance in East Timor, 1975–99: Comparative Reflections on Cambodia by Ben Kiernan